Jaemin memasuki rumahnya dengan rasa marah yang menyelimuti dirinya, matanya memerah, ia menatap tajam sekeliling rumahnya. Terlihat kedua orang tuanya yang sedang bercengkrama namun Jaemin menghiraukan nya.
Langkah Jaemin terhenti pada satu kamar, membuka pintunya dengan keras dan menghampiri seseorang didalamnya yang masih terkejut dengan kehadiran Jaemin yang tiba-tiba.
Jaemin menarik kerah baju orang tersebut dengan menatapnya tajam.
"Apaan si lo? Lepasin gua! " Sentak orang tersebut.
"Lo yang apa? Kenapa lo sembunyiin ini dari gua? "
"Apaan si, ga jelas lo! "
"Lo udah tau kan? Lo udah tau kan kalo selama ini Herin itu orang yang sama? "
Orang tersebut mengeluarkan smirk nya sembari melepaskan cengkraman tangan Jaemin pada kerah bajunya.
Bugh...
Orang tersebut terhuyung kebelakang akibat pukulan dari Jaemin. "KENAPA LO GA NGASIH TAU GUA?" Bentak Jaemin.
"Ga penting ngasih tau lo, lo aja yang bego, kalo lo pinter lo pasti ngerti kalo Herin orang yang sama kaya yang lo cari! " Sahut orang itu remeh.
"ANJING." Jaemin kembali memukuli orang tersebut dengan brutal, begitupula orang tersebut yang membalas pukulan Jaemin dengan tak kalah brutal.
"JAEMIN, MARK, BERHENTI! "
Keduanya menghentikan aksinya dan menoleh kearah sumber suara.
"Apa-apaan kalian ini hah? Kalian itu saudara! "
"Jaemin yang mulai, pah. " Mark bersuara.
Iya orang tersebut adalah Mark, kakak kandung Jaemin.
"Kamu lagi, kamu lagi. " Ucap mamanya yang baru saja bergabung.
"Bukan salah Jaemin ma, Jaemin ga akan mulai kalo. -" Ucapan Jaemin terhenti kala mamanya memotong kalimatnya.
"Mau apa lagi kamu? Ga cukup dulu kamu hampir ngebunuh kakak kamu? Sekarang kamu malah mau bunuh Mark juga? "
"Mah, udah berapa kali Jaemin bilang kalo semua itu ga bener. "
"Mau berapa kali kamu ngomong, berapa kali kamu jelasin saya ga peduli, faktanya kamu itu memang pembunuh kalo aja dulu ga ada Mark, mungkin kamu benar-benar jadi pembunuh! "
"INI BUKAN SALAH JAEMIN! "
Plak
"KURANG AJAR KAMU! INI IBU KAMU, ORANG YANG MELAHIRKAN KAMU DIDUNIA, DIA YANG SUDAH BERSUSAH PAYAH NGELAHIRIN KAMU, DIA MEMPERTARUHKAN NYAWANYA AGAR KAMU BISA HIDUP DAN MELIHAT DUNIA, TAPI INI APA? KAMU MEMBALASNYA DENGAN INI? MEMBENTAK IBUMU SEPERTI INI? "
"Jaemin ga pernah minta dilahirin! "
Plak
Ayahnya kembali memukul pipi Jaemin, Jaemin memundurkan tubuhnya ketika mendengar deretan bentakan dan pukulan dari ayahnya, tangannya bergetar, air matanya mengalir deras di pipinya, dadanya merasakan sesak. Ia ketakutan, ia terus memundurkan tubuhnya hingga menabrak meja belajar milik Mark.
Jaemin memberontak, membuang semua barang yang ada diatas meja belajar Mark, emosinya tak terkendali, ia berlari dan melalui keluarga nya yang masih menatapnya.
****
Jaemin masih terus berlari dengan sekuat tenaganya, dengan air mata yang masih mengalir deras di pipinya, membiarkan semua orang yang menatapnya aneh.