(swipe the header to listen to the song)
🎵 The 1975 - MineWhen people said that it was raining all the time,
I see sunshine 'cause I know that you are mine.—
"John mau sampe berapa film nih?? Aku ngantuk ahh" posisi duduknya semakin turun, sekarang ia menyenderkan kepala di dada lelaki di sebelahnya sambil memejamkan mata.
Di luar hujan, jam telah menunjukkan pukul 2 malam, dan mereka masih melekatkan mata pada layar TV yang telah memutar 2 film horror sedari tadi.
Johnny hanya membalas keluhan wanita itu dengan tawa dan memeluknya erat, menenggelamkan kepala dan seluruh badan Alexa yang mungil.
"Pleaseee, satu film lagi, ya ya? Jangan tidur duluuu sayang"
"Kamu aja yang nonton aku nemenin, tapi sambil tidur" gumam Alexa menggema di dada Johnny.
"Syaa, aku takut kalau sendiri"
Alexa melepas pelukan Johnny, menatap matanya lekat, dan tertawa selepas mungkin,
"Badan segede gini takut masaa!! Jadi kamu kuat marathon on the way 3 film ginian gara-gara ada aku?""Dieemmm!!" kini giliran Johnny yang menenggelamkan kepalanya di dada Alexa dan memeluknya erat, "Tapi jujur iya sih.."
Alex tertegun sebentar, dan membalas peluk Johnny di tubuhnya. Mungkin Alexa telah menjalani hari-hari yang cukup banyak dengan lelaki tinggi dan besar ini, tapi hal-hal terduga selalu datang setiap harinya yang tidak berhenti mengejutkannya, termasuk adegan Johnny saat iniyang membuatnya terlihat kecil dan lembek.
Alexa mengusap kepala kekasihnya dengan lembut, rambutnya sekarang sudah cukup panjang. Johnny belum mencukur rambutnya berbulan-bulan.
'Aku belum pernah segondrong itu. Cobain kali ya?'
'Yaudah cobain aja, John? Aku penasaran deh. Dari pertama kenal kamu selalu cepak deh rambutnya'
'Boleh sih. Kayanya aku ganteng kalau rambutnya panjangan'
'Pede juga nih? Tapi kayanya kamu ga akan jelek kecuali botak'
'Yaudah botak ya?'
'Aku pulang ya?'
Johnny menahan tangan Alexa dan menariknya ke pelukan, lalu tertawa bersama."Yaudah aku temenin deh, gak pake tidur."
Sekarang Johnny yang melepas pelukannya dan menatap mata Alexa sebentar,
"Oke kalau gitu."Johnny kemudian menegakkan duduknya dan dengan sigap memilih film. Alexa hanya melihat wajah Johnny dari samping.
Ada juga satu hal lagi yang masih selalu tidak biasa untuk Alexa, yaitu wajah Johnny. Garis wajahnya yang tegas dan rahangnya yang tajam tapi melembut ketika tersenyum, hidungnya yang tidak terlalu tinggi tapi sangat pas dengan wajahnya, mata almondnya dengan warna coklat terang yang manis, bibirnya yang mungil namun lebih cantik dari kebanyakan bibir yang pernah ia jumpai;
Johnny mungkin bukan laki-laki yang setampan semua orang harapkan, tapi semua yang ada pada dirinya sangatlah lebih dari cukup untuk Alexa.
"Jangan diliatin terus Lekk, kalau dicium boleh," Johnny mematahkan lamunannya. Alexa tersenyum kecil, lalu mengecup pipi Johnny dengan cepat,
"Iya udah tuh. Udah ada filmnya?"
Sekarang Johnny yang tertegun. Ia tertawa kecil, menarik Alexa ke dalam peluknya.
Hangat."Ini dia. Jangan tidur ya,"
"Oke."
YOU ARE READING
j's love songs - one shots compilation
Fiksi Penggemarmy days feels like a cut scenes from romantic movies that gives me butterflies and heartache; filled by your love songs; also your warmest hugs. sometimes goodbyes; that leads me back to you. to Johnny, my sunflower. (few stories came with eng and...