Vindra duduk dibangku dengan Rere, mereka duduk berdua dengan santai, mereka melihat keseluruh penjuru lapangan, mereka berdua hanya dalam keheningan
“lo siap kan seandainya gue bilang gue gak cinta sama lo?” tanya Vindra, Rere tersenyum “lo juga siapkan seandainya gue bilang gue juga gak cinta sama lo?” tanya balik Rere, Vindra terdiam
“ada yang anehkan?” tanya Rere, “kita berdua gak cinta, tapi kalo lo ngomong itu ke gue atau sebaliknya ada sebuah kekecewaan kan?” tanya Rere,
“gue juga gak tau Re, gue juga udah berusaha buat hilangin cinta gue ke lo Re, gue cinta banget sama lo, dari dulu Re, gue udah perjuangin suka gue ke lo Re!” ceplos Vindra,
“maksud lo?” tanya Rere, “gue cinta sama lo! Tapi gue gak mungkin bilang itu, gue yang bikin hidup kakak lo hancur Re, gue yang bikin kakak lo bunuh diri Re!” teriak Vindra,
“lo gak salah Vindra, lo gak salah, lo gak pernah salah Vindra, kakak gue bunuh diri karena kesalahan dia sendiri Vindra!” bentak balik Rere,
“tapi gue andil Re?” lirih Vindra, “gue udah merusak seseorang yang harusnya bahagia detik ini Re, dan gue gak mau itu terulang,” jawabnya,
“kenapa kakak gue bunuh diri?” tanya Rere dingin, “dia gue tolak Re, karena dia lebih tua dari gue,” jawab Vindra, “apa lo pengen itu terulang?” tanya Rere,
“tapi karena gue tolak...” ucapan Vindra terpotong, “tapi karena apa? Karena lo tolak kakak gue terus dia frustrasi dan kebar buat minum sampai punya anak dan bunuh diri?” tanya Rere,
“itu juga yang akan gue lakuin,” jawaban Rere dari keheningan Vindra, “gue suka sama lo, dari dulu Re, kenapa gue tolak Reka,” jawab Vindra,
Rere memeluk Vindra erat lalu menangis “lo pengen ada Reka, Reka berikutnya?” tanya Rere, “gak!! Cukup Reka,” tegas Vindra,
“gue sayang lo Re, gue sayang banget sama lo Re,” ungkap Vindra, “gue juga tapi gue gak mau jadi Reka,” ujar Rere polos, “penakluk hati Vindra cuma satu Re, hati Vindra cuma satu!” tegas Vindra,
“I love you Re,” ungkap Vindra.
“I love you too Vin,” balas Rere.
~~~
Ganta juga Lily sedang bermain bola basket bersama, Lily kerap kesal karena tidak bisa memasukkan bola kedalam ring, padahal Ganta sudah 20 kali memasukkan dengan mudah,“Lily capek!” keluh Lily, “badan kamu sampe merah kan, dibilangin susah!” kesal Ganta, Ganta membawa Lily menuju uks, Ganta mendudukan Lily lalu memberikan minum,
“makannya jangan bandel!” kesal Ganta, “Ganta sayang Lily?” tanya Lily, “kenapa tanya?” tanya Ganta, “seandainya enggak, biar Lily tau posisi Lily gitu,” ujar Lily,
Ganta menatap dalam mata Lily “aku sayang sama kamu, sayang banget ke kamu, aku gamau kehilangan kamu Ly, aku gamau kita terpisah Ly, aku sayang banget sama kamu,” Ganta mengusap pipi Lily lalu mengecup keningnya lama,
“seandainya kamu bohong gimana?” tanya Lily, “aku akan kehilangan kamu saat aku udah bener-bener jatuh cinta banget sama kamu kalo aku bohong,” jawab Ganta,
“biar itu hukuman karena aku mainin kamu,” ujar Ganta, “janji yang terucap akan tertulis, dan terbawa mati Argantara,” ucap Lily tiba-tiba lalu tersenyum manis,
“kalo kamu mainin aku kamu bakal kena karma pokoknya!! Aku sayang kamu Ganta, janji kamu buat diri kamu sendiri, sumpah kamu buat diri kamu sendiri, kalo buat orang lain maka kamu akan melanggarnya Ganta,” peringat Lily,
“apa kamu Airin? Apa kamu Ana Airin, sosok yang ditunggu Yudha Argantara untuk penebusan dosanya? Apa kamu Ana Airin yang akan membuat hidup Yudha Argantara benar-benar hancur?” batin Ganta,
“karena sumpah itu adalah sumpah Yudha Argantara pada Ana Airin sebelum Yudha menerima Ana, sebelum Yudha dan Ana saling mencintai tapi terpisah oleh sumpah Yudha Argantara itu sendiri?” batin Ganta terus bertanya,
“Ganta, cinta itu butuh tumbal jika tidak dijaga dua hati, yaitu perpisahan atau kebersamaan yang menyesakkan,” ujar Lily, “Seandainya cinta butuh tumbal biar aku yang berkorban, karena aku mencintaimu Ana Airin,” ujar Ganta tiba-tiba,
“An? Ana Airin?” tanya Lily, “Lily Airina,” tambah Ganta, “oh,” jawab Lily canggung, “kamu tidur gih,” Ganta membaringkan Lily lalu ikut berbaring, “aku temenin,” ujar Ganta lembut,
“Ana Airin?” batin mereka berdua.
