Travel Through Time and Become His Stupid Ex-wife.

Chapter 66

Xu Yanwen membawa Xue Jiayue ke tempat tidur dengan kedua tangan di kedua sisi tubuhnya, memandang ke bawah ke pipinya yang memerah, bibirnya yang merah seperti mawar dan memancarkan kilau yang menarik, dia membungkuk lagi dan memegang bibirnya dan meciumnya lagi, tubuh mereka terasa pas.

Itu seperti seekor naga yang memasuki ngarai. Itu sempit pada awalnya, dan tiba-tiba menjadi cerah, dan kemudian kau dapat berjalan langsung ke dalamnya, berkeliaran dengan bebas, dan melihat air yang menetes, itu cantik seperti negeri dongeng.

Tiba-tiba Xu Yanwen berhenti, dan Xue Jiayue tidak bisa mengatasinya, dia terisak dan "Kau.. kau bergeraklah"

Suaranya yang hampir memohon belas kasihan itu lebih lembut daripada suara kucing yang meminta susu.
Mendengarkan suaranya yang lembut,
Xu Yanwen benar-benar bergerak lagi, tetapi hanya sesaat, Xue Jiayue digantung olehnya, dan jantungnya merasa seperti ada kucing yang menggaruknya. Tidak bisa merasakan terlalu banyak, itu mengerikan, dia tidak bisa membantu tetapi meraih bahunya. Air mata berputar di matanya dengan sangat sedih berkata "Kamu ingin bersikap baik atau buruk."

"Panggil aku." Xu Yanwen menggigit bibirnya dan menahan keinginan untuk meledak. Otot-otot hijau di dahinya tidak bisa menahannya tetapi melompat beberapa kali, hanya untuk memintanya memanggilnya lagi.
Suara itu lembut, dia suka mendengar dia memanggilnya dan memintanya hanya untuk memikirkan dia dan hanya tentang dia, tidak peduli siapapun orang itu, dia tidak mengizinkannya, dia hanya bisa menjadi miliknya.

Xue Jiayue menarik bahu Xu Yanwen, dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, kesenangan tubuh tergantung di sana dan dia tidak bisa mengikutinya atau dia akan menjadi gila olehnya. Dia berkata biarkan dia memanggilnya, dia tidak bisa menahannya , Air mata bergulir ke bawah matanya dan memanggilnya dengan lembut seperti sebelumnya, "Kakak.. kakak ..."

Xu Yanwen memeluknya.
Memeluknya dalam-dalam ke lengannya, menangkap setiap aroma tubuhnya, dan membawanya awan bersama dengannya sampai dia mencapai negeri dongeng yang paling indah.

Sepanjang malam, Xue Jiayue ditekan bolak-balik oleh Xu Yanwen dan akhirnya, dia kelelahan, dan dia terlalu malas untuk mengangkat kelopak matanya, seluruh tubuhnya seperti dimakamkan di bawah selimut dan dia hanya bisa menutup matanya untuk tidur.

Tangan besar Xu Yanwen membelai dahinya yang berkeringat, mencium telinganya yang bulat, dan menggodanya dengan suara yang bodoh. Dia ingin mendengarnya memanggilnya lagi,
"Apakah lebih baik menyebutkannya lagi? Jiayue, panggil aku lagi."

Otak Xue Jiayue menegang. Dia hanya mendengar Xu Yanwen berdengung di telinganya. Dia terlalu lelah untuk mengangkat kelopak matanya. Dia hanya ingin tidur. Dia tidak bisa mendengar apa yang dia katakan. Wajahnya yang cantik terlelap,
"Aku lelah, ingin tidur, jangan berisik."

Xue Jiayue yang pusing merasa bahwa seperti dia telah menghabiskan semua upaya untuk mendorongnya, tetapi menurut pendapat Xu Yanwen, itu hanya seperti dia mencoba menyentuh wajahnya. Tidak ada kekuatan sama sekali, dan itu seperti menyapu ringan dan membawa sedikit rasa gatal.

Dia merasa seperti jantungnya semakin terasa tergelitik, dia meraih tangannya, dan memandang jari-jarinya yang putih dan kecil, tetapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berdenyut, dia membungkukkan ujung jarinya dan menciumnya dengan penuh kasih.
Setiap kali dia memegangnya  dia tidak bisa meletakkannya dan enggan melepaskannya.

Xue Jiayue setengah sadar, hanya berpikir bahwa Xu Yanwen akan menciumnya lagi. Dia benar-benar lelah dan ingin tidur. Dia berbalik dengan tidak sabar dan bergumam,
"Kakak, jangan membuat masalah, aku sangat lelah, aku ingin tidur."

Ini terdengar sangat memuaskan Xu Yanwen. Baru saja Xue Jiayue memanggilnya berkali-kali. Dia tanpa lelah ingin mendengarnya memanggilnya dan memanggilnya lagi, tapi hal itu yang ingin dia tanyakan. Baru sekarang Xue Jiayue sangat aktif, meskipun dia juga ingin tidur, tapi anehnya dia merasa puas.