Sambil berjalan, Hesti mengunyah makanan yang dia beli. Hesti memutuskan untuk berjalan kaki dari stasiun yang seharusnya dia biasa tempuh dengan ojek online. Lumayan untuk menghemat, dia memilih untuk berjalan kaki. Menghemat tapi beli jajanan, sungguh. Dia barusan saja membeli baso tusuk bakar untuk menemani dirinya berjalan menuju pulang. Sepanjang jalan, beberapa orang yang berlalu-lalang melihatnya dengan tatapan yang aneh, bahkan penjual baso tusuk tadi pun tertawa melihat Hesti.
"Habis dari mana dek? Warnanya nginclong mereun." Bapak itu tertawa sambil mengoles baso dengan minyak bumbu berwarna coklat, Hesti menjawab dengan tertawa juga sembari membantu membalik baso yang sudah terbakar.
"Dari nge-date ya dek? Bapak suka kagum liat remaja sekarang." Hesti hanya diam, penjual itu terkekeh kembali dan menanyakan berapa tusuk yang di pesan oleh dirinya.
"Anak bapak juga gitu dek, dia suka bawa pacarnya ke rumah. Bapak sih nggak apa-apa sama gituan, tapi suka malu sama tetangga," lanjut bapak itu, dengan keadaan yang ringkih dia bercerita sambil tersenyum bahkan tertawa. Badannya yang sudah tidak kuat lagi pasti lelah dengan setiap hari melakukan pekerjaan ini. Hesti sering kali kasihan tapi hidupnya juga menyedihkan, dia jadi serba salah.
Hesti yang melihat hal itu hanya tersenyum simpul, tidak lama pesannya siap. Mengingat itu, Hesti terkadang bersyukur bahwa selama ini dia jarang membawa siapapun ke dalam rumah. Apalagi teman cowok, membayangkan nya saja membuat dirinya bergidik ngeri.
"Neng pasti anak yang baik ya." ucap bapak itu melihat sepenuhnya hesti. Tangannya masih dengan sigap membakar pesanan bakso bakar hesti dan memasukannya ke dalam plastik.
Hesti tertawa mendengar hal itu, "kok bisa ngomong gitu pak? Saya emang ada wajah-wajah penjahat, pak?" ujarnya sambil menambahkan beberapa komponen seperti cabai dan kecap agar rasanya balance.
Bapak itu ikut terkekeh dan mengangguk-anggukan kepala pasti.
Lampu di jalan saat itu sedikit redup. banyak penjual malam yang sudah nangkring siap. Beberapa gang lagi dia akan sampai kostan, sambil mengunyah Hesti selalu memperhatikan sekitar. Seperti dejavu, seseorang menabrak dirinya dengan keras hingga bakso tusuk terjatuh ke tanah, Hesti melotot tidak terima akan hal itu. Dilihatnya orang yang menabrak dirinya ikut terjatuh juga.
"Jambret! Jambret!" teriak ibu-ibu dibelakang yang membuat pria tadi terbangun dengan segera dan berlari tunggang langgang, Hesti yang terkejut ikut panik melihat itu. Diapun dengan spontan ikut berlari mengejar pria yang menabraknya tadi, dengan stamina yang tersisa dia berlari dengan kuat, pria itu berlari masuk gang yang cukup sempit.
Hesti berhenti sebentar untuk menarik napas, dia celingak-celinguk mencari jejak pria itu, dengan berbekal insting yang kuat dia hanya mengikuti arah pandangan mata. Menyusuri jalan yang bergenang, sampai pada akhirnya dia melihat pria tadi terduduk sambil meminta ampun karena terus menerus dipukul oleh seorang ibu menggunakan sapu.
"Lu kan yang nginjek tanaman gue barusan? Hah? Ngaku aja lu!" semprot ibu itu yang terus memukul pria itu.
Hesti segera memisahkan mereka dan mengatakan kalau pria ini jambret di jalan tadi. Ibu itu melotot dengan ganas, dinaikannya jilbab sebahu lalu menambahkan level pukulan yang lebih keras pada pria itu
Hesti teriak panik dan berusaha menghentikan itu, "Mending langsung kita bawa aja bu ke polsek sekitar." Jelas Hesti setelah menerima gertakan ibu itu.
Tidak lama itu, segerombolan orang-orang yang mengejar pria tadi sampai dan langsung menyeretnya tanpa ampun, Hesti menghembuskan napas dengan lelah. Dia sudah berlari cukup jauh, peluh di keningnya sudah penuh. Rasanya dia sudah tidak sanggup untuk berjalan, dia duduk di kursi rumah ibu itu untuk mengistirahatkan napasnya yang masih naik turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, I'm Yours - ON GOING
Romance[update setiap hari selasa dan jumat jam 8 malam] Raditya Danendra sang Aktor terkenal, akan terus mencintai Ayuningtias Lara Maheswari yang hanya Wanita biasa-biasa saja. "Mencintaimu adalah sakitku, memilikimu adalah tangisku, bahagiamu adalah sed...