Dingin malam itu membuat felix harus melindungi diri dari hujan, cicit kesakitan terdengar dari celah bibir seekor golden retriever.
Felix si manis baik hati tak tega jika hanya membiarkan tanpa memberi bantuan.
Siapa sangka anjing mahal itu seekor...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini felix izin untuk datang telat, dirinya harus membawa hyunjin ke dokter untuk memeriksa luka di kakinya dan juga memeriksa kesehatannya.
"jadi, siapa namamu?" felix baru sadar jika mereka belum berkenalan sebelumnya. Maka ia membuka pertanyaan, mereka kini berada didalam sebuah transportasi umum.
"namaku hyunjin, hwang hyunjin" ucap si gondrong.
"nama yang cantik". Balas felix.
"ya, apapun yang ada di diriku memang cantik". Ujarnya sambil tersenyum percaya diri.
".........." felix memutar matanya malas, mengapa orang disamping nya ini bisa sangat percaya diri.
"siapa namamu?" tanya hyunjin.
"lee felix".
"nama yang cantik, seperti dirimu" ucap hyunjin dengan jujur, ya dirinya tidak berbohong, felix sangat manis dan cantik, hyunjin akan mudah jatuh cinta jika ownernya sesempurna ini.
Buss terus melaju hingga sampai di halte tujuan. Hyunjin mengikuti langkah felix untuk turun, mereka melanjutkan dengan berjalan kaki menuju klinik.
"selamat pagi ada yang bisa saya bantu?" seorang dokter tampan menyambut kedatangan mereka.
"selamat pagi dokter, tolong periksakan kesehatan teman saya". Ucap felix sambil tersenyum ramah.
"ah baiklah silahkan berbaring diatas kasur itu" sang dokter berkata demikian kemudian diikuti oleh hyunjin.
Dirinya memeriksa kesehatan hyunjin dengan cekatan, dari memeriksa detak jantung, suhu tubuh dan luka yang ada di kaki hyunjin, untunglah lukanya tidak terlalu parah dan juga tidak terlalu dalam, hanya melukai jaringan luar kulit saja. Jadi tidak perlu khawatir bakalan infeksi.
"tahan ya saya akan menyuntikkan ini ke tubuh kamu, mau dibagian mana saya suntikkan? Dilengan atau di punggung". Ucap dokter.
Hyunjin ketakutan bukan main, dirinya takut dengan jarum suntik.
"di punggung aja dokter" ucap felix.
"d-dokter bisa kah anda hanya memberi obat saja tanpa di suntik" hyunjin benar-benar ketakutan sekarang.
"tidak bisa kids, kau harus di suntik, silahkan menghadap ke dinding".
Dengan takut hyunjin tetap mengikuti arahan dokter.
