Bab 1

545 51 0
                                    

Selamat membaca 😊
.
..
.
..
.

Sasuke masih sibuk dengan lembaran-lembaran kertas yang menumpuk di meja kerjanya, walau hanya memberikan tanda tangannya tapi tetap saja membuatnya lelah terlebih lagi bukan hanya satu atau dua atau sepuluh melainkan berlembar-lembar. Ia melirik ke pergelangan tangannya yang berhiaskan jam tangan, lima jam lagi ia akan kembali ke asalnya, Jepang.

Bergegas ia membereskan dokumen yang menumpuk di meja kerjanya ini. Kakinya melangkah lebar bukannya tergesa-gesah,ia masih punya banyak waktu sebelum take off. Sisa waktunya akan ia gunakan untuk tidur sejenak, tubuhnya sangat butuh istirahat dan lagi ia akan melakukannya perjalanan jauh walau kenyataan ia hanya duduk,tapi itu juga hal yang melelahkan.

Dua puluh menit ia mengemudikan dari kantor sampai ke apartemen. Rasa lelah ditubuhnya terobati sudah dengan kasur empuk berukuran king size ini, menghirup udara dalam dalam lalu menghembuskanya perlahan sambil perlahan menutup matanya,ia akan mandi nanti setelah keringat ditubuhnya sedikit mengering.

Matanya terpejam membayangkan hal yang selama ini ia simpan sendiri dan untuk dirinya sendiri, rasa rindu bercampur kebencian disaat yang bersamaan, hatinya telah terkunci rapat untuk siapapun, hatinya membeku dan tidak ada kehangatan yang mampu mencairkannya saat ini.
Untuk saat itu ia tak pernah mengira bahwa hal yang sedikit membuatnya takut ternyata terjadi, sebuah hal yang mengecewakan dan membuatnya marah.

Sasuke membuka matanya perlahan dan melangkah menuju kamar mandi, air dingin mungkin akan menjernihkan pikirannya, menyandarkannya dari halusinasi yang terkadang ia ciptakan sendiri.

...

Bandara internasional Tokyo tentu masih sibuk walau ini sudah menunjukkan pukul tiga pagi, masih banyak orang orang yang berkeliaran di sana, baik orang lokal maupun turis, Sasuke keluar bersama kerumunan orang orang tersebut,ia segera merogoh tasnya mencari ponsel pintarnya, berniat menghubungi Naruto sahabatnya untuk menjemput.

"Jemput aku sekarang"

Hanya satu kalimat panjang yang Naruto jawab atas permintaannya dan setelahnya sambungan terputus. Sasuke segera menyenderkan punggungnya di senderan kursi, rasa lelahnya masih terasa teramat sangat,ia butuh kasur sekarang karena kepalanya mendadak pusing.

Wah, ini adalah rekor yang harus ia catat dan ingatkan dirinya untuk memenggal kepala Naruto-baka itu. Satu jam sudah ia duduk sendirian di sana, merasa seperti orang yang bodoh, kenapa dirinya tidak pergi sekarang juga ia masih bisa pergi ke hotel sendiri dengan taksi, tapi entah kenapa ia malah ingin terus menunggu pria kuning itu.

Sasuke mendengus kesal, melihat Naruto yang berlari kearahnya, nah ini waktunya untuk mencekik leher pria itu.

"Tame!!kau brengsek aku akan memenggal kepalamu!" Teriak Naruto tepat di depan wajah Sasuke.

Refleks ia menjauhkan wajah Naruto dari hadapannya, seharusnya disini dirinyalah yang marah karena menunggu lama, "ck, kau yang brengsek, aku sudah menunggu disini lama"

Sasuke menyerahkan koper kecilnya kepada Naruto dan diterima dengan dengusan kesal pria itu. Kini keduanya keluar bandara menuju mobil Naruto yang terparkir tak jauh dari pintu keluar.

"Kau ingin menginap di hotel mana?" Tanya Naruto saat sudah berada di kursi pengemudi.

"Terserah, yang penting ada kasur disana" jawabnya malas.

Sekali lagi Naruto mendengus, melihat sikap Sasuke saat ini yang double menjengkelkan. Yang benar saja dirinya sudah jauh jauh mengemudi ditengah malam dan mendapati sikap Sasuke seperti ini.

"Baiklah,tapi aku tidak akan menemani mu malam ini,aku ada acara liburan dengan Hinata"jelasnya.

Sasuke yang tadi menutup matanya kini sedikit terbuka, ia melirik Naruto dengan ujung matanya. "Kau sedang berlibur?"

"Ya"

Sasuke kembali menutup matanya,ia berfikir sejenak,jika saat ini Naruto sedang berlibur tentu pria itu tidak akan ada berada disampingnya untuk beberapa saat ini, bukannya ia seorang pencinta sesama jenis,tentu saja tidak mereka bersahabat cukup lama,ia hanya berfikir ini untuk pertama kalinya ia kembali ke Jepang setelah sekian lama,dan tak pernah sekalipun ia kembali bahkan untuk mengunjungi keluarganya. Jika Naruto tidak bisa menemaninya maka  ia akan sendirian melewati liburannya kali ini, dan itu akan sangat membosankan.

"Kalua begitu aku ikut saja dengan mu"

Naruto menghentikan mobilnya secara mendadak, membuat mereka terhuyung ke depan, dan Sasuke segera melotot ke arah Naruto yang memperlihatkan raut wajah keterkejutannya. "Kau ingin membunuhku?!"

Naruto menatap balik Sasuke dengan wajah herannya, ia menurunkan tangannya dari stir pengemudi. "Apa maksudmu?kau ingin ikut dengan ku?"

Sasuke mengangkat alisnya, bukankah jelas sekali ucapannya tadi kenapa Naruto menanyakannya lagi.

"Tidak Sasuke, kau tidak perlu ikut, istirahatlah di hotel nikmat liburan mu saat ini" tolaknya, menjalankan mesin mobilnya lagi dan melaju.

"Tentu aku akan menikmati liburan ku, kau juga akan berlibur, lalu kenapa kita tidak berlibur bersama"

"Tidak Sasuke, aku berlibur dengan kekasihku"

"Aku tidak percaya kalian hanya berlibur berdua, aku yakin pasti ada orang lain"

Baiklah Naruto menyerah dengan penjelasan Sasuke,pria itu tentu tahu tentang dirinya dan Hinata, yang merupakan gadis dari keluarga terpandang dan kedua orang tua Hinata tidak akan pernah membiarkan putrinya berkeliaran dengan dirinya tanpa ada pengawasan.

"Baiklah"

Sasuke tersenyum kemenangan sekarang, dan ia kembali menutup matanya untuk tidur, biarkan Naruto mengemudi sampai tujuan, anggap saja ini hukuman karena telah menelantarkannya selam satu jam di bandara tadi.

Tbc

Lonely. Missing. Loving You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang