Chap 7 - rindu yang terbalaskan

72 69 54
                                    


Prasyarat untuk menjadi teman, ketiga.

Selama seminggu terakhir, semenjak pertemuan mereka yang lebih dekat itu. Nendra jadi sering sekali berkunjung ke kost-an Hesti, entah itu pagi, siang dan malam. Pria itu akan bertengger di depan pintu dengan senyuman yang lebar sambil menenteng bermacam makanan.

Hesti sudah sempat memberitahunya, jika tidak baik seorang pria berkunjung sesering itu, Tapi, yang diucapkan pria itu hanya, "Kenapa? Saya kan ingin dekat sama ibu kost kamu." Hesti yang mendengar itu hanya menghela napas.

Hesti tidak mau hal itu menjadi boomerang diri Nendra . Apalagi pria itu juga setiap hari harus kerja, dia harus mendapatkan istirahat yang cukup. Hesti tidak mau karenanya lah Nendra sakit atau lebih parahnya akan kehilangan pekerjaannya.

Nendra juga tidak jarang membuat anak ibu kost nya teriak-teriak parah, karena mengetahui pria itu adalah aktor, siapa yang tidak histeris. Bermodal tutup mulut, semua aman.

Sampai pada akhirnya Hesti terpikirkan sesuatu, syarat-syaratnya masih banyak, dia harus segera meng-ultimatum pria itu. agar pria itu segera menjauhinya dan tersadarkan hal yang dia lakukan selama ini adalah sia-sia saja, buang waktu.

"Halo, selama siang, kitten." Benar saja, Nendra datang lagi dengan makanan ditangannya sambil tersenyum lebar. Hari ini sudah kedua kalinya dia datang, dan itu semua membawa makanan sambil tersenyum.

"Mas, astaga—" Hesti frustasi sudah, dia berulang kali memberitahu pria itu tapi tidak ditanggapi dengan serius. Entah sudah berapa banyak makanan yang tersaji karena Nendra , menguntungkan untuk dirinya dan ibu kost. Mereka tidak perlu capek masak atau beli makanan, cukup tunggu Nendra saja. Makanan akan datang dengan sendirinya.

Dari belakang, terlihat anak ibu kost yang ikut tertawa dan mempersilakan Nendra masuk, lagi. Gadis itu sangat senang atas kedatangan Nendra , dia memperlakukan Nendra seperti raja. Tamu adalah raja,tapi Nendra adalah raja diatas raja, ketuanya raja? Ketua sirkel raja-raja. Pokoknya tahta Nendra itu lebih tinggi daripada tahta raja biasa, sekalipun raja inggris.

Omong-omong, kitten tadi adalah panggilan dekat Nendra untuknya. Mereka memutuskan untuk pria itu saja yang memanggil nama khusus padanya, ia tetap memanggil Nendra itu Mas. Walaupun Hesti sempat protes, mengapa Nendra harus memanggilnya kitten, tapi Nendra dengan dalih kuatnya mengatakan jika dirinya seperti anak kucing.

"Kakak ke sini bawa apa?" ujar Amanda melirik kantong besar di samping Nendra , Hesti yang masih berdiri di ambang pintu pergi ke dapur, dia akan membuat minum untuk dirinya sendiri, pusing sudah kepalanya.

Samar-samar terdengar percakapan dua insan itu di depan sambil tertawa terbahak, amanda yang terus menerus memberikan lelucon garingnya kepada Nendra dan Nendra dan Nendra tertawa dengan kuat. Hesti mendengarnya hanya bisa diam saja, Hesti akan menyelesaikan ini.

Dengan percaya diri, ia masuk ke kamar dan mengambil tasnya. Nendra datang itu sebenarnya mau jemput Hesti pergi kuliah, tapi malah seperti halal bihalal lebaran saja. Lalu, ia turun dan memanggil Nendra untuk cepat. Nendra berpamitan pada Amanda dan sedikit berlari mengejar Hesti yang sudah bertengger di samping mobil.

"Bukannya hari ini jadwal kelas kamu siang?" tanya Nendra bingung melihat Hesti langsung pergi, padahal niat dia berkunjung lebih awal adalah ingin banyak-banyak mengobrol dan dekat dengan ibu kost.

Nendra kan butuh restu dari orang terdekat Hesti, mau jadi teman yang berbakti dan disayang. Aww.

Hesti tidak menjawab apapun, ia masuk dalam mobil, duduk lalu pasang sealtbelt. Nendra yang merasa tidak mendapatkan jawaban, ikut masuk dan menatap Hesti dengan bingung.

Hey, I'm Yours - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang