RIMBAA - 14

14 4 2
                                    

                🍍Happy Reading🍍

Pagi ini Rimba di buat ketar ketir setelah menerima pesan dari rivalnya Laskar, ia mengirimkan foto jika Alana tengah berada di markas The Zona, dan pesan itu dikirim tadi malam.
Rimba terus merutuki kebodohanya yang tadi malam malah membiarkan ponselnya dalam keadaan mati.

Rimba bersumpah tdak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi apa apa pada Alana.
Rimba berlari tergesa gesa menyusuri koridor yang tampak belum terlalu ramai untuk menuju kelasnya.

Ketika sudah sampai di kelasnya, Rimba melihat sudah ada Gerry yang sedang sibuk membantu Bella piket. Sedangkan di meja ke empat terlihat Alana yang tengah memasukan beberapa coklat coklat yang pasti kalian sudah tau dapat dari mana.

Rimba menghampiri Alana "Al lo gakpapa kan?" tanya Rimba serius yang malah membuat Alana bingung. Bukan hanya Alana saja yang bingung, rupanya dua orang yang tengah piket yang kebetulan berada di dekat Alana ikut menatap Rimba bingung.

"Lo kesambet Rim?" tanya Gerry yang di acuhkan oleh Rimba. Rimba kembali menatap Alana dan langsung mengecek takut jika ada luka di tubuh Alana. Sedangkan Alana langsung meletakan punggung tanganya ke dahi Rimba takut takut Rimba panas.

"Lo gak di apa apainkan sama mereka?" sambung Rimba.
Alana sempat mengernyitkan dahinya bingung, namun sedetik kemudian otak cerdasnya langsung menangkap apa yang Rimba maksud.

"Apa sih, ada apa ko heboh banget pagi pagi, gue gak ngerti gue gak paham" sahut Bella dramatis.

"Emang lo kenapa Al?" tanya Gerry yang juga penasaran.

Akhirnya Alana langsung menceritakan kejadian semalam.
Rimba bernafas lega, untung saja Laskar tidak berbuat yang macam macam terhadap Alana.

"Gila ya emang tuh anjingya pak Bondan bikin senam jantung tau" ucap Gerry yang rupanya pernah menjadi sasaran dari anjing galak pak Bondan ketika ia tak sengaja melewati rumah pak Bondan setelah pulang dari rumah Rimba. Untung saja waktu itu ada pohon jambu yang kebetulan banyak buahnya, jadi langsung saja Gerry manjat tuh pohon sambil sekalian memetik banyak jambu ketika ia menunggu si anjing pergi dari bawah pohon.

"Eh tapi tujuan si Laskar nyulik lo apa Al? Lagian ya kalo lo di culik tuh yang ada malah sial tau yang nyuliknya harus ngasih makan lo yang makanya ngalahin orang kelaperan" sambung Gerry yang mendapat tabokan di lenganya dari Alana.

"Kampret siaa" gerutu Alana.

"Feeling gue sih ni ya gara gara waktu kalian gelut di lapangan deket rumah kosong itu kan gue nolongin si Rimba, nah kayanya dia nyangka gue cewenya si Rimba. Jadi kayanya dia jadiin gue sebagai umpan biar si Rimba dateng ke markasnya gitu" jelas Alana yang di setujui oleh Rimba, Gerry dan Bella.

"Berarti kayanya mulai sekarang lo harus hati hati deh Al" sahut Bella masih dengan sebuah sapu di tanganya.

"Nah bener tuh, takutnya mereka malah gunain lo lagi buat mancing kita " timpal Gerry. Sedangkan Rimba dari tadi ia hanya diam namun pikirannya penuh dengan bagaimana caranya agar Alana tidak jadi incaran Laskar lagi.

"Oke mulai sekarang lo gak boleh jauh dari gue" putus Rimba akhirnya membuat ketiganya reflek menyebutkan kata "HAH".
Rimba berdecak dan langsung keluar dari kelas.
"Heh tong, awas ya lo kalo bolos" teriak Alana yang langsung dapat jawaban jempol tandan "Oke" dari Rimba.

"Wahhhh impressive" ucap Gerry dan Bella berbarengan.

Tuk

Bella langsung menggeplak lengan Gerry ketika sadar jika serokan yang Gerry bawa sampahnya sudah berserakan di bawah kakinya.

"Heh Siput itu sampah dari tadi belum lo buang hah" tukas Bella kesal sedangkan sang pelaku hanya menyengir tak berdosa.

"Perasaan tadi udah gue buang deh Bell" cicit Gerry

"Mangkanya jangan pake perasaan, sakit hati mampus lo" ucap Bella sembari memberikan sapu yang tadi ia pengang kepada Gerry dan langsung pergi keluar kelas.

"Dihh kenapa tuh anak, malah curhat" sahut Gerry.

Alana terkekeh "Biasa Gerr, masih gagal move on dia hahaha"

____

Alana masuk kedalam kelas 10 IPS 1, tujuan dia saat ini yaitu menjalankan perintah Bu Sukma untuk memberikan formilir olimpiade matematika pada adik kelasnya. Sebenarnya, Bu Sukma meminta Alana untuk mengikuti olim matematika itu kembali seperti waktu Alana kelas 10 dulu. Namun Alana menolaknya dengan alasan untuk saat ini ia sedang tidak ingin berpikir terlalu keras, takut tambah pinter katanya. Sedangkan Bu Sukma hanya menggelengkan kepalanya mendengar alasan Alana.

Alana berjalan menuju meja paling depan, di sana sudah ada siswi manis yang sebelumnya sudah Alana kenal karena sempat beberapa kali bertemu.

"Sha ni lo isi ya nanti langsung kasih ke Bu Sukma" ucap Alana memberikan formulir yang tadi ia bawa pada siswi itu yg bernama Risha.

Risha menatap formulir itu, sebelumnya ia sudah di beritahukan Bu Sukma jika ia di rekomendasikan oleh Alana untuk menggantikannya mengikuti olimpiade matematika tahun ini.

"Ini beneran jadi ka?" tanya Risha masih tak percaya jika Alana merekomendasikan dia untuk ikut olimpiade matematika, padahal jika di bandingkan dengan Risha, Alana jauh lebih menguasai tentang soal angka angka itu.

"Jadi lah, nih mangkanya gue yang ngasih formulirnya. Gue percaya, kalo lo pasti bisa banggain sekolah kita" Jawab Alana dengan senyum manisnya membuat Risha jadi merasa beruntung bisa di pilih oleh seorang Alana yang satu sekolah pun tau siapa itu Alana.

"Makasih ka udah repot repot kesini, nanti langsung gue isi"

"Gue juga makasih sama lo, lo udah mau gantiin gue" ucap Alana dan langsung pamit untuk kembali ke kelasnya.
Namun ketika Alana hendak keluar tiba tiba ada sebuah sepatu yang melayang dan hendak mengarah ke seorang siswa yang tak jauh darinya.

"Ehh awassss" teriak Alana reflek langsung menarik tangan siswa tadi dan karena kurang persiapan akhirnya si siswa yang ber name tag "ABIYYAN FERNANDO S " itu langsung jatuh dan menubruk Alana dengan posisi Alana di bawah dan Abi di atas.
Seketika hening melanda kelas 10 IPS 1 dan tak lama kemudian langsung terdengar teriakan dari para siswi dan sorakan kata cieee dari para siswa kelas 10 IPS 1.

Alana mendengus kesal, orang kena musibah malah di cie ciein, lagian ini orang yang lempar sepatu gak ngotak banget, ucapannya dalam hati.
Alana berdiri di bantu siswa yang bernama Abiyyan itu.

"Gak usah geer ya, gue tadi cuman reflek" ucap Alana ketus pada Abi, namun entah kenapa si Abi malah mesem mesem tak jelas.
Alana mendengus menahan malu dan langsung keluar dari kelas 10 IPS 1.
Tapi sebelum Alana benar benar hilang di balik pintu, Abi langsung berucap "MAKASIH IBU PERI"
Dan langsung saja mendapat sorakan dari temen teman sekelasnya terutama sahabatnya, Dika yang tadi telah melempar sepatu kearahnya.

"Woy Bi sungkem dulu sini sama gue lo" ucap Dika ketika mengambil sepatu yang tadi ia lempar.

"Woi gimana rasanya pelukan sama primadona Rajawali?" tanya teman kelasnya yang bernama Doni.

Abiyyan terkekeh dan langsung menjawab "Rasanya aaahh MANTAP hahhaha".

Sedangkan setelah bel pulang sekolah, Alana langsung bergegas menunggu Rama di halte depan sekolah.

Alana melihat motor Rimba mendekat kearahnya "Yu balik sama gue, tadi gue udah bilang adek lo kalo lo sama gue" ucap Rimba dan langsung memberikan helm yang sudah ia siapkan, semenjak Alana sering pulang denganya, Rimba selalu membawa dua helm.

Setelah di tengah perjalanan, Alana mengernyit karena ia rasa ini bukan jalan pulang menuju rumahnya. Rimba yang melihat Alana kebingungan dari kaca spion hanya terkekeh. Entahlah rasanya Rimba jika sudah berhadapan dengan Alana mudah sekali terkekeh atau tersenyum.

"Gue mau ambil barang ke apartemen dulu, bentar doang gak lama" ucap Rimba dan di angguki oleh Alana.

___________

Thank you ❤
Jangan lupa votmen 🤗

RIMBALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang