Coach

1.2K 112 83
                                    

Coach chapter 2 (Final)🌙
Pastikan udah baca chapter 1 terlebih dahulu.
Chapter 1 ada di book @junghhobie
⚠️ - Bxb area
- A little bit 🔞
Collaboration with junghhobie

°

Hoseok menepis lengan Jungkook kasar "Obati sendiri, atau kau minta obati saja pada si kucing brengsek ini!" Hoseok menunjuk wajah Yoongi sekilas sambil berlalu pergi.

Berada diantara dua dominan gila membuat Hoseok tak bisa mengendalikan emosinya, ditambah cuaca yang memang sedang terik. Bagaimanapun juga Yoongi adalah pembuat luka dihati Hoseok, walaupun sampai sekarang ia sebenarnya masih sangat mencintai Yoongi. Dan kehadiran Jungkook yang merupakan sang pelatih dalam urusan berciuman, membuat Hoseok pusing bukan main. Hoseok tidak bisa menampik perasaan nyamannya ketika berada di dekat Jungkook, ingin rasanya terus merasakan sapuan hangat bibir tipis Jungkook diatas bibir tipis miliknya dan jangan lupakan tangan kekar itu yang membelai bokong sintalnya kemarin, membuat Hoseok semakin gelisah ingin disentuh lagi dan lagi.

Jungkook dan Yoongi masih terdiam di tengah lapangan, memandangi kepergian Hoseok dalam diam. Setelah Hoseok menghilang dibalik pepohonan rimbun taman kampus, Yoongi mengalihkan atensi nya pada Jungkook, sedikit menaikkan alis nya ngilu melihat darah segar yang sedikit mengalir dari hidung pria tak dikenalnya tersebut. Tapi Yoongi tetaplah Yoongi yang dingin dan cuek, tak peduli ber-urusan dengan siapa, ia tak mau ambil pusing.

"Jangan pernah dekati kekasihku!" satu kalimat penuh penekanan dari Yoongi sambil menunjuk dada Jungkook dan berlalu pergi, meninggalkan sejuta pertanyaan di benak Jungkook.

"Kekasih? Oh ternyata kau mantan kekasih Jimin? Cih.. Jimin lebih pantas denganku dibanding denganmu kucing pucat bedebah, lihat saja" batin Jungkook dalam hati sambil ber-smirk ria menatap kepergian Yoongi.

Hoseok menghentak-hentakkan kaki nya kasar ketika sampai di kantin, langsung duduk tanpa tahu diri di bangku yang ditempati Jimin dan Taehyung, tak lupa Hoseok juga asal menyeruput minuman di depan nya tanpa bertanya milik siapa.

"Seok, ada apa? Wajahmu merah seperti kepiting rebus" Taehyung bertanya sambil mengerutkan dahinya, merasa asing melihat Hoseok yang biasa terlihat ceria, sekarang malah terlihat seperti bom yang siap meledak kapan saja, dengan pipi yang di kembungkan lucu.

"Tae, bisakah kau pergi sebentar? Aku ingin berbicara pada sahabat kecil nan imutku ini, sangat penting, dan aku tak ingin kau tahu" Ucap Hoseok penuh penekanan, sambil matanya melirik Jimin tajam, Jimin yang melihat aura tak bersahabat dari Hoseok hanya bisa tersenyum canggung, ia tahu ada yang tidak beres dan ia akan siap menerima ocehan Hoseok yang jika dalam mode mengamuk akan berbicara cepat seperti seorang Rapper. Tanpa banyak tanya, Taehyung segera pergi beranjak dari meja tersebut, tak ingin berurusan lebih jauh dengan Hoseok ketika dalam mode marah. Ketika dirasa Taehyung telah pergi, Hoseok segera berbalik menatap sahabat imutnya, menatap penuh api, menuntut jawaban.

"Kau waras Jim? Kau tak pernah cerita bahwa Daddy berkuliah disini juga? Kau gila? Oh Tuhan.. Bahkan melihat tangan kekarnya saja membuat libido ku naik, bagaimana jika bertemu setiap hari, ini siksaan untukku Jim"

Pecah sudah tawa Jimin, ternyata itu yang dipermasalahkan Hoseok, sungguh Jimin takut Hoseok marah akibat persoalan lain. Jimin menepuk lengan Hoseok lembut, berusaha menenangkan sang sahabat. "Bukankah itu kabar baik Seok? Jika kau mulai merasa nyaman dekat dengan Daddy, kau akan cepat melupakan Yoongi, aku tak salah kan?" Jawab Jimin sambil menaik-turunkan bahunya acuh.

NEITH - (Collaboration Oneshoot Series) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang