RIMBAA - 13

5 3 2
                                    

🍍 Happy Reading 🍍


Setelah selesai makan siang di rumah Rimba, Alana langsung membawa piring kotor ke arah wastafel. Alana cukup tahu diri, di sini dia sudah menumpang makan dan setidaknya dia harus mencuci bekas makanya sendiri. Itulah yang selalu di ajarkan bundanya.

"Titip yee" ucap Rimba meletakan piring kotor dan langsung di angguki oleh Alana.

Duh berasa jadi istri yang abis makan bareng suami gue hahaha. Batin Alana

Astagfirullah nyebut Al.

Setelah selesai mencuci piring, Alana langsung beranjak ke ruang keluarga dan dapat di lihat di sana ada Damar yang sudah menenteng jas dokter, sepertinya beliau akan bertugas kembali.

"Om makasih yo makan siangnya" ucap Alana menghampiri Damar.

"Enak aja, bayar lah hari gini gada yang gratis. Pipis aja bayar dua rebu" sahut Damar

"Yeuhh si om udah kaya juga masih aja pelit hati hati kena azabbb om"

Alana membuka ranselnya dan mengambil 10 batang coklat berukuran sedang kearah Damar "Berhubung Alana lagi baik nih Alana kasih ini"

Damar melongo "Heh bocah kamu dapet dari mana coklat sebanyak itu" ucap Damar karena bukan hanya coklat yang ada di tangan Alana, tapi di dalam ransel gadis itupun masih terdapat beberapa coklat yang serupa.

"Ya dari fans fansnya Alana lah om" jawab Alana sombong sambil megibaskan rambutnya kebelakang.

Damar memutar bola matanya malas. Kemudian ia menolak coklat yang Alana berikan. "Buat kamu aja, cewek kan suka coklat, om gak suka"

"Om bisa kasih ini ke tante Tiara loh om, lumayan kan romantisan tanpa modal" celetuk Alana mengingat jika papanya Rimba itu sangat bucin pada Tiara, sama seperti bundanya.

Damar tersenyum dan langsung mengambil coklat yang ada di tangan Alana dan langsung memasukanya kedalam tas kerjanya.

Rimba yang baru saja turun dan tak sengaja melihat adegan antara dua orang yang berbeda uisa itu hanya menggeleng.

"Al pulang sono adek lo tadi nyariin" ucap Rimba karena tadi Rama menghubunginya dan menanyakan keberadaan Alana.

Rama itu tipe adek idaman sebenernya, dia peduli tapi terlalu gengsi dan nyebelin. Contohnya sekarang, jika Rama pulang dan belum melihat adanya tanda tanda Alana di rumah pasti ia langsung menghubungi Rimba. Padahal ia bisa langsung menghubungi Alana.

Fyi ni ya, Rama sama Alana itu beda sekolah karena Rama lebih memilih sekolah di Sma Garuda, sekolah yang memang milik ayahnya sendiri.
Bukan tanpa alasan kenapa Alana malah sekolah di Sma Rajawali bukan di Sma Garuda. Alasan Alana memilih sekolah di Sma Rajawali karena permintaan mamanya Rimba yang ingin Alana satu sekolah dengan putra nakalnya itu. Alana sih oke oke aja apalagi sabahabtnya Bella juga satu sekolah denganya jadi bukan masalah bagi Alana.

____________

Alana berjalan santai serta sesekali ia bersenandung di trotoar sekitar komplek perumahannya. Lagi lagi Alana harus rela berjalan lebih jauh hanya untuk satu bungkus nasi goreng.
Susana sekitar cukup terlihat sepi, padahal ini masih jam 8 malam.
Alana merapatkan cardigan yang ia pakai untuk menghalau angin yang berhembus membuat bulu kuduk Alana sedikit berdiri apalagi jika mengingat ini malam jumat.

Alana mempercepat langkahnya namun tiba tiba ada 5 motor besar menghadang jalannya.
Kelima pengendara itu berbarengan membuka helmnya.
Bukanya takut, Alana berdecak kesal melihat sang pengendara yang sepertinya Alana pernah lihat tapi lupa di mana.

RIMBALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang