RIMBAA - 7

24 3 0
                                    

Hari yang di tunggu hampir semua siswa dan siswi Sma Rajawali akhirnya datang juga. Ya hari dimana Clasmetting di adakan, hari dimana semua siswa dan siswi terbebas dari pembelajaran meskipun hanya berlangsung satu sampai dua hari. Bukan hanya itu saja, Clasmetting juga menjadi salah satu hiburan untuk beberapa orang karena akan di adakanya berbagai macam lomba yang menyenangkan seperti Futsal, Basket dan beberapa lomba lainya.
Dan setiap perwakilan kelas harus mempunyai satu team putra dan team putri untuk mengikuti perlombaan, jika tidak kelas mereka akan dikenakan denda yang nominalnya cukup besar.

Sedari tadi Dito tengah mebujuk Alana agar Alana bersedia menjadi perwakilan kelasnya untuk mengikuti lomba Futsal Putri.

"Al, ayo dong mau ya.. kurang satu ini Al" mohon Dito yang ada di bangku sebelah Alana.

"Gak mau to gue gak bisa noh suruh si Asih aja" tunjuk Alana pada salah satu teman sekelasnya.

"Yaampun Al, yang ada nanti belum maen dia udah pingsan duluan" sahut Dito melirik teman sekelasnya yang menyandang gelar Ratu pingsan, karena setiap Upacara dia selalu pingsan bahkan sebelum pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacarapun dia sudah jatuh pingsan.

"Ayo lah Al gue teraktir lo satu minggu deh" tawar Dito yang tetap membuat Alana tidak mau mengikuti lomba Futsal. Sebenarnya alasan Alana tidak mau ikut lomba Futsal bukan karena dia tidak bisa, tapi hari ini dia sedang memasuki hari ke dua datang bulan.

"Yang lain masih banyak to kenapa harus gue"

Dito menghela nafas
"Yang lain udah pada ikut Alana, tinggal Lo, Asih, sama si Lala. Lo tau sendiri kan si Lala gimana, biasa maen Squishy eh malah nendang bola terus maen senggol senggolan yang ada nanti dia teriak teriak aduhh aduhh kuku gue.. aduh rambut gue.. aduh kutek gue"

Alana terkekeh dengan perkataan Dito, memang benar si Lala itu tipe cewe yang lebaynya minta ampun, pernah waktu itu Cika tidak senganja menginjak sepatu Lala dan detik itu juga Lala langsung marah marah dan mendiamkan Cika selama satu minggu.

"Woyyy kalian yang masih di kelas cepetan kelapangan bentar lagi bakalan di mulai" teriak Rimba yang baru saja datang setelah mengganti seragamnya dengan seragam Futsal.

"Ini niii Rim si Alana gak mau ikut Futsal, team putri kelas kita kurang satu" adu Dito berharap jika Rimba mau membujuk Alana.

Akhirnya setelah perdebatan Alana dan Rimba yang lumayan panjang, Alanapun harus bersedia mengikuti lomba Futsal.

Lombapun sudah berjalan sekitar setengah jam yang lalu.
Di tengah lapangan sana kini giliran team putra dari kelas 11 Ipa 3 melawan kelas 12 Ipa 6.
Sorak gemuruh penonton terutama para siswipun memenuhi lapangan ketika Rimba berhasil memasukan bola kedalam gawang lawan. dan tentu saja pertandingan itu di menangkan oleh kelas 11 Ipa 3 secara sang ketua ekskul Futsal yaitu Rimba dan keempat sahabatnya ada di team 11 Ipa 3.

Setelah bersalam salaman dengan team lawan, Rimbapun pergi dari lapangan menghampiri Alana yang duduk di bangku penton.

"Udah mukanya gak usah di tekuk gitu, udah sana pemanasan bentar lagi team lo maen" ucap Rimba duduk di sebelah Alana dan langsung mengambil botol minum yang ada di tangan Alana. Alana mendengus sebal.

"Awas ya kalo lo gak tepatin janji lo" ucap Alana seraya bangkit dari duduknya.
Ya, karena perjanjian antara Alana dan Rimbalah yang membuat Alana mau ikut lomba Futsal. Rimba berjanji jika Alana memuaskan 4 goal dan team Alana menang maka Rimba tidak akan bolos lagi. Tentu hal itu membuat Alana mau tak mau harus ikut lomba meskipun kesempatanya hanya 5% tapi siapa yang tau kalo belum di coba.

Peluit tandanya pertandingan akan di mulaipun sudah di tiupkan.
Sekarang giliran team putri dari perwakilan kelas masing yang akan berjuang.
Kini team putri kelas 11 Ipa 3 yang ber teamkan Alana, Cika, Dinda, Laras dan Vina sedangkan team lawan yang dari kelas 11 Ips 1 yang ternyata di dalam teamnya terdapat Anya, dan keempat sahabatnya.

Permainan team putri dan team putra tentunya sangat berbeda, jika team putra bermain dengan strategi yang sudah mereka kuasai, lain halnya dengan team putri yang kebanyakannya mereka selalu teriak teriak dan selalu bergerombol merebutkan satu bola.

Alana yang berhasil merebut bola langsung menggiring bola tersebut ke arah gawang team lawan, namun tiba tiba Anya yang ada di depanya langsung mendorong Alana dengan sengaja dan membuat Alana tersungkur hingga membuat telapak tanganya berdarah akibat menahan bokongnya agar tidak mencium lapangan.

"WOYYY CURANG TUH"

"WOOOOOOOO CURANG" Teriak anak anak kelas 11 Ipa 3 yang melihat jelas kejadian tersebut, Rimbapun kaget melihat Anya melakukan hal tersebut pada Alana.

"Woy mantan lo gila ganas banget" ucap Dewa yang di setujui teman sekelasnya.

Sedangkan di lapangan, Anya mendapat kartu merah dan membuat team Alana mendapatkan penalti dan tentu saja Alana yang akan menendang bola penalti tersebut.

Gerrypun berteriak menyemangati Alana

"AYOOO ALANAAA... TARIKKK SIIIISSSS..."

"SEMONGGKOOOOOOOO" jawab anak anak kelas 11 Ipa 3 kompak, bahkan bukan hanya kelas 11 Ipa 3 saja, hampir semua penonton ikut menyauti kata kata yang tengah viral itu dan membuat merekapun tertawa geli.

1
2
3

"GOOOOOOOOOOOOLLLLLL" teriak kelas 11 Ipa 3 ketika bola yang Alana tendang masuk sempurna kedalam gawang lawan.

Alanapun langsung loncat kegirangan menghiraukan rasa perih di tanganya.

Dewi dan Bela yang baru saja bergabungpun bersorak ria, karena tadi mereka mengikuti lomba Basket.
Tiba tiba arah padangan Bela jatuh pada celana olahraga yang Alana kenakan yang terdapat bercak merah.

Bahkan bukan hanya bela, tapi teman satu kelas dan beberapa penontonpun tau jika Alana tembus.
Bela hendak menghampiri Alana namun kalah cepat dengan Rimba yang langsung berlari menghampiri Alana dan langsung mendekap tubuh Alana dari belakang bertepatan dengan bunyinya peluit tanda permainan berakhir. Rimba melepas kaos Futsal yang ia pakai dan menyisakan kaos hitam polos yang ada pada tubuhnya dan melilitkanya pada pinggang Alana.
Sontak hal itu membuat penonton berteriak iri melihat kegantelan Rimba. Lain halnya dengan Anya dan Danu yang malah kepanasan melihat hal itu.

"Rimba lo apa apaan sih, malu tau" ucap Alana kaget campur salting dan berusaha melepaskan tangan Rimba pada pinggangnya. Jika ada guru yang melihat ini, alamat masuk BK inimah pikir Alana.

"Lo bakal lebih malu kalo darah yang ada di celana lo makin banyak" bisik Rimba membuat Alana membulatkan matanya.

"WHAATTTTTTT!!!"

***

Jangan lupa bintangnya🤗

RIMBALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang