Author:
Setelah makan malam singkat bersama bibi, Alexa pamit ke kamar.
"Aah anak yang kesepian" batin bibi.
Alexa mengunci pintu kamar nya dan duduk di meja belajar nya. Menatap seisi kamar yang lumayan luas untuk tubuh mungil itu.
"Gaada tugas, jadi tidur aja deh" ujarnya pada diri sendiri.
Alexa merebahkan diri nya di atas kasur, menatap ke atas. Kosong.
Ia mencoba menidurkan dirinya.
Tidak berhasil.
Dia sama sekali tidak mengantuk.
Derrrttt!!
Handphone nya bergetar.
No name
Dengan ragu ia mengangkat telfon nya.
"Halo?"
"Ecaaaa!!!"
"Siapa ya?"
"Gerald sayaaanggg"
Ternyata itu Gerald.
"Kirain siapa"
"Hehehe, wah ca kangen banget gua Ama lu demi!!! Tadi pengen langsung peluk lu tapi takut di kira apa sama orang orang"
"Iya gue juga kangen banget sama lo."
"Rumah lu di mana si ca?"
"Komplek makam pahlawan no.34"
"Woiii gila!! Lu komplek sebelah anjjj!! Gua ke rumah ya?!!"
"Woi ah kebiasaan teriak lo ga berubah, budeg kuping gue woi"
"Sorry!! Otw"
Tit
Sambungan di putus secara sepihak.
Alexa menggeleng kepala nya. Seketika memori bersama Gerald kembali terputar."Geraallddd!! Tungguuuu" teriak Alexa.
"Ih Eca lemot banget kaya sipuutt"
"Biarin!! Beliin itu dong!"
Tunjuk Alexa ke toko es krim.
"Es krim Mulu ntar gendut hayoo" ejek Gerald.
"Biariiinnn!! Cepet beliin"
"Iya iya"
Gerald memberikan es krim vanila pada Alexa dan pisang untuk dirinya.
"Iihhhh Gerald nakal!!!!!"
Teriak Alexa tiba tiba, karena Gerald mengganggu Alexa hingga es krim yang di pegang Alexa mengenai wajah nya.
"Hahahaha" gelak Gerald lalu berlari.
"Awas yaaaaa"
"Mampus ha mampus" ujar Alexa sambil memukul-mukul Gerald.
"Aw aw sakit aww"
"Mampus"
"Hahah udah dong udah sakit aw"
"Huh!!"
"Lucu deh ngambek gitu"
"Bodo amat"
"Ca! Eca janji ya ga ninggalin Gerald! Sahabat selamanya?" Kata Gerald mengacungkan kelingking nya.
"Eemmm iyaaa!! Tapi janji jangan isengin aku lagi!"
"Iyaaa"Ceklek!
Kenangan itu terputus saat ada yang membuka pintu.
"Lu gudeg haa?? Bibi manggil lu bodo!!"
"Kapan lo sampe nya woiii?!!"
Itu Gerald. Dia sudah sampai di rumah Alexa tanpa di sadari sang pemilik rumah.
"Baru aja"
"Eemm yaudah masuk!"
"Oke, lu ngapain sih sampe bibi treak dari bawah ga kedengeran?" Tanya Gerald.
"Gatau"
"Dih"
"Aww" rintih Alexa karena dahi nya di sentil Gerald. Sang pelaku hanya cengengesan.
"Aaaa gua kangen banget sama luu" kata Gerald seraya memeluk Alexa. Alexa hanya membalas memeluk.
"Eh iya! Jelasin yang tadi!" Kata Alexa sambil melepaskan pelukannya.
"Yang mana?"
"Gue ikut papa? Maksudnya??"jelas Alexa.
"Oohh biasaaa cerai."
"Whaaaattttt cerai?? Biasa lu bilang??!! Lu gila???"
"Selow selow"
"Kok bisaa??"
"Gatau gua"
"Dih! Gila lu! Orang tua sendiri cerai tapi gatau sebabnya!"
"Gapeduli gua"
"Padahal ya om zid sama tante raya tuh pasangan favorit gue tau romantis banget kalo lagi bareng"
"Yaaa au dah"
"Gebleek perhatian dikit kek sama orang tua sendiri"
"Lupain! Keluar yuk! Keliling!"
"Males" jawab Alexa singkat kemudian langsung menutup dirinya dengan selimut.
"Bangun keboo!" Bentak Gerald seraya menarik kaki Alexa.
Bruukgh
Alexa terjatuh.
"Sakit woilah"
"Hehe maap yaudah ayok!"
"Lo tuh ya dari dulu isengin gue mulu dah" marah Alexa.
"Lo tuh ya dari dulu enak banget di isengin dah" kata Gerald sambil meniru gaya Alexa yang berkacak pinggang.
"Huuft yaudah gue ganti baju dulu"
Gerald memegang tangan Alexa yang membuat Alexa terhenti.
"Apa" tanya Alexa cuek.
"Panggil gue Gege lagi dong ca" kata Gerald memelas.
"Udah ga cocok pea! Dulu Lo tuh imut sekarang udah kaya preman mana sesuai di panggil gege. Gila lo" teriak Alexa.
"Aaaaaaa caaaa panggil gege pokoknya" rengek Gerald seperti anak kecil.
"Dih! Ternyata masi kaya dulu"
"Hihihi"
"Au ah gue mau ganti baju"
~~~
"Bii. Aku pigi sama Gerald dulu ya" pamitku.
"Hati hati ya.. pulang nya jangan terlalu larut.."
"Iya bibi maniiss"
"Eh jaketnya di bawa ga?"
"Adaaa" sahut ku kemudian berlari menyusul Gege. Ah Gerald. Yang keluar duluan.
"Mau kemana?" Tanyaku malas.
"Hmmm keliling aja"
"Ck"
Kami keluar dari komplek.
Motor Gerald melaju santai melawati perumahan.
"Ca! Motor gua punya nama lho!" Kata Gerald sedikit berteriak.
"Ga peduli!"
"Gitu amaaatt!! Namanya v Balck!"
"Aneh luu!! Motor aja di kasi nama!"
Kemudian Gerald tidak menjawab.
Angin malam menerpa wajah ku dengan kasar.
"Ge!! Makan bakso yu! Gue laper!"
"Sapi sapi! Yaudah"
Gerald tampak mencari sesuatu.
"Ah itu!"
'BAKSO PAK ENDRU'
"Di sini aja oke? Bakso nya beuh enak pisaannn" kata Gerald.
"He em"
Gerald kemudia tersenyum, lalu merangkul ku.
"Mbak! 2 ya minumnya es teh aja!"
"Siap"
~
Aku hanya menatap jalanan. Banyak kendaraan yang melintas. Sangat ramai.
"Ini dia mas..mbak..". Pesanan kami datang.
"Makasih mbak"
"Makanan nya di makan jangan di tatap Mulu!" Kata Gerald.
"Hmm iyaa"
"Aduuhh kemana si Eca gua yang ceria??" Ucap Gerald.
"Paan si"
"Dahlah ga napsu gue jadinya. Liat lu kaya gini" lanjut Gerald, meletakkan sendok nya dan membuang pandangan nya ke jalan.
"Iya ah iyaaaaa"
"Kenapa sii?hmm?"
"Ngantuk!"Plak
"Sakiittt" rintih ku. Aaahh ini benar benar sakit, Gerald menjitak kepalaku.
"Makan buru!"
"Nyenye"
~
"Okkhee jalja eonni"
"Heh nuna! Bukan eonni! So so an Korea tapi salah Mulu"marah ku.
"Ya gua kan berusaha.. gimana si"
"Eemm nee.. pinter nya gege ku tayang" kataku sambil mengelus rambut Gerald tapi setengah mengejek.
"Yaudah gih masuk! Besok gue jemput jangan?"tawar Gerald.
"Gausah"
"Yaudaah byee ca"
"Byee Gege"
~~
"Bii!! Lexa pulang!!"
"Baru pulang?"
"Eh?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggasta
Teen Fiction"jangan membuat ku merasa kehilangan lagi" "Setiap orang memang memiliki topeng nya masing masing"