2.

119 7 0
                                    

Siswa siswi high school SAO internasional, mereka bersiap-siap untuk pulang kerumah mereka masing-masing
"Ja ne asuna" ucap silica dan asuna melambaikan tangan nya lalu ia pun memutuskan untuk pulang
Ia tidak tahu kirito kemana setelah bel pulang sekolah.
"Ah semoga aja aku ingat jalan pulangnya" gumam asuna

Saat perjalanan, asuna berjalan seorang diri sambil mengingat jalan pulangnya itu.

5 menit masih di perjalanan, asuna menghentikan langkah kakinya karena ia melihat sebuah kuil
"Sebaiknya aku kesana dulu" ucap asuna memasuki kuil tersebut

Asuna melemparkan koin itu dan menepuk tangannya lalu mengucap berdoa
Setelah memohon doa pada kami-sama
"Ah aku lupa ba-san" ucap asuna meroboh sakunya itu
Ia mencari kontak nomor rinko di handphone pink nya itu

Drt.. Drt.. Drt..
"Moshimoshi"
"Oba-san" ucap asuna
"Asuna, bagaimana harimu di rumah midori-san?"
"Eh eto hm b-baik oba-san, ba-san midori baik denganku" ucap asuna
"Yokata ne, aku senang mendengar nya, lalu Bagaimana sekolahmu?"
"Hm baik juga ba-san, anu ba-san aku boleh bicara sesuatu tidak?"
"Apa itu nak?"
Asuna mengigit bibirnya dan berkata "eto ba-san, lebih baik aku tinggal saja di rumah ba-san bagaimana? Aku sebenarnya tidak mau merepotkan ba-san midori sebenarnya"
"Asuna, oba-san mengerti perasaan mu yang tidak enak dengan midori-san, tapi ba-san Tidak ada pilihan karena apa? Kamu tahu kan"
"Hm tapi ba-san.."
"Asuna, ba-san juga ingin kamu tinggal di rumah ba-san tapi ba-san takut ayahmu mudah menemukan mu, makanya lebih baik kamu tinggal saja sementara di midori-san ya"
"Hm wakata ba-san"
"Hati-hati ya asuna dan jaga dirimu"
"Hm ba-san juga"
Tut asuna mematikan tlpon nya dan ia menghela nafas "ah sampai kapan aku terus-terusan seperti ini ya, Walaupun sebenarnya aku baru tinggal di rumah kirigaya, sudah ku duga rasanya takut sekali" ucap asuna
Asuna menggelengkan kepala dan berkata "tidak-tidak, aku kan sudah memutuskan untuk tidak merepotkan mereka, ah ingat-ingat dong asuna, jangan sampai mereka kecewa apalagi kirito terutama nya, yosh ganbate asuna" ucap asuna

|•|•|
Di kediaman rumah kirigaya..
Asuna merasa lega dirinya sampai dirumah tanpa tersesat sedikit pun "yokata sampai juga" ucap asuna membuka pintu
"Tadaima" ucap asuna

Asuna mencium aroma sedap di ujung dapur itu, ia melihat midori tengah memasak sesuatu
"Oh asuna, okari, kau sendirian? Kemana kirito?"
"Ah itu.."
"Aduh anak itu, gak pernah nurut perkataan ibunya" ucap midori
"Tidak apa-apa ba-san, lagi pula kirito seperti nya sibuk sekali di sekolah" ucap asuna berbohong
"Oh begitu, ya sudah kamu ganti baju ya bentar lagi ba-san selesai masak"
"Anu ba-san, biar aku bantu ya"
"Eh, Tidak usah asuna"
"Ya tidak apa-apa ba-san"

Midori tersenyum dan berkata "ya udah kalau gitu asuna" ucap midori
Asuna senang mendengar nya dan ia pun langsung menghampiri midori yang sedang masak

"Asuna, Bagaimana hari pertamamu sekolah?" tanya midori
"Baik ba-san"
"Sokka, yokata ne" ucap midori
"Ha'i ba-san"

Beberapa menit kemudian..
"Panas nya" ucap suguha yang baru saja pulang dari sekolahnya
"Tadaima oka-san" suguha kaget melihat asuna bersama midori yang tengah masak
"Oka-san asuna nee-san" ucap suguha

Midori dan asuna tanpa sadar ada suguha di hadapannya itu
"Suguha okari, ja cepat ganti bajunya ya, sebentar lagi makan siangnya selesai"
"Oh hm, gak nyangka asuna nee-san bisa masak" ucap suguha
Asuna tersipu malu dan berkata "t-tidak kok aku hanya bantu memotong beberapa sayuran aja kok suguha"
"Apanya motong, ba-san sudah cicipi masakanmu, memang enak sekali"
"Oba-san"
"Suguha cepat ganti baju nya nak"
"Ha'i oka-san"

Sedangkan di rental games, kirito sibuk bermain games bersama klien tentu nya
"Yah kalah lagi, sialan kirito hebat sekali mainnya" ucap klien
"Hahaha kau payah sekali main begini klien"
"Yaya, oh ya kau mau ramen cup tidak, aku lapar sekali"
"Oh bolehlah"
"Oke" ucap klien pergi

Saat klien pergi, kirito melanjutkan permainannya itu

"Ja-jangan semuanya"
"Aghh pelit sekali sih, kau kan orang kaya!!!Tidak usah pelit-pelit denganku!! sudah sini dompetnya"

Kirito melirik 2 pria berseragam sekolah dan salah satu dari mereka menahan sedih
Laki-laki itu puas mengambil uang milik laki-laki satunya itu
"Nah kan begini enak, sana pergi aku tidak membutuhkan mu lagi tapi besok lebih banyak lagi ya" ucapnya
Laki-laki itu mengambil dompetnya dengan keadaan sedih sekali
"Ahh dasar lemah" batin kirito beranjak dari tempat duduknya itu

Brak..
"Hoi hoi apa-apa an sih ganggu orang main games aja" ucap laki-laki itu dengan kesal
Kirito menatap sinis dengan laki-laki itu dan berkata "kembalikan uang laki-laki itu sekarang"
"Hah! Kamu siapa! Oh jangan-jangan kau teman nya yang cupu itu hahaha"
Grep..
Kirito menarik kerah baju laki-laki itu"aku sudah bilang kembalikan uang laki-laki itu sekarang, apa kau dengar"
"Cih, tidak akan kenapa? Kau mau berantem denganku"
Bugh..
Kirito langsung menghajar laki-laki itu

Lalu klien yang baru aja selesai membeli ramen cup
"Kirito!!" ucap klien kaget

|•|•|
Asuna yang tengah belajar di kamarnya

"Ya ampun kirito, wajahmu nak, selalu berantem terus-terusan" ucap midori kaget melihat putranya babak belur
"Gomen, aku ke kamar dulu oka-san" ucap kirito berjalan menuju kamarnya

Asuna mendengar keributan di lantai bawah dan ia mengintip di kamarnya itu
Ia kaget melihat kirito dengan wajah babak belur
"Ada apa?" ketus kirito
"T-tidak ada gommenase" ucap asuna menutup pintu kamarnya itu
"Cih, menyebalkan" ucap kirito

Kirito masuk ke kamarnya dan ia melemparkan tasnya itu diranjangnya itu
"Sial, orang itu lumayan juga berkelahi nya" ucap kirito

Tok.. Tok.. Tok..
"Nii-san" suguha masuk ke kamar kirito
"Ada apa suguha"
Suguha menghela nafas dan berkata "oka-san memintaku untuk bawa ini" ucap suguha memperlihatkan kotak p3k
"Oh gitu, arigato" ucap kirito
"Dasar nii-san, kau bikin oka-san khwtr denganmu, kapan sih nii-san Tidak seperti ini terus-terusan"
"Ini bukan urusanmu anak bocah lebih baik kamu pergi saja dari kamarku"
"Ya ampun nii-san, ya sudahlah ini aku taruh obatnya" ucap suguha pergi

Kirito memijit kepalanya setelah kepergian suguha"ah mereka beranggap aku hobby apa berantem, justru aku Tidak menyukai nya kalau saja orang-orang itu tidak berulah dengan orang lemah, tapi orang lemah aja mau nuruti permintaan orang-orang itu, uh aku sangat benci orang-orang seperti itu"ucap kirito menjatuhkan tubuhnya di rajang tersebut
"Melelahkan sekali untuk hari ini" sambung kirito yang menutup kedua matanya


Next part 3...

Kurushimi to kōfuku (asunaxkirito)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang