22. Kejutan Kembang Api

157 8 2
                                    

Hai semuanya. Happy reading untuk kalian semua yang baca cerita ini ya❤️
ANGGA KEMBALI LAGI BERSAMA KALIAN❤️

SIAP MENGISI SETIAP PARAGRAF DENGAN KOMENT?

"Bahkan, dengan keindahan yang dimiliki Kembang Api pun tak ada artinya jika dibandingkan dengan cewe yang tengah tersenyum bahagia disampingku."
-Angga Leo Brawijaya

***

Setelah menepikan motornya ditepi lapangan yang begitu luas, Angga turun dengan membawa slayer hitam ditangan kanannya tanpa sepengetahuan Alana.

Saat ini, kondisi lapangan nampak begitu sepi. Hanya Angga dan Alana yang terlihat mengisi kekosongan tempat tersebut. Angga berjalan mendekati Alana yang tengah memandangi setiap inci disetiap sudut lapangan itu.

"Tutup mata dulu ya," ujar lelaki itu berdiri dibelakang Alana.

Alana langsung menoleh ke belakang ketika Angga menyodorkan sebuah slayer hitam padanya.

"Untuk apa Ngga?" Tanya Alana dengan menautkan kedua alisnya.

"Nanti kamu juga tahu sendiri," jawab cepat Angga.

Cowok itu langsung mengikat slayer hitam miliknya dibagian kedua mata gadisnya. Alana yang merasakan kegelapan lalu meraba-raba lengan panjang Angga menggunakan kedua tangannya.

"Ayo jalan," punta Angga padanya.

Lelaki itu merangkul tubuh Alana untuk membawanya ke tempat yang sudah ia siapkan. Berjalan bertatih-tatih membuat rasa penasaran Alana semakin menggebu tentang apa yang akan terjadi di malam ini. Gadis itu terus menerus menggandeng erat lengan Angga, berharap jika Angga akan menjaganya.

Senyum Angga mengembang kala melihat kursi panjang telah terlihat dipandangan kedua matanya. Lelaki itu lantas membawa Alana menuju kursi tersebut.

"Duduk Al," ujar Angga pada Alana.

Alana duduk dikursi tersebut dengan pelan. "Udah boleh dibuka?"

"Belum," jawabnya dengan singkat. "Aku mau ambil hp aku dulu ya, ketinggalan dimotor."

"Tapi nanti aku gimana? Kamu mau ninggalin aku disini?" Alana menggelengkan kepalanya seraya menggerakan kedua tangannya mencari sosok keberadaan Angga.

"Sebentar sayang. Aku nggak mungkin ninggalin kamu disini," ujar Angga lembut.

Alana terdiam kesepian saat suara Angga telah menghilang, tangannya terus bergerak kesana kemari untuk menyusaikan dengan tempat yang kini ia duduki.

Gadis itu beranjak berdiri dari tempat duduknya. Sepoi angin malam membuat rambut panjang gadis cantik itu berterbangan. Heningnya malam saat ini, membuat Alana kebingungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan Angga, kekasihnya.

Terdengar suara langkah yang berlarian dari sudut kanan telinga gadis itu, sontak Alana langsung memutarkan badannya dengan tangan yang lurus ke depan, berharap jika itu adalah Angga.

"Angga, Angga, apakah itu kamu?"

Tak ada satu suara pun yang terdengar lagi ditelinga Alana selain suara langkah yang entah itu milik siapa. Alana mengerutkan dahinya saat tak mendapakan balasan atas panggilannya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang