PROLOG

2.4K 71 3
                                    

Cerita fiktif lesty - billar

Semoga suka yaa...
Sebagai hiburan aja

𝐊𝐎𝐏𝐈 𝐃𝐀𝐍𝐆𝐃𝐔𝐓 𝐁𝐔𝐀𝐓𝐀𝐍 𝐋𝐄𝐒𝐓𝐘

By : Maya P

#kopidangdutbuatanlesty
#cerbungmaya
#kdblprolog

PROLOG

"De.. Kamu ikhlas ya kita udahan nyampe sini?" Seorang pria menghela napas sejenak sebelum melanjutkan pembicaraanya. "Mama tetep pengen kalo aku tinggal di Medan, sementara kamu? Ayah gak ngizinin kamu buat ikut ke Medan karena kamu anak perempuan satu-satunya."

"Maaf ya, bang!" Gadis yang menjadi lawan bicaranya hanya bisa menjawab sambil tertunduk lesu.

Alunan musik yang melow di cafe yang saat ini mereka kunjungi seolah mendukung suasana hati yang mereka rasakan.

"Abang yang harusnya minta maaf, De. Abang gak bisa nepatin janji nemenin kamu sehidup semati." Rizky, nama pria itu, memegang kedua tangan gadis yang sudah 4 tahun menjadi kekasihnya.

"Harapan abang buat bawa Mama tinggal di Bandung udah gak ada lagi, De."

"Iya, bang! Dede ngerti kok. Terimakasih abang sama mama selama ini sudah baik banget sama Dede." Jawab gadis itu. "Wanita itu, siapa bang? Yang kemarin ketemuan sama abang", lanjutnya.

"Dia, calon wanita yang akan ta'aruf dengan abang. Maaf..." Lagi-lagi kata maaf keluar dari mulut pria itu.

"Lesty!!!"

Seketika Rizky menoleh, ada seorang perempuan memanggil nama mantan kekasihnya yang saat ini sedang berhadapan dengannya. Ya, gadis yang dipacari Rizky selama 4 tahun belakangan ini bernama Lesty Kejora.

"Ada Rara."

Lesty yang masih tertunduk menoleh ke arah suara perempuan yang memanggilnya.

"Loh, Les? Kamu?" Rara kaget mendapati sahabatnya terlihat berkaca-kaca. "Gila lu, bang! Abis ngapain si Lesty, sih?"

Rizky tersenyum miris, begitupun Lesty. Membuat Rara kebingungan dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Suasana apa ini?

"Kamu kesini sama siapa, Ra?" Tanya Lesty, berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Oh, gue belum bilang ya? Kalo gue dapet tawaran nyanyi disini seminggu sekali." Jawab Rara.

"Suara kamu emang bagus?" Tanya Rizky serius, karena memang dia belum pernah melihat Rara bernyanyi.

"Anjay, mentang-mentang dia juara satu kompetisi dangdut se-kotamadya. Ngeledek?" Rara lalu menarik kursi kemudian duduk diantara mereka.

Lesty terkekeh, "Abang, suara Rara bagus loh, cuman ya dia genre nya Pop. Jadi dia gak punya cengkok khas kaya abang."

Suara ponsel berbunyi, tanda sebuah pesan singkat masuk. Rizky merogoh ponsel di saku celananya, lalu membaca sekilas pesan masuk.

"De, pulang yuk?" Ajak Rizky.

"Mmm, sepertinya Dede disini aja, bang. Mau lihat Rara dulu."

"Maaf, abang ada urusan. Abang pulang duluan, ya? Nanti kalau mau pulang hubungi abang, kali aja keburu nganterin kamu pulang."

Lesty hanya mengangguk.

"Ra! Nitip Dede, ya!"

Rizky lalu bergegas ke kasir untuk membayar pesanan mereka lalu segera keluar dari kafe itu. Lesty menatap Rizky sampai ia ke ujung pintu.

"Leles, lo ada apa sama abang?" Tanya Rara, Leles adalah panggilan sayangnya untuk Lesty.

"Kita...." Lesty menelan salivanya karena berat mengucapkan kata yang akan ia ucapkan.

"Les?" Rara makin penasaran.

"Udahan, Ra." Seketika itu air mata Lesty tak terbendung lagi, sekuat tenaga ia menahan butiran hangat itu agar tidak jatuh, rupanya ia tak tahan lagi saat berhadapan dengan Rara. Apalagi setelah ia memberitahukan apa yang terjadi pada hubungannya dengan Rizky.

Rara segera merangkulnya, tangis Lesty pun makin pecah. Beruntung saat itu kafe sedikit pengunjung, tangisan Lesty menarik perhatian sebagian pengunjung kafe.

Tak mau sahabatnya makin sedih, Rara hanya bisa memendam pertanyaan yang ada di otaknya. Lesty memang bukan tipe orang yang suka curhat. Selama ini hubungan Lesty dan Rizky memang terlihat baik-baik saja, sampai ia tak menyangka bahwa hubungan kasih sahabatnya itu harus berakhir.

***

Kopi Dangdut Buatan Lesty ( #leslar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang