Travel Through Time and Become His Stupid Ex-wife.

Chapter 86

Pada hari itu, Xu Yanwen sedang memproses dokumen di kantor, dan tiba-tiba menerima pesan teks dari nomor yang tidak dikenalnya :

"Istrimu Xue Jiayue pergi menemui mantan pacarnya, di Kamar 8 di lantai 10 di Xiang Guo Hotel."

Ada juga foto di belakang, foto Xue Jiayue mengenakan pakaian yang dia kenakan ketika dia keluar di pagi hari, memegang tas edisi terbatas yang dia beli untuknya beberapa hari yang lalu, dan mengambil foto Xiangguo Hotel. Dia naik lift di lantai 10 dan berjalan ke pintu Kamar 8 untuk mengetuk pintu. Pintu membuka celah, dan ada orang yang samar-samar terlihat di ruangan itu, dan itu jelas seorang pria.

Xu Yanwen memperhatikan foto yang agak kabur itu. Pria di pintu itu agak mirip mantan pacar Xue Jiayue.

Namun, dia tahu orang itu, dia mengejar Xue Jiayue selama periode tahun pertamanya, dia melayani Xue Jiayue dengan sarapan setiap hari, cuacanya tidak terbendung, Xue Jiayue tampaknya tergerak oleh ketulusan hatinya, dan dia berjanji akan bergabung dengannya pada hari ulang tahunnya. Pesta ulang tahun.

Pada jamuan ulang tahun, bocah itu mengaku pada Xue Jiayue, dan orang-orang di sekitarnya juga membujuk Xue Jiayue, jadi Xue Jiayue tidak punya kesempatan untuk berdebat, dan mereka disatukan dalam jamuan ulang tahun.

Setelah itu, Xue Jiayue memang berinteraksi dengan bocah itu selama beberapa hari, tetapi keduanya memiliki kepribadian yang berbeda dan preferensi yang sangat berbeda. Xue Jiayue akhirnya putus dengan bocah itu.

Anak laki-laki itu tidak ingin putus. Xue Jiayue sangat terjerat sehingga dia meminta bantuan Xu Yanwen dan meminta Xu Yanwen untuk berbicara dengan anak laki-laki itu.

Hasilnya tentu saja dapat dibayangkan.
Tetapi dia tidak menyangka Xue Jiayue memiliki kontak dengan bocah itu selama bertahun-tahun, dan bahkan meminta untuk bertemu di hotel.

Xu Yanwen memikirkannya dengan sangat serius, dan tidak ingat nama bocah itu. Maafkan dia dan dia menggantikannya dengan "bocah itu".

Dia mengatakan Xue Jiayue akan berkencan dengan bocah itu, Xu Yanwen tidak mempercayainya, dia pikir dia mengenal Xue Jiayue dengan sangat baik, dan Xue Jiayue bukan orang yang akan melakukan hal semacam ini. Selain itu, mereka berdua berada dalam hubungan yang baik sekarang. Perasaan mereka juga sangat percaya diri.

Hanya saja pihak lain tampak lebih cemas darinya. Dalam dua menit setelah dia baru saja membaca pesan teks, pihak lain mengirim pesan lain :

"Apakah kau masih di sini? Istrimu sedang hamil dan berlari untuk mengencani mantan pacarnya. Apakah kau tidak takut dia selingkuh? Tidak takut jika anak itu bukan milikmu sama sekali?"

Duduk di kantor, Xu Yanwen menstabilkan emosinya dan memutar nomor telepon Xue Jiayue. Namun, telepon Xue Jiayue hanya terhubung tetapi tidak ada yang menjawabnya, yang membuatnya harus berpikir lebih jauh.

Pada saat ini, nomor telepon aneh mengiriminya pesan lagi :
"Apakah kau benar-benar tidak datang? Istrimu telah memasuki ruangan pria lain, apakah kau ingin dikhianati seperti ini? Jujur saja, berpacaran diam-diam □□ benar-benar mengasyikkan! Hahahaha!"

Setelah melihat pesan teks seperti itu, seluruh wajah Xu Yanwen gelap. Dia tidak percaya Xue Jiayue adalah orang seperti itu, tetapi merasa bahwa orang yang mengirim pesan teks itu terlalu kejam, dan apa yang dia katakan sangat rendah.

Istrinya bisa dihina, tetapi dia tidak boleh difitnah. Xu Yanwen memutar nomor telepon aneh dengan wajah hitam, tetapi semua panggilan telepon sibuk.

[Eh apa maksdmu istrimu boleh dihina?]

Dia merengut, dengan cepat mengetuk kalimat berikutnya dan mengirimkannya ke pihak lain :

"Siapa kau? Apa yang ingin kau lakukan?"