Prolog

891 71 0
                                    

Seorang gadis tampak berjalan dengan wajah lesunya, membelah lautan manusia ditengah jalan pusat kota London

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis tampak berjalan dengan wajah lesunya, membelah lautan manusia ditengah jalan pusat kota London. Gadis itu sesekali menghembuskan nafas dengan kasar. Seharusnya hari ini menjadi hari dirinya menikmati waktu bebas, namun panggilan telpon dari seseorang membuatnya harus datang tergesa ke sebuah tempat.

Tempat tersebut merupakan surga bagi sebagian orang dikota London, pun demikian dengan pikiran gadis itu namun kali ini si gadis sangat ingin menjauh dari tempat tersebut.

Tempat tersebut merupakan surga bagi sebagian orang dikota London, pun demikian dengan pikiran gadis itu namun kali ini si gadis sangat ingin menjauh dari tempat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Penhaligon's London adalah nama tempatnya, gadis tersebut mendongakkan kepala membaca nama tempat tersebut. Mau bagaimanapun kenyataan menarik dirinya kembali ketempat itu. Masih belum menunjukan tanda tanda akan memasuki tempat tersebut, si gadis justru tampak melamun entah karena apa hingga sebuah tepukan pada salah satu pundak menyadarkannya.

"Hei sampai kapan kau akan berdiri disini? Kau ingin mati beku?" Seorang gadis lainnya datang dan menyapa segera memasuki tempat tersebut.

Krkkkkk

Suara pintu kayu terbuka dengan bunyi yang cukup kasar terdengar ditelinga, si gadis membatin apakah si empunya tidak berniat untuk setidaknya memberi minyak pada pintu agar tidak menimbulkan suara menjengkelkan yang semakin memperburuk suasana hatinya hufft

"Akhirnya masuk juga, apa sih yang kau lakukan didepan gedung ini sedari tadi Snow?"

"Apa lagi? Tentu menikmati salju" jawab si gadis tersebut sekenanya.

"Ah kau masi saja bertingkah menjengkelkan"

"Kau tau winter kau terlalu banyak bicara" setelah berucap si gadis menepuk bahu dan melewati si lawan bicaranya.

Snow miracle, nama yang indah tersemat cantik dinama gadis tersebut. Gadis yang memasuki usia 20an itu tampak mempesona seperti namanya. Namun bagaimana kehidupannya apakah semempesona nama dan wujud dari sigadis?

Odette. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang