12

137 25 4
                                    

🎂💚

••••

Tiga hari sebelum tanggal pertunangan antara Snow dan Lukas resmi digelar. Undangan yang hanya dapat dihadiri oleh orang-orang terpandang karna menegaskan ke-exclusive-annya telah tersebar.

Jeffry melemparkan undangan yang baru sampai ditangannya kedalam perapian. Woosh~ langsung terbakar habis. Jeffry terlihat menikmati setiap inci dari undangan itu sampai benar-benar hangus terbakar.

" Kau seperti seorang psychopath, apa yang kau harapkan dari sebuah undangan tanpa dosa itu? " Tanya Luhan bingung.

" Diam lah, mana undanganmu? " Tanya Jeffry kepada Luhan.

Luhan menaikkan bahunnya karna dia juga tidak tau dimana keberadaan undangan untuknya.

" Gray, dimana undangan untuk Luhan? " Tanya Jeffry kepada Gray, agent milik Snow yang ditugaskan untuk memberikan undangan kepada Jeffry.

Gray tidak menjawab apapun, bahkan sikap berdirinya tidak berubah sedikitpun.

" Hey hey mau kau apakan sebenarnya undangan milikku? " Kata Luhan mulai panik.

" Ku bakar sekalian dengan punyaku, agar ruangan ini menjadi lebih hangat " Kata Jeffry acuh.

" Sudahlah kita tinggal saja manusia gila ini, ayo kita pergi Gray " Luhan mengajak Gray untuk meninggalkan ruangan Jeffry.

Gray memang sengaja diutus atas perintah Snow untuk menjemput Luhan dan Jeffry. Berdasarkan penuturan dari Gray, Nona mudanya itu ingin mengundang makan siang para sahabatnya dan akan memperkenalkan Lukas kepada mereka secara personal.

" Ah sial! Tunggu aku ?!! " Panggil Jeffry dengan sedikit kalimat umpatan.

Luhan hanya tersenyum dan terus berjalan disebelah Gray.

" Mission A done " Ucap Gray pada seseorang melalui alat komunikasi yang terpasang ditelinganya.

Gray memang tidak banyak bicara, mulutnya akan bergerak jika ia terpaksa harus berbicara atau melakukan dan melaporkan perintah.

" Gray, kita sudah lama mengenal bukankah kau terlalu kaku? Santai saja. Bahkan jika mungkin aku akan bilang kepada Nonamu untuk memperbolehkan kau memakai pakaian biasa. Kau tau, pakaianmu serta gayamu ini terkadang menimbulkan kecurigaan " Kata Luhan berbisik kepada Gray.

" Saya baik-baik saja, Tuan " Kata Gray bersikap formal.

Luhan menghembuskan nafas, percuma bicara kepada Agent yang memiliki sifat tidak jauh berbeda dari pemiliknya.

Gray diam-diam tersenyum. Ia tau, tidak ada maksut lain daripada Luhan ingin agar Gray dan Luhan dapat berteman.

 Ia tau, tidak ada maksut lain daripada Luhan ingin agar Gray dan Luhan dapat berteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa yang kalian bicarakan? " Tanya Jeffry tiba-tiba.

" Tidak ada, ayo kita harus segera sampai kalau tidak kau harus menjadi tumbal amukan Snow. Aku tidak mau ikut menjadi korban " Kata Luhan sebagai penutup dari acara membuang-buang waktu dengan perkataan yang tidak penting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Odette. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang