Chapter 3

521 62 0
                                    

Sekali lagi Sakura mengerjabkan matanya, memastikan bahwa dihadapannya benar benar nyata. Mendadak ia merasa air mengucur dari pori pori kulitnya, mulutnya terbuka sedikit tanpa dirinya sadari.

Hal yang tak pernah ia inginkan namun terkadang ia berharap bisa bertemu lagi dengannya, mendadak jantungnya berdegup menatap setiap langkah kaki itu, ia berharap waktu bisa berhenti dan ia kan menghilang saat ini juga.

Setelah mendengar bahwa pria itu pergi Sakura merasa hidupnya tak lagi seperti dulu banyak hal yang terasa berkurang tapi ia tak tahu apa. Setiap kali ia mengingat pria itu semakin hatinya terasa teriris, begitu menyiksanya,Sakura tak pernah mengerti akan dirinya saat itu keputusan yang ia pikirkan matang-matang dan akan menerima segala resiko, nyatanya ia malah kalah  akan keputusan itu. Dan mengakui bahwa dirinya menyesal saat itu juga, saat ia tak lagi punya kesempatan untuk bertemu dengan Sasuke, dan meminta maaf atas tindakannya yang kekanakan.

Ia mengakui saat itu hubungan mereka hanyalah sebuah romansa anak sekolah, cinta monyet yang belum memahami apa arti dari cinta yang sesungguhnya. Dan alasan itulah yang membuatnya untuk memutuskan hubungan mereka, Sakura hanya menganggap cerita cinta itu hanya main main, saat teman sebayanya menjalin sebuah hubungan ia pun juga ingin seperti mereka,tapi sesungguhnya ia tidak ingin terus sendiri ia menginginkan seseorang disisinya, seseorang yang mampu menepis kesendiriannya, menjadikan hidupnya lebih sedikit berwarna.

Tapi pikirannya saat layaknya anak remaja pada umumnya, labil akan sebuah hal,  ia terkadang masih merasa sendirian walau bersama pria itu. Sakura merasa ia perlu mencari jati dirinya sendiri saat itu. Membuat hal yang tak pernah ia bayangkan,menyiksa perasaannya sendiri dan membuatnya membenci dirinya. Sakura tidak tau.

Tapi semua itu telah berakhir, perasaan itu menghilang seiring dengan berjalannya waktu tapi Sakura belum bisa melupakan semuanya masih ada secuil kenangan yang ia simpan untuk dirinya sendiri. Ada waktu dimana Sakura akan mengingat kembali masa masa itu, yang membuatnya belajar bahwa semua hal penuh dengan resiko, belajar bahwa semua hal harus dipikirkan secara dewasa.

"Sakura!" Panggil Ino.

Sakura terkejut dan tersadar dari lamunannya,ia melirik Ino sejenak merasa jengkel karena Ino membuatnya terkejut. Dan  matanya beralih lagi ke sosok itu yang berjalan semakin dekat.

Naruto telah duduk di kursi yang kosong di samping Hinata, wajahnya terlihat lelah entah karena apa, Sakura tak tau dan ia juga tidak mau peduli. Tatapannya masih teralihkan pada Sasuke yang juga mendudukkan dirinya di samping Naruto.

"Wah, Sasuke sudah lama kita tidak bertemu" itu suara Sai yang baru keluar dari villa dengan menenteng plastik.

Sasuke menengok ke arah Sai dan tersenyum tipis. Sai langsung duduk di kursinya di samping Ino tentunya sedangkan Sakura duduk di sisi lainnya Ino, Temari dan Shikamaru sedang sibuk membakar BBQ di belakang mereka, Karin entah wanita itu pergi kemana, Sakura tak melihat gadis itu sejak pulang dari pantai setelah membersihkan diri.

"Oh, Sasuke kau datang?"itu Temari.

"Ya! Dan karena dia aku melewatkan sehari liburanku!"Naruto memperlihatkan sungutnya.

Bagaimana tidak ia marah dengan Sasuke, baru beberapa menit ia sampai di sini mendadak teman sepopoknya itu menelfon nya dan menyuruhnya menjemput dibandara.

Sakura masih setia dengan kegiatannya, memperhatikan Sasuke dari tempat duduknya, pria itu banyak berubah perawakannya juga terlihat sangat jelas, tubuhnya yang atletis makin bertambah dan wajah Sasuke juga terlihat lebih dewasa sekarang, rahangnya yang semakin tegas, rambutnya juga semakin panjang.

Sakura tak peduli dengan apa yang sedang ia lakukan sekarang, Sasuke juga tidak memperhatikannya tapi ia sedikit was was jika Sasuke menyadari kegiatannya ini. Rasanya sedikit lega ia bisa melihat pria itu lagi walau akan berbeda dari sebelumnya,tapi ia akan tetap bersyukur setidaknya ia akan tau langsung bagaimana pria itu, tidak lagi memalui seseorang.

Sakura segera menggelengkan kepalanya, menampik pikirannya saat ini,ia tidak ingin terlihat bodoh jika ketahuan Sasuke,jelas sekali pria itu tidak menatapnya sejak masuk, itu artinya bahwa Sasuke tidak menyadarinya atau pria itu tidak menganggapnya ada atau mungkin semacam tak peduli dengan dirinya.

Sakura segera bangkit dari duduknya,ia berniat untuk mengantikan Temari dan Shikamaru memanggang daging, mungkin itu lebih baik jika seandainya ia terlibat dalam percakapan mereka, lagi pula ia tak mau terlihat bodoh dan mencari kata kata untuk mengelak pertanyaan yang mungkin akan muncul dari mulut para sahabatnya itu mengenai dirinya dan Sasuke yang sudah saling mengenal.

Sakura membalik daging itu dengan hati hati, ia tak mau jika apa yang ia buat tidak bisa dimakan nantinya. Ia masih asyik dengan pikirannya dan kegiatannya saat ini, sampai ia tidak menyadari kehadiran Naruto.

"Kau tidak mau bicara dengan tame?"

Sakura terkejut tapi bukan  melainkan bertanya dari Naruto,ia mengeryitkan dahinya menatap bingung pada sahabat kecilnya itu.

"Untuk apa?"

Naruto terkekeh mendengar jawaban sakura yang terdengar sangat ketus. Jika diperhatikan sebenarnya wajah perempuan itu sedikit merona, dan Naruto bisa melihat itu. Jelas hanya Naruto yang tau akan masalah Sakura dengan Sasuke,pria itu lah yang menjadi perantara untuk mengetahui bagaimana kabar Sasuke, tapi sakura adalah gadis tsundere, ia tidak mau mengakui apa yang sedang ia rasakan. Bahkan saat ini ia masih tak mau menunjukkan bahwa dirinya senang bisa bertemu lagi dengan Sasuke.

Naruto mengambil daging yang sudah matang dan saus, "Baiklah,aku akan kembali"

Sakura mengangguk dan kembali membalikan daging itu,ia melirik sebentar kea arah Naruto berjalan. Mendadak ia merasa sesak akan apa yang ia ucapkan tadi, Sakura menundukkan kepalanya menatap sendu pada daging yang sedang terbakar oleh bara.

Entah kenapa ia merasa sangat sedih sekarang,apa yang salah dengannya. Apa yang pernah dikatakan Naruto padanya benar adanya?, Sakura tak tau. Saat ini ia hanya akan menikmati malam ini dengan tenang ia tak peduli akan kehadiran sosok Sasuke, toh ia sudah melupakan pria itu dan itu sudah terlalu lama untuk diungkit.

...











"Dia pria yang baik dan kau akan menyesal setelah ini sakura"

.
..
...
..
.

Lonely. Missing. Loving You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang