Blue chapter 2 (Final) ⚠️ Bxb area Hoseok bottom only Rate : M 🔞 Collaboration with junghhobie
Pastikan sudah membaca chapter 1 nya di book Neith milik junghhobie Prompt ini requestan dari oleumiecorisaselli Sebelumnya terimakasih sudah ikut berpartisipasi mengirim prompt. Maaf jika alur cerita dan ending tidak sesuai ekspetasi.
°
Hoseok dan Jungkook kini terdiam patuh di dalam UKS, mendengarkan dengan seksama ceramah yang diberikan kakak sepupu Jungkook, Kim Seokjin. Seokjin dengan telaten membersihkan luka akibat pecahan kaca pada tangan Hoseok, sesekali ia menggerutu kenapa bisa Hoseok begitu ceroboh hingga melukai dirinya sendiri. Hoseok bisa saja mengadu pada Seokjin bahwa itu adalah ulah Jungkook, tapi entah kenapa lidah nya kelu, berhadapan sedekat ini dengan sang dokter tampan, bahkan Hoseok bisa merasakan deru nafas ber-aroma mint milik Seokjin.
"Nah selesai, usahakan jangan terkena air dulu, agar luka mu cepat kering" Seokjin menepuk pelan bahu Hoseok, membuat Hoseok tersentak sedikit dari lamunannya.
"Apakah ia lupa denganku?" Batin Hoseok, sungguh Seokjin adalah pria idaman bagi Hoseok, pria yang selalu Hoseok impi-impikan untuk bisa menjadi suaminya suatu saat nanti.
Bagaimana Hoseok bisa mengenal Seokjin? Pertemuan keduanya terjadi 2 tahun lalu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim dingin tahun ini merupakan tahun terberat bagi Hoseok, bagaimana tidak sang eomma kembali sakit, penyakit lama yang seharusnya sudah hilang, ternyata kambuh disaat yang tidak tepat. Hoseok dengan badan kurusnya membawa sang eomma dalam gendongan berlarian di koridor rumah sakit, berteriak mencari pertolongan, Hoseok kalut bukan main. Tidak.. Ia tak ingin kehilangan sang eomma, satu-satunya yang ia miliki sekarang, setelah kepergian sang appa 3 tahun lalu. Tak lama beberapa perawat segera membawa sang eomma kedalam ruang UGD dan menyuruh Hoseok untuk menunggu diluar ruangan, Hoseok menghembuskan nafas lega, setidaknya sang eomma akan segera mendapat penanganan
Sial! Nafas Hoseok kembali tercekat, rasa lega yang ia rasakan tadi kembali berubah menjadi rasa panik, bagaimana tidak, ia tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit yang pasti tidak akan sedikit. Hoseok menahan air mata nya, nafas nya memburu tak karuan, ia bingung harus mencari uang kemana saat ini juga, Hoseok tak punya siapapun kecuali sang eomma sekarang. Dalam keadaan kalut, munculah sang malaikat, malaikat yang berkamuflase menjadi seorang dokter magang, dengan jas putih nya menghampiri Hoseok dengan membawa sedikit harapan.
Kim Seokjin, kebetulan sedang magang di rumah sakit tempat eomma Hoseok dirawat, merasa iba melihat bocah kecil itu duduk dengan wajah bingung didepan ruang UGD, tanpa pikir panjang, Seokjin segera menghampiri sang bocah. Setelah berbincang sebentar tentu Seokjin sangat mengerti permasalahan sang bocah, biaya adalah masalah utama bagi orang-orang kurang mampu yang sakit, Seokjin kelewat paham akan situasi seperti ini, dan tentu kebaikan hati Seokjin tidak bisa mengabaikan perihal seperti ini, sebagai calon dokter, keselamatan nyawa nomer 1 bagi Seokjin. Seokjin segera membantu melunasi tagihan rumah sakit eomma Hoseok, tak lupa ia memberikan sedikit uang untuk Hoseok membeli makanan.