1.

259 9 1
                                    

"Uahh cantik sekali keponakannya rinko-san" puji seorang wanita paruh baya
Gadis yang di puji hanya menundukan kepala dengan malu-malu

"Tadaima oka-san" ucapnya
"Ah okari suguha kirito, kebetulan kemarilah kalian, oka-san kenalkan keponakan teman oka-san, dia asuna yuuki dan hari ini dia akan tinggal disini" ucapnya

Kirito atau kepanjangan kirigaya kazuto melirik gadis berambut coklat itu dengan tatapan sinis
"Oh" ucap kirito
"Kirito, jaga sopanmu nak" ucap midori kirigaya
"Ha'i ha'i, tapi menyusahkan saja" ucap kirito pergi ke kamarnya

"Dasar anak itu, gomen ne rinko-san putraku itu" ucap midori
"Ya tidak apa-apa midori-san, justru aku merepotkan kamu untuk keponakanku"
"Haha aku sama sekali tidak merepotkan kok, nah asuna yuuki, kamu jangan sungkan-sungkan ya disini, dan suguha anterkan kamar asuna ya"
"Ha'i oka-san"

Watashi asuna yuuki, orang-orang memanggil ku asuna, aku di perintahkan oleh ba-san utk tinggal di rumah keluarga kirigaya.
Alasannya?
Karena ba-san ingin menyembuyikan ku dari ayahku yang benar-benar pemabuk soal judi.

"Ini kamarnya etoo.."
"Asuna, panggil saja aku asuna" ucap nya
"Baiklah asuna-nee-san, oh ya watashi kirigaya suguha dan cowok super jutek itu namanya kirigaya kazuto, tapi disini di panggil kirito"
"Ah begitu, salam kenal ya suguha-chan" senyum asuna
"Ya, ja aku ke kamar dulu asuna nee-san"

Suguha pun pergi dan asuna melihat kamar barunya itu yang terlihat rapi sekali
"Apa.. Apa aku bisa tinggal disini, entah kenapa rasanya takut sekali tinggal disini" ucap asuna

Malam harinya, keluarga kirigaya sedang siap-siap untuk makan malam.
"Oka-san kata asuna nee-san dia akan nyusul" ucap suguha
"Oh begitu, ya sudah kalian makan saja duluan" ucap midori

Kirito melahap masakan ibunya dan berkata "kenapa oka-san bawa perempuan itu sih, apa tidak bisa tinggal nya tempat lain saja, merepotkan sekali" ucap kirito
"Kirito, kamu ini benar-benar tidak berubah ya sikapmu"
Kirito tidak menjawabnya
Midori menghela nafas dan berkata "teman oka-san banyak sekali menolong oka-san, jadi oka-san harus membalas jasanya dan lagi keponakannya baik kok, kamu lihat kan, apalagi dia cantik sekali"
"Cih, aku tidak peduli oka-san tapi aku tetap tidak suka"

Asuna yang baru sampai di ruang makan dan ia langsung bersembunyi di tembok setelah kirito bicara
Asuna menyentuh dadanya untuk menahan sakit hati dari ucapan kirito
"Kirito, kamu tidak boleh begitu dengan asuna, besok dia kan satu sekolah denganmu"
"Aku tidak peduli titik" kirito pun pergi dan ia melihat asuna berdiri dengan wajah kaget"dasar lemah"ucap kirito

Asuna menundukan kepala setelah kepergian kirito
"Dasar anak itu, bikin pusing saja" ucap midori
"Oka-san jangan pikirkan nii-san" saut suguha
"Ha'i ha'i, sana cepat habiskan makannya ya suguha" dan suguha menganggukan kepala

|•|•|
Setelah asuna selesai makan malam, ia bergegas untuk mandi
Ia menuruni tangga menuju kamar mandi
Saat ia membuka pintu..
Ckrieet..
Asuna kaget melihat kirito tengah telanjang dada"gomen"ucap asuna membalikan badannya
"Ah dasar tidak ada etika, padahal ketuk dulu sebelum masuk" ucap kirito
Asuna memerat handuk yang ia bawa, lalu kirito melewati asuna
"Anu.." ucap asuna
Kirito menghentikan langkah kakinya dan berkata "kenapa?"
"Aku tidak tahu, apa penyebab mu membenciku, tapi aku.. Aku akan berusaha tidak merepotkan kalian, jadi tolong kerjasamanya" ucap asuna
"Pft hahahaha kamu benar-benar bodoh ya" ucap kirito pergi
"Eh" asuna kebingungan maksud perkataan kirito

|•|•|
Asuna merendamkan dirinya di bathup itu sambil melihat langit kamar mandi tersebut
"Apa aku salah bicara ya, sampai dia seperti itu" ucap asuna kembali teringat pembicaraan pertamanya dengan kirito
"Aku tidak tahu, tapi aku benar-benar akan berusaha agar dia tidak membenciku, hm benar" ucap asuna menyemangati dirinya sendiri

Keesokan harinya..
Di kelas 2-2 high school SAO internasional
Asuna tidak percaya apa yang ia lihat di hadapannya itu"itu kan kirito, masaka aku dan dia satu kelas"batin asuna
"Asuna"
"Ah ha'i sensei" ucap asuna tersadar dirinya berada di depan kelas
"Kenalkan dirimu pada teman-teman asuna"
"B-baik" asuna menghirup udara dalam-dalam dan berkata "anu.. Watashi asuna yuuki salam kenal" ucap asuna membunggukan badannya

"Nah asuna, kau bisa duduk di bangku kosong itu" nunjuk dekat kirito
"Ba-baik sensei" kikuk asuna berjalan dengan canggung karena teman-teman kelasnya menatapnya

Asuna pun duduk dengan melirik sedikit ke kirito
Tuk..
Seseorang melemparkan kertas ke asuna dan asuna memungut kertas itu sambil menoleh ke kirito
"Dia ngpin sih lempar kertas segala" batin asuna
"Baca" ucap kirito nunjuk kertas itu dan asuna menatap kertas itu lalu kemudian membuka nya
"Kalau di sekolah anggap aja kita tidak kenal dan satu lagi jangan sampai orang-orang tahu kalau kita tinggal bersama, awas aja kau mengatakan nya ya! Aku akan membunuh mu"
Asuna meneguk ludahnya dan melirik sekilas ke kirito
Kirito menatapnya dan berkata "kau mengerti kan"
"Hm" ucap asuna

|•|•|
Tring.. Tring.. Tring..
Bel berbunyi menandakan jam istrihat, kirito pun pergi dan asuna melihat kirito pergi
"Yokata aku selamat" batin asuna
"Anu asuna yuuki"
Asuna menoleh dan melihat 2 gadis di hadapannya itu"ha'i "
"Watashi silica dan ini lisbeth, apa kami menganggumu asuna"
"T-tidak kok"
"Ah yokata ne, sebenarnya kami ingin berteman denganmu asuna, apa boleh?"
"Teman ya? Hm boleh" ucap asuna tersenyum

Sedangkan itu kirito rebahan di atap sekolah sambil melihat pandangan langit siang hari
"Ne kirito, sepulang sekolah bagaimana kalau kita nongkrong di rental game, ini 3 hari kita tidak kesana" ucap klien
"Oh boleh aja, lagi pula aku bosan"
"Apalagi perempuan itu, sangat membosankan" batin kirito

Kirito atau kirigaya kazuto yang hidup berdua dengan ibunya serta adiknya
Lalu Bagaimana dengan ayahnya?
Kirito sangat membenci ayahnya karena ayahnya meninggalkan midori serta anak-anak nya demi wanita lain.
Sebab itu kenapa kirito membencinya dan lagi alasan ia membenci asuna karena kirito tidak suka wanita di perlihatkan lemah di hadapannya
Maka dari itu sejak keadaan asuna di rumahnya, ia tidak ingin terus-terusan bertemu dengannya tapi..
Ia justru satu kelas dengannya, sudah pasti akan bertemu dengan nya setiap hari
"Kirito, ada apa denganmu?"
"Hm kenapa" ucap kirito melirik klien
"Kau seperti sedang memikirkan sesuatu, apa ada masalah denganmu?"
"Tidak, tidak ada" ucap kirito menutup matanya
"Sialan kenapa aku mikirkan perempuan itu sih, kesel jadinya" batin kirito

Next part 2...

Kurushimi to kōfuku (asunaxkirito)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang