Chapter. 19

4.7K 841 154
                                    

Run For Happiness

.
.
.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by : caley_23

Main Character : Sasuke, Sakura, Naruto, Sai

Pairing: Sasusaku

Bagian : 19

Genre : Romance, Friendship

Rate : Mature for some reason (No lemon)

.
.
.
.

ENJOY!

Sai menaruh kuas kecil di tangannya ke atas palet dan menatap kanvas di hadapannya dengan pandangan puas. Ini pertamakalinya ia dapat menyelesaikan lukisannya dalam satu waktu tanpa ada intrupsi dari siapapun. Biasanya ia harus menyicil lukisannya karena waktu sibuknya yang jauh lebih banyak dibanding waktu luangnya. Dan dia tidak akan pernah bisa merasakan hal ini jika dia tidak kabur dari rumah dengan kata lain ia bersyukur bisa lari dari kehidupannya yang lama.

"Wow bung! Itu sangat bagus!" Naruto menatap kagum lukisan Sai, dia memuji Sai dengan mulut yang penuh keripik kentang dari snack besar yang ia pegang di tangan kirinya.

Sai tersenyum. "Aku akan memajang ini di dinding rumah kita."

"Bisa kau lukis aku? Aku juga mau di lukis!" Sakura tiba-tiba datang dengan Sasuke yang mengekor di belakangnya. Bukan hal baru bagi Sai dan Naruto melihat mereka bersama. Selama 1 minggu mereka hidup bersama Sasuke memang selalu menempel dengan Sakura. Di mana ada Sakura di situ pasti ada Sasuke. Tidak ada status khusus yang mengikat hubungan mereka berdua. Jika di tanya kenapa Sasuke selalu menempel dengan Sakura, pria itu hanya akan menjawab singkat kalau Sakura adalah favoritenya dan Sakura dengan pede menjawab kalau Sasuke seperti itu karena tidak bisa lepas dari pesonanya.

Pesona Sakura. Ah, Sakura memang memiliki pesona khusus yang mampu menarik pria di sekitarnya termasuk Sasuke. Naruto dan Sai juga termasuk pria yang jatuh ke dalam pesona Sakura saat pertamakali mereka bertemu. Tapi untungnya Naruto dan Sai tidak memiliki perasaan rumit seperti seorang laki-laki dan wanita pada umumnya, mereka hanya menyayangi Sakura dan menganggap gadis itu sebagai adik perempuan yang harus mereka lindungi. Tidak seperti Sasuke yang mungkin mempunyai perasaan rumit itu.

"Aku tidak yakin." Sai memandang Sakura. "Aku belum pernah melukis manusia sebelumnya."

"Kalau begitu jadikan aku lukisan manusia pertamamu!" ujar Sakura dengan antusias, ia menatap Sai dengan matanya yang berbinar-binar membuat Sai yang melihatnya tidak memiliki kuasa untuk menolak.

"Baiklah, aku akan mencobanya," ujar Sai pada akhirnya membuat Sakura tersenyum senang.

Sasuke mendengus melihat Sakura yang begitu senang hanya karena Sai mau melukisnya. "Aku juga bisa melukismu."

Sakura menatap Sasuke polos. "Benarkah? Aku tidak pernah mendengar kalau putra Uchiha memiliki bakat melukis."

"Itu bakat terpendam, tidak semua orang mengetahuinya."

"Kalau begitu coba kau bertanding dengan Sai untuk melukisku, aku akan menilai siapa yang paling bagus!"

"Oh!Oh! Apa aku juga bisa jadi juri?" tanya Naruto bersemangat. Dia sangat menyukai hal-hal berbau permainan atau pertandingan, ia ingin ikut bertanding tapi dia tidak memiliki bakat melukis. Karena itu dia ingin jadi juri bersama Sakura, menurutnya itu tak kalah menyenangkan.

Run For Happiness | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang