02

53 13 1
                                    

[ 𝖗 𝖆 𝖘 𝖆 ]

Budayakan vote sebelum membaca
terima kasih.



"Huft . ."

Haneul menghela nafas kasar, rasanya lelah sekali usai latihan dance untuk acara sekolahnya yang merayakan hari jadinya padahal baru seminggu tidak dance itu membuat tubuhnya kaku, walaupun tidak kaku total.

Haneul merenggangkan tubuhnya dan melirik ke jam dinding yang terdapat di depannya, dia harus siap siap ganti baju karena dia harus kerja paruh untuk mendapatkan uang, uang untuk makan. sebenarnya dia selalu mendapatkan uang tiap bulan dari abangnya yang tinggal di luar kota, cuman menurutnya masih kurang, belum terlebih lagi apalagi dia kuliah, tapi lebih baik dirinya tidak usah kuliah dan fokus jadi dancer, walaupun gajinya tak seberapa dia senang melakukan yang berhuhungan dengan hobinya


drrtt drrrttt

Haneul menoleh kearah tasnya, tempat suara itu bunyi, pasti itu ponselnya. Dengan segera Haneul bangkit dan mengambil ponselnya, membaca nama yang tertera di ponsel nya membuat dirinya diam

"Dia lagi . ." batinnya

Haneul tidak bisa menghindar terus menerus, itu sangat menganggu dirinya, akhirnya dia mengangkat telpon tersebut

"Ya! kenapa dari kemarin tidak mengangkat telpon ku? apa kau takut denganku pfftt" tawa seseorang disebrang telpon

"Aku sibuk, aku harus latihan"

"Jangan berbohong. Aku menunggumu didepan gang sebelah, jika kamu tidak datang, lihat saja besok yang bakal aku lakukan." ancam seseorang tersebut dan terus mematikannya

Haneul melirik lagi kearah jam menunjukkan jam 6 sore, dia masih mempunyai waktu 1 jam sebelum ke cafe tempat dia bekerja.

𝖗 𝖆 𝖘 𝖆

"Kenapa kau memanggil ku?" tanya Haneul sembari menatap Nayeon dan teman temannya

Nayeon menoleh tersenyum miring melihat orang yang dia tunggu akhirnya datang.

"Akhirnya kamu juga datang ya" ujarnya sembari bertepuk tangan

"Jangan buang buang waktu Nayeon. Aku harus pergi"

Senyum yang tadi terukir dia wajah Nayeon sekejap hilang karena Haneul, Haneul sukses membuat dirinya kesal

"Jangan berpura-pura kau tidak tahu mengapa aku memanggil dirimu" kesal Nayeon

"Karena Jihoon? kamu bukan siapa - siapa Jihoon, jangan melarang aku mendekati dia, dia bukan milikmu dan milikku, kita bisa berjuang bersama - sama dengan sehat, dan bukan seperti ini" ujar Haneul menatap Nayeon

Nayeon mendekati Haneul, menjambak rambutnya dan menatapnya geram "Jihoon tidak suka sama aku karena kau! kau membuatnya membenciku, lantas jika aku tidak mendapatkannya, maka semua orang tidak boleh berpacaran dengan jihoon, termasuk kau. Ahn Haneul" tekannya

Haneul hanya meringis menahan sakit di kepalanya yang disalurnya dengan mengigit bibirnya, Haneul mendecakkan lidahnya "bisa bisanya kamu menyalahkan ku? jelas itu salahmu."

RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang