Ah hari yang melelahkan. Aku merebahkan diri ku di kasur sambil menatap langit langit. Aroma lavender dari lilin sedikit membuatku rileks. Cuaca hari ini sedikit terik.
"Non.. non alexa.. ini bibi bawakan jus" terdengar suara bi Ijah di balik pintu.
"Masuk aja bi, ga di kunci."
Bi Ijah masuk dengan segelas jus wortel di atas nampan.
"Ini non. Sok atuh di minum" kata bi Ijah.
Bi Ijah orang asli Bandung dia sudah bekerja di rumah ku cukup lama. Bahkan dia seperti ibu bagiku.
"Iya bi. Eh bi Ijah! Bibi sibuk ga?"
"Engga non. Kenapa ya?"
"Kita nonton drakor yu!"
"Aya aya wae si non. Bibi teh mana ngerti atuh bahasa bahasa Inggris"
"Yeee si bibi, namanya aja drakor bi
DRAMA KOREA ya bahasa Korea atuh bi bukan bahasa Inggris"
"Ya sama aja atuh non bibi teh mana ngerti"
"Kan ad translate nya bibiii"
"Ah engga deh non. Non aja yang nonton, bibi ke bawah dulu"
"Yaahh yaudah deh"
"Permisi atuh ya"
"Iya bi"
Tingg
Pesan masukLia-ssi💨:
Lexa!!!
Jalan yuuuu
Me:
Males, mending ke sini nonton aja!😗Lia-ssi💨:
Yaudin..Me:
Boba Yee
Yg tiramisuLia-ssi💨:
Tiramisu too😘Me:
Si geblek!!!Aku langsung membereskan kamar ku yang tak begitu berantakan, kemudian menyuruh bibi menyiapkan camilan.
Tak butuh waktu lama Lia sampai ke rumah ku, ini pertama kali dia datang.
"Cepet amat nyampe nya"
"Daerah kompleks sini mah tempat main gue xa. Jadi ga susah buat carinya apalagi rumah lo yang Segede ini" jelas Lia.
"Hahaha bisa aja lo. Eh iya jangan panggil gue pake xa dong gue ga terbiasa pake ca aja, oke?" Kataku.
"Oke siap siap"
"Yaudah, kita nonton film apa ni?"tanya ku.
"Serah si"Tok tok tok
"Masukkk, eh bibi.. kenapa bi?"
"Ini non, bibi mau ke pasar dulu ya"
"Oalaa iya bi sok atuh""Ca! Kita jalan jalan aja laaah bosen tau cuma nonton"
"Gue mager banget liaa,," rengek ku.
"Demi apa lo baru di sini beberapa hari kaan lo harus kenal kek tetangga lo.."
"Maleeesssss"
"Gw slebew Lo ya! Buru bangun kita keliling kompleks aja..pake sepeda, punya sepeda kan?"
"Ada di gudang"
"Yaudah ayoookk"Plaaakk
Lia memukul punggung ku.
"Sakit bambang!!"
"Makanya buru bangun!!!"
"Iya ah iyaaaa"Aku hanya mengenakan celana panjang hitam dan kaos senada.
Lalu dengan malas menaiki sepeda ku, dan lia menggunakan sepeda papa.
"Gausa jauh jauh yaa.. mager banget sumpah" kataku malas.
"Lu kayanya siluman kasur dah, bawaannya pengen tidur Mulu"
"Kayanya iya dah"
"Gebleekk"Saat sedang menikmati gayuhan sepeda ku
Brrruuukkk
"Aduuuhhhhh anjing siapa si ituuuuu di jaga kek" itu lia. Dia terjatuh dari sepeda nya karena seekor anjing menabrak nya.
"Aduh maaf yaaa tiba tiba dia lari sorry bangeeetttt" kata pemilik anjing.
"Bintang? Lo bintang kan si ketua OSIS itu?" Tanyaku. Ah demi apa aku bertemu si ketua OSIS di sini.
"Alexa? Waah"
"Heh bintang di jaga kek itu anjing nya" potong Lia yang masih tampak kesal pada bintang.
"Eh sorry banget yaaa" pinta bintang.
"Huufftt iya deh iyaaa"
"Eh lexa! Rumah lu di kompleks sini??" Tanya bintang pada ku.
"Iya hehe baru pindah"
"Oalaaa.. rumah lu yang mana?"
"Itu nomor 34" kataku sambil menunjukkan letak rumah ku.
"Oohhh kapan kapan main boleh kali yaa"
"Eh boleh boleh"
"Caaa buru lanjut gowesnyaaa" teriak Lia.
"Iyaaaa teriak Mulu dah. Bintang gue duluan dulu ya daah"
"Oh iya iya byee"Firasat ku,aku akan sering bertemu bintang yaa karena kami satu kompleks.
"Li.. beli boba yuk, kan tadi lo ga beliin hehe"
"Yeeuu yaudah ayuk, tuh di depan!""Mas tiramisu boba dua ya"
"Siap"
"Waah demi apa panas banget, gila lo ngajak gue sepedaan" kataku.
"Ya biar Lo tau lingkungan Lo juga lexa!!!"
"Hmm serah"
"Eh itu vino woi!!!" Heboh Lia seketika.
Lia mengarahkan lokasi yang di sebut vino itu. Seorang lelaki yang tak asing mukanya. Aku pernah melihat nya aah aku lupa.
Vino tampak melihat kami, dia melangkah mendekat. Dia melihat ku. Bukan ge er tapi memang iya dia melihat ku hanya aku tidak memperdulikan Lia.
"Lo yang di perpus tadi kan?" Katanya seketika.
Aaahhh benar dia yang di perpustakaan tadi, cowo gila yang mengajak ku menjadi pacarnya. Vino? Namanya tak asing. Aaahh dia orang yang sama. Dia juga orang yang berkelahi tadi pagi.
"I-iya" jawabku.
"Loh kalian saling kenal?" Tanya Lia.
"Iya dia pacar gue" kata vino membuat aku dan Lia terkejut.
"Haaahhh???!! Kok lu ga bilang si caaa" heboh Lia tanpa memikirkan orang sekitar yang kini memerhatikan kami bertiga.
"Ga kok gue bukan pacar dia. Ni anak ngayal" jelasku
"Loh? Kan kita jadian tadi di perpus" kata vino.
"Tapi gue kan ga nerima Lo. Gausa Ngadi ngadi heh"
"Yaudah sekarang di terima kan"
Ting
"Mbak ini pesanan nya"
Potong mas yang jualan boba.
"Oh iya mas, makasi"
"Ga" lanjutku mengarah pada vino.
~~~
"Ca, mama sama papa lo mana kok ga keliatan?" Tanya Lia. Ya kami sudah sampai rumah.
"Papa gue Masi di kantor" jawabku.
"Mama?"
"Mama gue di surga"
"Eh?! Sorry ca, gatau gue. Eh gila sumpah maap Yee"
"Hahaha iyaaa santai aja laah"
Tiba tiba handphone Lia berdering menandakan ada yg menghubungi nya.
"Halo?"
...
"Oohh iya iya ini ade langsung pulang"
....
"Iyaaa"
Tit!
"Ca gue pulang dulu ya, kakak gue mau sunmori jadi gaada yang jagain rumah" jelas Lia.
"Eemm oke hati hati ya"
Ah iya Lia kesini naik taksi, pulang juga begitu.
Aku membuka pintu rumah, sepi, seperti biasa. Kayanya bibi belum pulang.
Aku naik ke lantai dua menuju kamar.
Duduk di tepi kasur mengarahkan pandangan ku ke jendela. Matahari akan segera tenggelam.
"Aaahh mending ke atap nikmatin sunset" ucapku pada diri sendiri.
Aku mengambil minuman kaleng dari kulkas dan snack.
"Waahh lumayan dingin juga" ucapku.
Angin senja Bandung menerpa wajah ku juga rambutku. Aku hanya menikmati belaian angin.
"Noonnn!!! Non lexaa!!"
Terdengar suara bibi dari lantai bawah.
"Iya bii bentaar!"
Bibi bibi.. lagi enak nikmatin suasana, ganggu aja deh. Batinku.
"Kenapa bibi yang maniiss"
"Bibi kirain kemana atuh non. Taunya di atap"
"Hehehe"
"Ini.. bapak barusan telpon katanya pulang nya agak larut" jelas bibi.
"Lagi" ucapku singkat dengan sarkas.
"Bapak teh pasti sibuk atuh non, maklum"
"Iya bii"
"Yaudah kita makan dulu ya"
"Siaap"
Malam itu aku melanjutkan makan malam bersama bibi. Hanya berdua.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggasta
Teen Fiction"jangan membuat ku merasa kehilangan lagi" "Setiap orang memang memiliki topeng nya masing masing"