1

590 55 8
                                    

Tok ... tok

Suara ketukan pintu terdengar disalah satu ruangan ditempat tersebut, menandakan seseorang yang berdiri didepannya meminta izin untuk bisa memasuki sebuah ruangan.

"Masuklah" Suara dari dalam ruangan mempersilahkan seseorang tersebut untuk masuk.

"Profesor..."

"Ah kau rupanya Snow, duduklah. Kau sudah menerima suratnya bukan" Seseorang yang disebut professor itu langsung memberikan sebuah pertanyaan ambigu kepada lawan bicaranya.

"Tentu profesor, tapi aku rasa prof tau maksut kedatanganku kesini"

"Snow tolonglah, tidak bisakah kau bekerja sama sedikit? Kau bisa mencobanya terlebih dahulu lalu jika memang tidak ada chemistry diantara kalian baru kita pikirkan langkah selanjutnya"

"Snow tolonglah, tidak bisakah kau bekerja sama sedikit? Kau bisa mencobanya terlebih dahulu lalu jika memang tidak ada chemistry diantara kalian baru kita pikirkan langkah selanjutnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sungguh, aku tidak mengerti mengapa harus aku yang dilibatkan dalam permasalahan ini prof. Dari kata katamu kita seolah-olah seperti membahas mengenai masalah percintaan"

"Ayolah Snow kita tau jelas apa yang sedang kita bicarakan bukan? Temuilah dulu orang itu, lalu semua keputusan akan diserahkan padamu"

"Kau tidak berubah, benar-benar pemaksa yang ulung kau tau prof"

Sang profesor hanya terkekeh mendengar penuturan atau bisa disebut keluhan yang keluar dari bibir cantik si lawan bicara. Sejujurnya jika orang awam yang melihat interaksi keduanya pasti akan menimbulkan angapan bahwa Snow bersikap tidak sopan dan arogan. Namun, kedekatan merekalah yang membuat Snow dapat bertindak apa adanya.

"Hahahhaha dia sedang menunggu diruangan favoritmu, ku katakan sekali lagi temuilah dia" kata terakhir yang diucapkan profesor serta diiringi seulas senyum terlihat sekilas saat Snow ingin menutup pintu ruangan yang dimasukinya tadi.

Mengeret kakinya dengan susah payah akhirnya Snow tiba di sebuah ruangan, ruangan favoritnya. Tentu saja apa lagi kalau bukan tempat latihan pribadinya. Snow memang memiliki ruangan pribadi ditempat tersebut karena kebiasaannya ia hampir 24jam mengurung diri disana.

 Snow memang memiliki ruangan pribadi ditempat tersebut karena kebiasaannya ia hampir 24jam mengurung diri disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Odette. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang