9

184 25 12
                                    

Snow masih senantiasa memandangi seseorang dari balik tirai yang ada dibalkon Penthousenya. Terlihat sesosok lelaki yang kemungkinan memiliki umur sama dengannya sedang memainkan alat musik biola. Alunan musik yang dibawakan laki-laki tersebut terdengar sangat indah namun menyedihkan. Snow terhanyut dalam pesona melody yang dibawakannya.

Tiba-tiba saja lelaki itu menghentikan aktifitas dan menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba saja lelaki itu menghentikan aktifitas dan menatapnya. Mungkin, ia menyadari kehadiran Snow yang terkesan seperti ingin memata-matai. Snow semula memejamkan mata dan sangat terkejut menemukan dirinya ditatap dengan tatapan tajam oleh seseorang yang sangat asing tersebut.

Snow nyaris terjatuh kebelakang karena tidak bisa menjaga keseimbangannya, nyaris saja mempermalukan dirinya sendiri.

" E-hem, kau memainkannya dengan sangat bagus " Kata Snow untuk memecah kecanggungan yang sedari tadi tercipta.

Lalaki itu melirik sekilas ke biola yang senantiasa berada ditangannya lalu kembali beralih kepada Snow " Kau baik-baik saja? " Tanya lelaki itu.

" Tentu " Jawab Snow sambil memberikan seulas senyum.

Snow menyadari bahwa lelaki itu sangat kaku dan datar sehingga ia memutuskan untuk segera pergi dari balkon. Bagaimanapun Snow sadar ia mungkin tanpa sengaja telah menggangu seseorang yang mungin sedang membutuhkan waktu sendiri.

" Ah tidak, mati lah aku " Ucap Snow begitu menyadari bahwa ia memiliki jadwal temu dengan seseorang sebagai perwakilan perusahaan.

Dengan terburu-buru Snow segera bersiap dan meminta kepada Luhan untuk meminjamkan Agent miliknya karena ia membutuhkan seseorang yang harus mengantarkannya dengan aman serta selamat menuju tempat pertemuan.

Beberapa saat kemudian untungnya Snow dapat tiba tepat waktu. Saat ini Snow ditugaskan oleh Sang Ayah untuk memantau jalannya rapat evaluasi kerja sama antara SKY Company dan OASIS Corporation.

Gray telah menunggunya didepan pintu ruang rapat, setelah mendapatkan persetujuan dari Snow pintu utama ruang rapat tersebut terbuka.

Snow melangkahkan kaki dengan anggun namun terkesan tegas. Pakaian, riasan atau apapun yang melekat pada dirinya terlihat sempurna.

 Pakaian, riasan atau apapun yang melekat pada dirinya terlihat sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Odette. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang