Kitchen

4.6K 124 2
                                    

Hari-hari ku berjalan seperti biasa, sama halnya pegawai restauran yang lainnya.
Namun hari ini aku mendapatkan shift terakhir dan di taruh di bagian dapur untuk membantu chef, namun ini adalah momen spesial yang tidak pernah aku lupakan.
Tidak seperti biasanya yang mana aku dan Akira berada satu shift dalam area yang sama yaitu di dapur, biasanya aku tidak pernah melakukan kecerobohan dalam bekerja, tapi hari ini seperti mimpi buruk, aku tiba-tiba memiliki penyakit Tremor dan ceroboh luar biasa, gimana tidak aku sudah menjatuhkan 6 mangkuk saat mencuci piring, yang biasanya tidak pernah aku lakukan, bukan karena disengaja atau nggak becus kerja, karena di samping ku ada akira yang menggantikan chef karena tidak bisa masuk sehingga harus di ganti dengan akira, sentuhan tangan, nama ku yang kadang di dipanggil, atau bahkan berjalan melewati dia membuat aku gagal fokus, seperti orang gagap yang tidak becus melakukan pekerjaan, sungguh ini adalah hari yang sangat menyebalkan sehingga aku sering di tegur, padahal banyak tamu dan cucian piring banyak sekali, sehingga aku harus di tuntut bekerja lebih cepat.

seperti terkena setrum kejut di tangan ku ketika Akira menaruh mangkuk di bak cucian dan tidak sengaja bersentuhan kulit, seperti ada aliran listrik ribuan volt yang menjalar di tubuh, yang menggerakkan pusaka ku berontak bangun dari sangkarnya, atau disaat Akira memanggil nama ku, aku hanya bisa menjawab seperti orang gagu, yang mengakibatkan tangan ku mengalami Tremor.

Atas kecerobohan ku itu aku di pindahkan untuk mengerjakan mengiris bawang Bombay 10 kg yang jaraknya agak jauh dari akira, menurut ku ini sangat membantu daripada aku harus sering menjatuhkan mangkuk atau piring lebih banyak lagi.

Mungkin awalnya mengupas dan mengiris bawang Bombay sangat mudah, namun lama lama mataku terasa perih dan air mataku mengalir karena efek dari bawang Bombay tersebut.

Bukan karena aku tidak sanggup namun kalian bisa membayangkan sendiri jika harus mengupas dan mengiris bawang sebanyak itu.

tiap kali aku harus mengusap air mataku dan akan berderai pula air mata seperti orang yang disiksa majikan.

Antara menahan perih dimata dan fokus menjadi satu karena kalo lengah sedikit jari yang akan kena pisau bukan bawang nya.

ini adalah kali pertama ku mengupas bawang sebanyak ini , sehingga membuat aku berderai air mata. di tengah-tengah mengiris bawang Bombay hal yang tidak aku inginkan terjadi juga jariku teriris pisau kawan kawan.

secara spontan aku teriak karena darah keluar banyak, antara menahan rasa sakit dan perih dimata menjadi satu, kali ini air mata sungguhan yang keluar, bukan karena perih dari bawang.

Tiba tiba dari samping Akira langsung mengambil jariku dan menghisap darahnya, agar tidak keluar banyak.

lalu aku disuruh berhenti dan duduk di ruang ganti, perasaan sakit dan haru menjadi satu, karena tidak pernah aku diperlakukan seperti ini sebelumnya, air mata itu keluar bukan karena sakit tapi karena terharu karena baru kali ini ada orang yang sangat peduli dengan diriku.

dengan sangat perlahan Akira membersihkan luka ku dengan alkohol.

"Alif tahan sebentar ya, ini sedikit perih, akan saya obati luka mu" ( translate bahasa Indonesia, itu kira-kira ucapan Akira kepada ku)

Setelah di berikan alkohol jari ku di plester dengan sangat hati-hati, entahlah ketika tangan ku di pegang oleh Akira aku malah tidak merasakan sakit atau perih sama sekali.

malah pegangan tangan Akira seperti memberikan ku obat bius penghilang rasa sakit tersendiri.

"Alif kalo kamu lelah istirahat lah, jangan dipaksakan kata Akira"

Aku hanya tersenyum dan berterima kasih atas perhatiannya.

"dan kamu tahu Akira, tidak pernah ada orang melakukan hal ini pada jari tangan ku sebelumnya"

Entahlah kata-kata itu muncul tiba-tiba, dan Akira tersenyum dengan sangat menawan.

" Mulai saat ini jika jarimu terluka, itu adalah tugas ku untuk mengobati nya"

Demi apa....!!! kalimat itu keluar dari mulut akira, seperti tomat pasti muka ku, merah padam salah tingkah.

Dari kejadian itu dia selalu berjarak dekat dan berusaha satu shift dengan ku, dan selalu berusaha dekat di setiap momen.

kalimat yang selalu dia ucapkan adalah

" hati hati sebelum bekerja atau senyum manis sebelum dia pulang"

Demi tuhan aku tidak bisa menahan rasa yang menggelora di dada jika terus diperlakukan seperti ini.

Memory Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang