Pov's

20 2 0
                                    

Greyson Parker Chance's.

Matahari pagi menyoroti mataku sembari mengembalikan jiwaku yang tertidur 8 jam lamanya.

Burung yang beterbangan membawaku kembali berjalan menyusuri jalan lama ini. Jalan penuh kenangan lama ini tepatnya.

Ya, aku ingat. Dahulunya aku bertemu dengan seorang gadis, ya disini. Inilah tempatnya, di jalan ini. Benar - benar sebentar namun panjang kala itu.

...

Aku sangat bersyukur, setidaknya aku masih mengingat namamu, dan kapan terakhir kali kita betemu.

Namamu yang indah itu membuatku tersenyum setiap kali aku mendengarnya.

Ya, namamu yang itu, tidak panjang namun indah, dan yang kuingat, nama belakangmu mirip denganku. Dasar, Leila Chance.

...

Perkenalkan pula diriku sendiri, Greyson Parker Chance. Kata ibuku, nama pemberian ayahku itu indah, dan sempurna, apalagi karena aku anak laki - laki.

Nama yang jarang terpikirkan oleh orang lain, seseorang yang mengatakannya. Parker Chance itu adalah nama ayahku, dan Greyson dari ibuku, yang sebenarnya adalah "Gryffin Johnson", hanya menambahkan "Son" dibagian belakang karena aku anak laki - laki, dan sedikit perubahan.

Leila. Ya, hanya nama itu yang hampir beberapa tahun ini kupikirkan, seharusnya mungkin kau tau mengapa. Ya, tentu.

Dia sangat spesial bagiku, aku selalu bergumam sendiri ketika mengingat namanya yang indah itu. Namun, kini aku hanya bisa berbahagia dengannya dalam mimpi.

"Jika aku sekarang berumur 16 tahun, dia pastilah 15 tahun sekarang. Tentu saja, setidaknya aku mengingatnya." Jiwa penuh ketertarikan, dan penasaran dalam sebuah kalimat. Mungkin itulah barangkali hal yang tepat untuk mengungkapkan diriku.

-23 September 2008.

Tanggal itu, waktu itu, hari itu, tempat itu, adalah hal yang paling ku ingat sepanjang hidupku hampir 4 tahun ini.

Kala itu, di bawah langit kota ini, dibawah langit biru nan indah kota besar ini, "within the skyscraper around, under the California Sky, I wondering if i could meet you before I go." Gumamku dengan terdengar samar namun jelas dengan aksen Amerika-ku.

"A-apakah aku akan menemukannya kembali, sebagai seorang temanku, atau apapun?" Aku kembali menggumam penuh akan ragu.

Tetapi, bagaimanapun. Life must go on, whatever it takes. Hidup harus terus berjalan, apapun yang terjadi. Jika aku terus memikirkannya, aku hanya akan berjalan ditempat, tanpa arah, tanpa kejelasan, tanpa tujuan hidup.

Semenjak pertemuan kita yang mengubah hidupku itu, aku tak tahu sekarang harus pergi kemana, just wondering around without knowing where I should stop at the moment and could meet you again.

Akankah aku akan selalu berharap pada waktu yang takkan pernah mengerti bahkan padaku, kegilaanku padamulah yang tak menghentikan hal ini terjadi padaku.

The time keeps passing without understanding on me, even my mind. Live without knowing what we're gonna do, we're gotta go tomorrow is really hard. If you do understand.

"Leila, just an ordinary person that really can takes myself away." Aku ingat pernah mengatakan ini dalam diri sendiri, setidaknya tiada satupun yang mengetahui.

...

Leila, where I should go and where could I meet you. I do really miss you so bad, if I do have a chance to meet you, I willing to take you away from here.

California Sky (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang