4.

1.4K 139 6
                                    

Saat ini, Jaemin sedang duduk dikursi kamarnya memandang keluar jendela kamarnya. Ia melamun, tangan kanannya menopang dagunya sedangkan tangan kirinya menggenggam ponselnya.

Pandangan Jaemin beralih pada ponselnya saat bunyi ponselnya membubarkan lamunannya.

"Nana." Ucap orang diseberang sana.

Suara itu, suara yang Jaemin rindukan, seseorang yang sangat Jaemin sayangi, telah lama ia tidak pernah melihat sosok tersebut.

"Iya? " Jawab Jaemin.

"Gimana kabar kamu, Na? "

"Aku baik, kakak gimana? "

"Seperti yang kamu tau, Na. "

"Kak, aku minta maaf. "

"Buat apa? "

"Gara-gara aku. "

"Engga, bukan gara-gara kamu. "

"Kakak kapan balik lagi sama Jaemin? "

"Maaf Na, kakak belum bisa temenin kamu sekarang. "

"Gapapa."

"Na, mama sama papa bakal pulang ga lama lagi. "

"Kakak gimana? "

"Kakak gapapa, disini juga udah ada orang yang temenin kakak. "

"Yaudah kakak baik-baik ya disana. "

"Iya Na, kamu juga. Kakak sayang kamu, Na. "

"Aku juga sayang kakak, cepet balik kak. "

"Pasti, Na. "

Panggilan mereka berakhir, Jaemin meletakkan ponselnya, ia melipat tangannya dan menenggelamkan kepalanya, air matanya mengalir dan ia menangis dalam diamnya.

"Maaf." Lirihnya.
















***

Malam pun tiba, sejak kejadian tadi, membuat Jaemin tertidur dengan posisi yang masih sama, yaitu dengan kepala yang ditenggelamkan pada kedua lipatan tangannya.

Tok tok tok..

Pintu kamar Jaemin diketuk sehingga membuat anak itu terbangun dari tidurnya, ia meregangkan ototnya yang kini merasa pegal pada punggungnya, karena mungkin ia terlalu lama tidur dengan posisi yang tidak nyaman.

Jaemin pun berdiri dan menghampiri orang yang berada didepan pintu kamarnya tersebut.

"Cepetan makan malem. " Singkat orang tersebut, namun matanya memicing ketika melihat wajah Jaemin. "Lo kenapa? "

"Apa? " Ketus Jaemin.

"Muka lo, mata lo, lo kenapa? "

"Peduli apa lo sama gua? "

"Gua tegesin lagi kalo gua ini kakak lo, yang sopan! "

"Ok dan gua tegesin lagi kalo gua ga mau jadi adik lo. "

Orang itu menghela napasnya kasar, enggan melanjutkan perdebatannya dengan Jaemin. "Gua tunggu dibawa buat makan malem. "










***

Kini Jaemin telah berada di meja makannya dan telah menyelesaikan aktivitas makan malamnya. Jaemin pun hendak beranjak dari tempatnya namun aksinya dihentikan oleh orang yang berada dihadapan Jaemin tersebut.

Broken-JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang