18. Apa iya?

14 0 0
                                    

Just a friend, but when i saw him close to others it was very painful

Kini kelina sudah dibolehkan pulang sejak sedari tadi kelina mengemas barangnya tak lupa dengan langit yang sama halnya melakukan kegiatan, seperti kelina yaitu mengemas barang, kelina bergegas untuk membantu langit mengemas baju-bajunya. Memang langit harusnya pulang dua hari lagi namun langit kekeh ingin pulang dengan alasan bosan berada dirumah sakit ini.

"Lo yakin mau pulang sekarang?" kelina terus mengulang kata-kata tersebut.

"Lina cantik imut, dan bawel bisa ga lo ga usah ngomong kalau omongan lo kaya gitu terus, bosen gue dengernya" langit memutarkan bola matanya malas.

"Maap langit" ucap kelina dengan raut wajah bete.

"Oke gue maafin tapi ga geratis" seringai langit muncul dan menatap kelina.

Kelina mendegus malas sepertinya kelina sudah merasakan aura-aura buruk saat ini " apa? "

"Lo harus anter gue cek up setiap minggu" tawar langit.

"Oh itu doang" jawab kelina menyanggupi permintaan langit.

"Ada lagi" serka langit dan langsung menepuk-nepuk pipinya.

"Ih apaan si lo" muka kelina merah padam melihat tindakan langit.

Kelina langsung meninggalkan langit " hahah muka lo kocak kalau lagi malu sa" tawa langit pecah.

🌸🌸🌸🌸🌸

"Omg lo ga kenapa-kenapa kan lin sumpah gue takut lo meninggoy" baru saja datang lani sudah teriak-teriak.

"Ga bisa difilter mulut lo sahabat" kelina berdecit malas.

"Iya lo lan ga habis thinking gue sama kelakuan lo" sambung icha.

"Bercanda kali marah mulu" bela lani enteng.

Kini mereka tertawa bersama entah apa yang lucu jujur dengan kehadiran teman-teman kerumah, kelina merasa seneng dan bukan cuma itu kelina bersyukur mempunyai sahabat yang baik ya walaupun agak geser otaknya.

"Lu tau ga lin si kutukupret langit khawatir banget sama lo dia sampe mau nonjok ka raka pas denger lu hilang" kini icha dan lani sedang menjelaskan tragedi hilangnya kelina waktu itu.

"Gue rasa si ada yang janggal dari perteman kalian berdua" icha menatap kelina penuh selidik yamemang icha belum mengetahui bahwa kelina menyimpan rasa untuk langit.

"Ma-maksud lo" jawab kelina gugup.

Mendengar itu lani hanya terdiam biarkan saja kelina yang menjelaskan toh itu memang hak kelina untuk bercerita dan kelina pula yang, dapat menyimpulkannya.

"Heh gue ga bego lin gue tau lo suka langitkan? " kelina hanya bungkam dan menatap lani mendapat tatapan lani, hanya menggelengkan kepala memberi isyarat bahwa bukan dia lah yang membocorkan rahasia kelina.

"Apan si cha gue ga paham sama omongan lu"

"Udah-udah ga ada yang perlu ditutupin lagi gue tau lo suka langit, dan gue rasa lani pun lebih tau dibanding gue. Tapi lo tenang ajah lani ga kasih tau gue ko tentang rahasia lo, gue tau sendiri lin" titah icha.

STORY CLARISSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang