14

29 6 2
                                    

[ 𝖗 𝖆 𝖘 𝖆 ]

Budayakan vote sebelum membaca
terima kasih.

Haneul mulai kembali untuk sekolah, semester ini dia terlalu sering bolos gimana tidak bolos di sekolah nya saja dia selalu di gangguin terus yang menganggu konsentrasi belajarnya, apalagi gurunya hanya menutup mulut atas semua yang dialaminya. Mungkin jika dia bunuh diri mungkin akan membuka mulut? seperti akan mengubur kasus ini dalam dalam

Astaga, Haneul menggeleng kuat kepalanya tidak lagi untuk bunuh diri kedua kalinya, ia harus sadar hidupnya masih panjang pasti semua akan ia lalui walaupun disekitarnya tidak ada yang menyukainya.

Bell istirahat bunyi, Haneul langsung bergegas untuk pergi ke toilet. Jika ia di kantin pasti akan di bully lagi jadi dia lebih baik ke kantin

Sampai sana Haneul hanya duduk di toilet dan mengeluarkan roti dari sakunya lalu memakannya, tadi pagi ia tidak sempat makan di rumahnya.

"Ini yang didalam Haneul ga sih? "

Haneul terdiam, ia melihat depannya tepat dibalik pintu toiletnya ada sepatu hitam dengan les putih tinggi dan beberapa sepatu lainnya

Haneul merasa ada bayangan diatasnya, sontak ia menoleh keatas

Byurr

ini sudah terjadi ketiga kalinya, Haneul menutup matanya cepat, untung saja air itu tidak mengenainya matanya lalu Haneul membuka matanya pelan, ia sudah tidak melihat sepatu itu di depannya, Haneul meremas rotinya yang sebagian belum habis

Air ini adalah air pell sudah ketahuan dari warna dan baunya, Haneul pun langsung membuka pintu untuk melihat pelakunya tapi tidak ada siapa siapa, ia melihat dirinya di pantulan kaca depannya terlihat sangat kotor, apalagi seragam nya bewarna putih membuat tubuhnya terlihat.

Haneul menghela nafas sekian kalinya, yakali Haneul keluar dengan penampilan seperti ini. Apalagi ia tidak membawa ponselnya, lebih baik ia menunggu seseorang yang akan datang ke toilet. Siapa tau ia mempunyai baju atau tidak Haneul meminta tolong untuk mengambilkan baju olahraganya di loker.

Sampai bell masuk bunyi tidak ada yang masuk ke toilet ini sepertinya ada yang salah, bajunya sudah sedikit kering jadi tubuhnya tidak terlalu nampak jadi Haneul pun meraih kenop pintu untuk keluar tapi tidak bisa.. sial sepertinya ia terkunci disini. Pantas saja tidak ada yang kesini

Haneul menggedor gedor pintu itu sambil teriak "HALLO ADA ORANG DILUAR!?" sekian kalinya Haneul berteriak tapi usahanya nihil, sampai tangannya pun memerah akibat memukul pintu terus  menerus

Bukan Haneul namanya jika ia diam, Haneul berusaha mendobrak. tapi tetap aja tidak bisa, sampai tenaganya terkuras habis. Ia lelah. Haneul tidak tau harus ngapain lagi, mungkin lebih baik ia menunggu sampai pulang sekolah? tapi itu terlalu lama untuknya, Haneul berusaha mengedor lagi sampai benar benar sudah tidak ada tenaga lagi

"Tolong yang diluar buka kan saya pintu.." lirih Haneul

"Apakah ada orang didalam?"

"IYA ADA ORANG DISINI, TOLONG BUKA SAYA TERKUNCI" teriak Haneul, akhirnya ada yang mendengarkannya

"Kalau gitu tolong mundur aku akan mendobraknya" sontak Haneul mundur

brakk

Pintu itu terbuka, akhirnya terbuka.. kakinya Haneul melemas rangking senangnya dan karena tidak kuat berdiri, ia sudah tidak punya tenaga

"Kamu tidak apa apa?"

Haneul merasa ada yang memegang pundaknya ia mendongak tanpa sangka yang membantunya adalah Jihoon.

RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang