🖤 Bagian Ketiga

304 15 1
                                    


•|•|•|•|•|•|•|•|•

"Jisung bangunlah." Sera kembali menggoyangkan lagi tubuh Jisung.

Jisung mengerang kecil. Karena bergerak sedikit selimutnya bahkan hampir menurun, Sera langsung menaikkan selimutnya lagi agar menutupi tubuh Jisung.

Jisung membuka matanya perlahan. Matanya belum terbuka semuanya, tiba tiba dia malah menangis.

"Tolong, aku tidak mau. Kumohon."

Hati Sera entah kenapa sangat sakit saat Jisung berkata seperti itu. Dia pun menepuk pipinya pelan. "Hey, aku Sera."

Jisung yang tadi memejamkan matanya perlahan membukanya pelan. Yang pertama kali dia lihat adalah wajah Sera yang tidak jauh darinya. Masih belum jelas, buram, dan sekarang wajah Sera sudah begitu jelas.

Sera tersenyum penuh arti. "Cepat bersihkan dirimu sana."

Jisung terdiam. Dia tidak bergerak sekalipun dan malah meremat selimutnya. Sepertinya dia enggan untuk bergerak sekalipun.

Sera menghela nafasnya. Dia pun akhirnya membangunkan Jisung namun dengan selimut yang melingkar di tubuhnya. Sera melingkarkan selimut itu di tubuh Jisung. Dan memegangnya agar tidak jatuh.

"Ayo bersihkan dirimu." Ujar Sera.

Jisung terdiam lagi. Dia malah menunduk. Setelah itu, Sera membantu Jisung berdiri dengan terbalut selimut. Tatapan Jisung sangat kosong seolah jiwanya seperti melayang entah kemana.

Sera pun akhirnya membantu Jisung berjalan sambil memegang selimut yang melingkar di tubuhnya. Mereka berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamar Irene. Sera pun langsung mendorong Jisung masuk ke dalam. Jisung menoleh sebentar dan menatap Sera. Tatapan yang sangat kosong. Sementara, Sera mengambil knop pintu lalu pintu tertutup perlahan dengan Jisung yang masih menatapnya.

🖤🖤🖤

"Kutanya dimana Jisung kenapa kau tidak menjawabnya?!!"

Di ruang tengah, Minho tengah berdebat dengan salah satu pembantu. Minho benar benar sangat kesal sekaligus marah. Dia bingung kemana perginya Jisung kemarin dan tidak kembali. Ternyata, Minho sudah memakai seragam sekolahnya dan tasnya yang sudah ada di punggungnya. Dia tidak mau berangkat dahulu, karena Jisung belum datang.

Sementara, pembantu perempuan itu malah menyuruh Minho untuk berangkat dulu. Saat pembantu mendorongnya untuk keluar, Minho malah menyingkirkan tangan pembantu itu dari tubuh Minho dengan kasar.

Minho benar benar berada di puncak amarahnya sekarang. Dia menatap semuanya dengan wajah tajam dan dinginnya itu.

Sera yang sedang berjalan di ruang tengah hanya menghela nafasnya pelan. Dia pun langsung menghampiri Minho dan pembantunya yang tengah bertengkar itu. Setelah sampai di hadapan mereka, pembantu itu langsung menyatukan tangannya di perut dan membungkukkan badannya hormat pada Sera.

Sera menganggukkan kepalanya kepada pembantu itu. Dia pun menoleh ke arah Minho yang menatapnya tajam.

"Dimana Jisung?" Tanya Minho dingin.

Sera menghembuskan nafasnya sambil menatap bawah. Dia lalu menatap Minho. "Kau lebih baik berangkat saja dahulu, sudah jam 6.40."

[✓] 𝐒ugar Mommy [ Han Jisung Feat. Leeknow ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang