Malam ini di jalan Atmajaya pukul 11:20 gerimis dan disertai dengan petir, toko waralaba tempat ku bekerja baru tutup. dengan cekatan menuju loker dan payung untuk segera pulang ke rumah karena harus jalan kaki menuju terminal untuk naik Kopaja, dengan sedikit berlari dan memakai payung aku harus segera sampai ke terminal karena untuk menuju kesana membutuhkan sekitar 20 menit untuk mendapatkan bus terakhir.
Perkenalkan nama ku Alif Setyawan 3 bersaudara dan aku adalah anak pertama yang merantau ke kota ini karena kondisi ekonomi keluarga di kampung tidak mencukupi, di kota besar ini aku tinggal bersama dengan adik dari ibu ku, yah begitulah kondisi hidup ku saat ini.
Dikarenakan gaji dari toko waralaba tersebut belum cukup untuk menopang hidup sendiri disini.
Dan aku harus membantu keluarga di kampung untuk tambah biaya hidup disana.Dengan sedikit berlari sampai juga di terminal, beginilah rutinitas setiap hari berjalan kaki untuk menghemat biaya transportasi karena kalo pulang malam naik ojek ke terminal, gaji tidak cukup untuk sebulan dan tidak bisa memberi bantuan kepada keluarga di kampung terutama adik ku untuk tetap bersekolah.
Kondisi Kopaja sama seperti hari hari biasanya, lengang dan ada beberapa saja bangku yang terisi kalo malam seperti ini.
Bang turun di perempatan raya ya "kataku kepada kondektur nya"
Dan perjalanan di mulai dengan jalan kaki kembali menuju rumah Tante yang membutuhkan waktu 30 menit berjalan kaki dari perempatan bus tersebut.
Entah kenapa hari ini begitu berat yang aku rasakan ditambah dingin nya malam setelah turun hujan sambil jalan kaki, dengan akhir bulan gaji uang tinggal sedikit, serta badan capek seharian ini datang barang dari gudang ke toko, ditambah adek membutuhkan biaya sekolah, sialnya perut yang lapar disertai dingin, sampai air mata ini menetes begitu saja.
Terkadang aku iri sama mereka yang memiliki hidup berkecukupan dalam hidup, tanpa harus bersusah payah seperti ini.
Dan entah berapa kilo berjalan sambil meneteskan air mata seraya berdoa kepada Tuhan agar diberikan kekuatan lebih.Di sepanjang trotoar jalan sambil memegang perut yang lapar dan menahan hawa dingin menopang badan yang sudah lelah tiba tiba dari arah sebelah kiri ada sepeda motor ninja dengan laju yang sangat kencang.
dari situ aku tersadar bahwa aku tidak boleh lengah berjalan di pinggir trotoar kalo tidak bisa terserempet.
namun di balik itu aku berfikir seandainya aku punya motor seperti itu mungkin pulang - pergi kerja tidak harus seperti ini.
ya sudahlah rezeki sudah di atur bukan.Sambil terus berjalan tiba tiba motor ninja tersebut berhenti di depan, kaget dan beristighfar dalam hati, apakah aku akan di rampok atau di culik terus di jual organ nya, fikiran negatif terus bermunculan di otak saat itu, sambil terus beristighfar dan seolah olah tidak memperdulikan nya. aku terus berjalan namun motor tersebut mengikuti. Tiba tiba orang yang di motor tersebut berkata
"Mau saya anter pulang?"
Dalam hati dan pikiran masih belum sinkron karena selama ini aku tidak pernah mendapat kan tawaran kebaikan orang seperti ini ketika jalan kaki melewati jalan ini.
Mungkin orang tersebut sepertinya mengerti apa yang ada dalam pikiranku.
"Tenang mas saya bukan orang jahat"
Entah keberanian dari mana aku langsung menerima tawaran tersebut karena badan sudah lelah dan hawa dingin malam, disertai perut lapar.
Rupanya sepeda motornya tidak di kendarai secepat yang aku lihat tadi, namun lebih pelan.
"Tinggal dimana mas?"
Baru tersadar bahwa belum memberikan alamat rumah ku. dengan segera aku bilang untuk di turunkan di gang semangka saja mas, dari situ udah deket ko rumah nya soalnya kalo masuk gang terdapat portal nya.
Lima menit kemudian aku udah sampai di depan gang dengan tangan merangkul pinggang mas nya dan tertidur karena lelah dan dingin.
"Mas udah sampai ni di gang semangka"
Dari situ aku tersadar atas apa yang aku lakukan barusan, dan segera turun untuk mengucapkan terima kasih sudah mau mengantar dan meminta maaf kalo tadi sempat tidur di bahu nya.
" Dan orang tersebut langsung bilang tidak apa-apa mas"
sambil berucap di balik helm nya,
iya memang aku tidak mengetahui wajah orang tersebut seperti apa dan tiba tiba mas nya pergi dengan sepeda motor ninja dengan kecepatan tinggi.
Dalam hati aku berfikir masih ada orang kaya yang baik, entahlah aku juga tidak berharap untuk bertemu dengan dia kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Of Love
Romancekonten 18+ yang anti LGBT dilarang membaca mengisahkan kisah cinta seorang pemuda lugu dengan wajah biasa yang berharap untuk dicintai. Lika liku di mulai dari gejolak batinnya tentang orientasi sex nya dan mencoba menemukan cinta sejati. cinta nya...