2.4

819 65 12
                                    

"Granger jawab! Aku melihatmu memantrai Draco tadi malam! Apa yang kau lakukan?!"

Astoria setengah berteriak mengikuti Hermione yang semakin mempercepat langkahnya. Manik matanya menangkap sesuatu yang ganjal dari sorot mata Draco setelah kejadian malam itu.

Apa? Apa yang Hermione lakukan pada Draco? Jelas sekali Astoria melihat -dari balik pohon- mereka berciuman malam itu. Semua nampak baik-baik saja. Namun tidak dengan pagi harinya. Kenapa di pagi hari Draco menatap Hermione dengan penuh kebencian.

"Granger jawab aku!"

Hermione menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan menatap Greengrass kecil yang hampir menabrak punggungnya.

"Bukan urusanmu Greengrass! Dan berhentilah mengekoriku, kakakmu akan memarahimu jika ia tahu kau mengekori seorang Muggle Born."

Setelah mengatakanya, ia kembali berjalan menuju perpustakaan. Namun gadis yang lebih muda terus mengekorinya.

"Aku melihat kalian berciuman tadi malam, tapi hari ini- kalian bahkan terlihat saling tak mengenal. Mantra apa yang kau berikan padanya? Apakah semacam mantra modifikasi ingatan? "

Gadis Gryffindor itu berhenti lagi. Ia membeku. Lidahnya terasa sedikit kelu. Astoria tahu. Sudah jelas-jelas dari tadi ia memberondongnya tentang apa yang terjadi tadi malam. Apa yang harus Hermione katakan. Kalau tidak salah Astoria masuk peringkat 10 besar, gadis itu cerdas- walau tidak secerdas Hermione. Selain itu, ia juga mendapatkan hampir semua yang dia mau.

Hermione mendengus. Ia mendekat ke arah Astoria dan berbisik sembari menganggukan kepala. "Ya. Aku menghapus ingatanya tentangku. Puas? Sekarang pergilah!"

Astoria ternganga mendengar penuturan Hermione. Ia tak bisa berkata-kata saat rambut megar itu perlahan menjauh.

"Hermione!" teriaknya saat gadis itu hampir berbelok di perempatan.

Gadis yang dipanggil berhenti dan menoleh. Tentu saja ia berhenti, tidak biasanya anak Slytherin memanggil dengan nama depanya. Ia mengangkat sebelah alisnya sebagai jawaban.

"Why?"

"Sudah kubilang bukan urusanmu!" finalnya.

Ia segera berbelok. Meninggalkan Slytherin yang masih tak mengerti. Langkah kakinya bergerak semakin cepat. Tidak. Bukan ke perpustakaan seperti tujuan awalnya. Dan disinilah ia berdiri, di depan pintu toilet Mertyl Merana. Kakinya terasa lemas. Ia terduduk diatas salah satu kloset. Wajahnya ia tangkup dengan kedua tangan, bersamaan dengan air mata yang perlahan turun.

"Padahal baru tadi malam, tapi rasanya sudah bertahun-tahun aku menghapus ingatanya."

Hermione semakin menunduk. Ia melirik Time Turner jenis baru yang tergantung di lehernya. Time Turner yang tidak memiliki aturan 'Not to be seen'. Karena sang pengguna akan menggunakan tubuhnya di masa lalu, bukan menduplikatnya.

Ia mendesah panjang. Memegang erat alat pemutar waktu tersebut dan tersenyum sembari berusaha menguatkan hatinya.

"C'mon Hermione, ingat demi Draco!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time TurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang