13. DO YOU FEEL WHAT I FEEL?
perang dingin antara yuta dengan renjun berlanjut hingga dua bulan lamanya. yuta awalnya masih mencoba membangun interaksi antara dirinya dengan sang anak, namun renjun selalu menghindar.
anaknya itu kini menjadi sangat pendiam. di bulan kedua perang dingin ini, renjun mulai sering pulang malam, tiap ditanya tidak pernah menjawab, dan itu sukses membuat yuta marah.
"darimana renjun?" tanya yuta, sudah ketiga kalinya ia bertanya pada sang anak, namun yang ditanya hanya diam.
"kamu buat papa marah."
renjun tersenyum miring, "oh ya?"
oh ya katanya? yuta mengepalkan tangannya, mencoba menahan gemuruh amarah.
"sekarang menjadi pembangkang ya?" ujar yuta, menatap tajam renjun.
"menurut papa begitu?" tanya renjun balik.
oke, emosi dalam dirinya tidak bisa lagi yuta tahan. tangannya memcengkram pergelangan tangan sang anak.
"kamu mulai tidak sopan, siapa yang mengajari kamu? teman temanmu itu? jeno? haechan? jaemin? siapa?"
mendengar ucapan yuta yang menuduh sahabatnya, renjun menyentak tangan sang ayah.
"jangan bicara sembarangan tentang sahabatku." ujarnya penuh penekanan.
"ah sepertinya iya, besok papa bakal kasih bodyguard kamu, kalo kamu deket deket jeno, haechan, dan jaemin siap siap saja mereka babak belur." ujar yuta.
gigi renjun bergemelatuk, kemarahan dalam dirinya yang selama ini ia tahan, sepertinya akan meledak.
"jangan berani berani papa sakitin sahabat aku."
yuta mengedikkan bahunya, "papa nggak peduli. mereka membuatmu menjadi pembangkang. dua bulan mendiamkan orang tua, kamu tau cara menghormati orang tua tidak?"
"bukannya dua bulan ini, papa menjadi lebih dekat dengan keluarga bahagia yang papa impikan? doyoung serta minjoo."
"jangan bahas itu, tidak ada hubungannya." ujar yuta, keadaan makin memanas. kali ini renjun benar benar akan mengeluarkan segala emosinya.
"tidak ada hubungannya? hebat sekali papa, sepertinya aku memang anak dari jalang yang papa sering sewa bukan?"
"jaga mulutmu renjun. kamu lahir dari rahim minjoo."
renjun tertawa, dengan keras, membuat yuta sedikit takut melihat anaknya.
"bibi minjoo ya? kalau dia memang orang yang melahirkan renjun, kenapa tidak pernah mengakuinya? papa pikir dua bulan ini renjun menjadi pembangkang karena selalu pulang malam. renjun sangat ingin tertawa dengan sangat keras. papa kenapa renjun harus pulang awal jika papa bersenang senang dengan keluarga papa?"
yuta menghela nafas, "besok kamu bisa ikut makan bersama."
renjun menggeleng, "tidak, terima kasih. aku bisa makan dengan sahabatku, yang selama ini menemani renjun selama papa bersenang senang."
"papa, pernah nggak sih mikirin perasaan renjun setelah kejadian dimana papa kepergok bohongin renjun? renjun bisa bedain mana tawa papa yang biasa aja sama tawa papa yang lepas dan bener bener bahagia, dan renjun lihat itu, setiap papa makan atau liburan dengan bibi minjoo dan doyoung. kalo papa aja bisa pergi ninggalin renjun sendirian, maka renjun bisa. jadi jangan pernah marah papa, yang bikin renjun gini juga papa kan?"
yuta memegang erat bahu renjun, "papa sedang berusaha buat bikin minjoo bilang sendiri sama kamu, kalau kamu anak kandungnya renjun."
renjun tersenyum tipis, "nggak perlu pa. kalau memang bibi minjoo tidak ingin mengakui renjun, renjun tidak masalah. daripada harus merasa dikasihani, renjun memilih untuk tidak mengenal sesosok mama impian renjun."
yuta yakin, kalimat renjun kali ini akan membuat minjoo sakit hati jika mendengarnya.
"renjun, maafin papa."
"iya pa. papa nggak perlu maksa bibi minjoo untuk mengakui renjun. karena renjun pikir, mama renjun memang tidak ingin memiliki anak seperti renjun."
setelahnya renjun melangkah menuju kamarnya, meninggalkan yuta.
"oh iya pa. papa masih boleh makan atau apapun itu sama doyoung dan bibi minjoo. asal jangan pernah hadir dihadapan renjun jika sedang bersama pa, karena tetap saja, rasanya masih sakit."
tbc.
alurnya makin ngelantur banget wkwkwk. kanyanya aku bakal pendekin ceritanya, mungkin 5-10 part lagi tamat. kita lihat aja gimana otakku bekerja. eyy hari ini double update sebelum aku hibernasi🤣
see you kapan kapan<3
KAMU SEDANG MEMBACA
hiraeth
Fanfic[ huang renjun, kim doyoung ] on very slow update. hiraeth (n) a homesickness for a home you can't return to, or that never was. NOT BXB! start : 01 Januari 2021 finish : - ©lonjwinnaa, 2021