"Kebersamaan kita terlalu nyaman hingga aku melupakan fakta bahwa kita hanya sebatas teman."
- Author -
[Bima]
Paulo Coelho dalam bukunya mendeskripsikan seorang pengembara bersama domba-domba yang melakukan perjalanan mengarungi Andalusia. Mereka melalui jalanan yang berbeda setiap harinya, melewati banyak peristiwa yang membekas di benak pengembara, tapi mereka –terkhusus domba- tak pernah tahu akan hal itu, yang mereka tahu hanyalah air dan makanan yang tersedia untuk memenuhi rongga gempalnya. Tidak ada satu pun momen yang terekam di otaknya, karena organ itu hanya berisi kata makan, makan, dan makan.
Domba itu tak ubah diriku. Perjalanan panjang dengan berbagai momen telah terlalui dengan baik. Namun hanya satu kata yang tersimpan apik. Athaya. Kata yang tak boleh lagi kusebut dengan lantang. Kata yang hanya bisa kugumamkan saat sunyi menyerang.
***
Akhirnyaaaa ... setelah sekian lama nggak pernah post, hari ini posting juga hehee ...
Selamat menikmati dua paragraf yang sangat berarti wkwkk
YOU ARE READING
Titik Temu: Kembali Memulai
Teen FictionSisi terburuk dari sebuah perasaan yaitu terlalu mudah menaruh hati pada seseorang yang belum pasti. Padahal tahu mencintai sendiri hanya akan berakhir tersakiti.