~~~
Dira dan Arga tengah duduk dikursi kantin, mereka tengah makan karena kelaparan habis berlari, “huh kenyang banget!” Dira bersendawa di depan Arga,
Arga tersenyum tipis “cantik!” puji Arga, “aku berharap bisa sama kamu selamanya,” ujar Arga, “gombal!” balas Dira yang sebenarnya tersipu,
“Keynan Argara bagus gak?” tanya Arga, Dira mengangguk “dia siapa?” tanya Dira, “nanti kalo punya anak cowok mau aku kasih nama Keynan Argara,” ujar Arga,
“kalo punya dua anak yang satu aku kasih nama Keyna Argara,” Dira terkekeh, “ye!! Copas!” balas Arga, “kembar kan lucu,” ujar Dira, “harus ekstra dong tenaganya,” ujar Arga sambil menaikturunkan alisnya,
“ekstra apa?” Dira melotot pada Arga, “ngelahirinnya lah, emang apa? Wah otak kamu ya!” Arga terkekeh melihat wajah Dira memerah “cie ketahuan udah gak polos!!” Arga tertawa lalu berlari karena Dira terus mengejarnya,
“awas lo Ga!!” teriak Dira kesal, karena tidak hati-hati Dira tidak melihat lantai yang di pel, membuat dia hampir terpeleset namun sebuah lengan kekar memeluk pinggangnya erat,
Matanya menatap lekat mata indah milik kekasihnya itu, setelah beberapa detik wajah Arga berubah menjadi mengejek, Dira geram dan bangun dari pelukan Arga dan Arga sudah kabur
“Arga!! Awas lo!!” teriak Dira, Arga menjulurkan lidahnya mengejek Dira membuat \Dira kembali mengejar Arga hingga keatap,
Diatap Dira dan Arga masih saling berkejaran sambil tertawa, Arga berhenti dan tepat sebuah jidat menabrak dadanya dan langsung dia gendong seperti bayi,
Dira mengalungkan kakinya di pinggang Arga dan tangannya di leher Arga, “mau bikin sekarang?” goda Arga, “Arga!” Dira memukuli dada Arga,
“aku sayang kamu,” Arga mencium bibir Dira yang dari tadi cemberut membuat Dira membeku “gausah ngambek,” bujuk Arga,
“aku capek,” Arga duduk di sofa dengan tidak merubah posisinya dengan Dira, “biarin lebih lama ya?” tanya Arga, “iya,” Dira memeluk Arga erat lalu tenggelam dalam mimpi indah dalam pelukan sang kekasih.
Penasaran gak kenapa aku pilih genre fiksi remaja? Karena aku ambil tema karma ya gaes😂😂 kenapa aku ambil tema karma? Karena aku merasa karma itu ada, jadi buat kalian petik aja sedikit informasi yang mungkin kalian bisa rasakan,
Thanks for reading semua😍😍, tetep setia sama Serayu ya!! Pokoknya!! Serayu bakal tambah cepet up kalo tambah banyak yang like, komen juga follow, aku sayang kalian Reader's❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga yang Rumit
Teen FictionSama halnya dengan segitiga yang memiliki tiga sudut, kita juga memiliki tiga sudut yang berakhir rumit, ~ArVinRa GaReLy~