Chapter 4

731 173 12
                                    

Saat ini Sunoo dalam wujud rubah merahnya tengah duduk di kursi balkon kamarnya.

Tatapannya kosong, ia tengah bimbang sekarang.

Apa ia harus menceritakan kepada ibunya tentang dirinya yang telah bertemu Gumiho yang telah mengutuknya? Tapi kalau Sunoo menceritakannya ia takut ibunya khawatir dan pingsan seperti saat melihat Sunoo dalam wujud rubah untuk pertama kali kemarin. Tapi kalau Sunoo tak menceritakan kejadian kemarin ia tak akan pernah tau dongeng tentang 'Gumiho yang Kesepian' itu. Apa tak ada cara lain?

'arghhh aku pusing' ia menundukkan kepalanya frustasi.

Krieet

Suara pintu terbuka mengalihkan atensinya. Sunoo menatap heran, dilihatnya sang ibu yang masuk sambil membawa 2(?) Mug coklat panas.

"Sunoo-ya ibu membawa-" ucapan sang ibu terhenti saat melihat rubah kecil yang tengah duduk meringkuk di atas kursi.

"A-ah m-maaf ibu lupa" setelahnya ibu Sunoo berbalik hendak pergi.

Melihat itu Sunoo segera turun dan menarik ujung celana sang ibu dengan menggigitnya, bermaksud menghentikannya.

Ibu Sunoo menoleh dan dilihatnya sang anak tengah menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca, mungkin Sunoo ingin dirinya menemaninya, pikir ibu Sunoo.

Segera Ibu Sunoo meletakkan Mug Coklat panasnya di meja dan beralih menggendong Sunoo menuju ke kursi di balkon dan duduk disana.

"Pasti berat ya semalaman seperti ini?" Tanya ibu Sunoo sambil mengelus bulu halus anaknya.

'iya sangat berat' jawabnya sambil mengangguk.

"Sunoo-ya andai kau tak dilahirkan menjadi seorang lelaki hidup mu tak akan menderita seperti ini-"

"Sekarang kau tak bisa menikmati masa muda mu dan pulang lebih awal dari temanmu yang lain gara-gara kutukan mu, andai-"

Suara rengekan rubah menghentikannya, ia tau Sunoo saat ini sedang marah pada dirinya.

"Andai kita bisa meminta ampunan pada Gumiho penjaga gunung Baekdu untuk mencabut kutukannya, apapun akan ibu lakukan sekalipun nyawa ibu taruhannya" ucapnya sembari menatap bulan yang bersinar terang di luasnya langit gelap. Seperti meminta permohonan.

'jadi Gunung Baekdu' batin Sunoo.

'maaf mengabaikan peringatan mu ibu. tapi aku harus menemuinya'

.

.

.

.

.



"Kau yakin gunung Baekdu?' tanya pemuda berlesung pipi di hadapan Sunoo.

Kini ketiga sahabat itu, Sunoo, Ni-ki dan Jungwon tengah berada di rumah Jungwon setelah menyelesaikan kelas pagi mereka. Dan kebetulan mereka hanya ada 1 kelas hari ini, jadi mereka memutuskan singgah di rumah Jungwon untuk menonton film.

Dan membicarakan rencana Sunoo.

"Tapi bukanya Gunung itu ada di Korea Utara? Kau mau menyebrangi perbatasan?" Kini giliran Ni-ki ikut menyahuti.

"Emm... mungkin yang dimaksud ibu Sunoo itu gunung Jiri, Gunung itu ada di rangkaian pegunungan Baekdudaegan dan ada di provinsi Gyeongsang Selatan" jelas Jungwon.

"Jungwon benar, mungkin yang dimaksud ibu adalah Gunung Jiri dan seingat ku leluhur keluarga ku tinggal disana" Sunoo menambahi.

"H-hei kau yakin akan pergi ke sana? Kau tak harus pergi Sunoo" bujuk Ni-ki, ia tak ingin Sunoo bertemu dengan Sunghoon. Sunghoon bisa melakukan apapun pada sahabatnya ini, termasuk mencelakainya.

The Curse of the Nine Tailed Fox || Sunghoon X SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang