Di Villa Seth,
"Papa nak kamu cari orang yg bunuh perempuan Tony tu. "
kata Tuan Besar Seth Hermensyah,"Jay dah cari pa, tapi masih takda clue."
kata Jayden,"Kamu tanya Emily, dia pasti tahu. Papa dengar dia pun kena juga tapi dia sempat selamatkan diri."
kata Tuan Besar Seth Hermensyah,"Baik pa. "
jawab Jayden,"Lepas dia bagitahu, bunuh dia."
katanya lagi,"I will pa."
jawab Jayden.---------------------
"Abang apa khabar?"
tanya Jayden,"Okay, sekrang abang dah dapat berjalan sikit-sikit."
kata Adrian,"Baguslah tu. Jay doakan semoga abang cepat sembuh."
kata Jayden,"Abang dengar coach kamu luka kat tangan tempoh lalu. "
kata Adrian,"Ha aa. Salah Jay juga sebab tinggalkan dia sorang-sorang kat rumah. "
kata Jayden,"Jangan kamu lukakan hati dia sudah."
usik Adrian,"Tak lah bang. Saya takkan lagi dah."
jawab Jayden,"Baguslah tu. Jangan sia-siakan orang yg dah sayangkan kita Jay, jangan jadi macam abang. Sebab abang lalai, kakak ipar kamu dulu tinggalkan abang . "
kata Adrian,"Baik bang. "
jawab Jayden.----------
Jayden bangun, dia bersamping tuala lalu duduk di kerusi meja solek Emily. Dia memandang Emily yg terbaring kelelahan diatas katil itu. Dia bangun dari situ danmembuka almari pakaian Emily, dia meninjau sekitar almari itu, matanya terpandang akan segulung ribbon yg ada di situ,dia mengambil dan kemudiannya menuju ke katil dan menindih Emily, dia menanggalkan tualanya semula, dia memasukkan batangnya kembali ke dalam pussy Emily, dia mendorongnya dengan dalam,
"Ahhh... jayyy... "
Jayden mengikat tangan Emily menggunakan ribbon tadi pada bucu katil, begitu juga dengan kaki Emily,
"Baby buat apa ni?"
tanya Emily, Jayden tersenyum,"I will ride you slowly tonight ... "
bisik Jayden pada Emily, Emily mengetap bibirnya, dia cuba untuk mengucup bibir Jayden, namun Jayden mengalihkan wajahnya ke puting Emily, dia menghisapnya dan mengentelnya. Gunung itu diulinya sepuasnya sambil dia mendayung batangnya dengan perlahan."Ahhhh... hmphhh... ahhh... sedapp...oohhh jayyy... "
Jayden menghentikan dayungannya, dia mengusap wajah Emily,
"Tell me honey, siapa yg datang rumah malam tu selepas saya?"
tanya Jayden sambil punggungnya mendayung,"Ahhhh.... ii... dontt.. knoww... ahhhh... "
Jayden mendayung dengan laju membuatkan Emily mencapai klimaksnya.
Tubuh nya mengeletar, nafasnya tercunggap-cunggap. Jayden terusan mendayung tanpa memberikan ruang kepada Emily untuk mengatur nafasnya."Ermphhhh.... erghhhh...ahhh... "
dia sekali lagi mencapai klimaksnya, Emily terkulai lemas, tenaganya berkurangan, Jayden tersenyum,"Honeyy... tell me. "
kata Jayden,"Ahhh... ahhh... shhee... aa..ahhhh.. womannn...hmphh... "
dayungan Jayden perlahan,"Woman?"
tanya Jayden, Emily mengangguk,"Doesnt matter Jayy... ride mee... please... ahhhh...i wantt your dickk... ahhhh.. "
Emily mengoyangkan punggungnya,Jayden mengetap bibirnya,
Bappp! bappp! bapp!
"Ahhh... hmphhhh...yesss... yesss... ahhh... "
Emily mencapai klimaksnya, Jayden melajukan dayungannya, dia mengetap bibirnya,bapp! bapp! bapp!
"Ermphhhhhh... "
air maninya membasahi pussy Emily untuk kali keduanya."ahhhh yeahhh... jayyy... ahhh... "
desahnya sambil mengoyangkan punggungnya, nafas mereka tercunggap-cunggap, Jayden mengeluarkan batangnya, kelihatan sisa air maninya menitis keluar membasahi pussy Emily yg sudah kelihatan merah itu.Jayden bangun, dia menyamping tualanya, dia kemudiannya mengambil pedang samurai Emily dari bawah katil, dia mengeluarkannya,
"Sygg... awak nak buat apa?"
tanya Emily, Jayden tersenyum, dia menindih Emily, pedang itu ditangan kanannya,"I never want to hurt a beautiful girl like you... but... i have to. "
kata Jayden, pedang itu pada leher Emily,"Awak nak buat apa ni Jay?!"
tanya Emily, wajahnya berubah, dia meronta-ronta,"Next time jangan lukakan orang yg saya sayang... "
kata Jayden,"Maa-maksud a-awak apa?!"
tanya Emily,
Jayden hanya senyum,"kau siapaa sebenarnyaa?!!"
tanya Emily lagi, Jayden mendekatkan wajahnya dengan Emily,"I'm... Jayden Hermensyah. The Young Master in Seth Hermensyah family syg... "
katanya,"Kau tipu kiteorang selama ni! Kau yg bunuh Suzie! "
marah Emily, Jayden tidak peduli pada Emily, hujung samurai itu perlahan mendarat di leher Emily,"Lepass!"
jerit Emily,"*dia buat bunyi cicak ye* Thanks for your service baby. You ride my dick very well... i like it...but..."
"but apa?!"
Jayden tertawa,
" Rest well baby, i love you... muachh! "
zashhh!
----------------
Lembaga berbaju serba hitam itu terkedu,
"Siapa buat ni?"
katanya, tiba-tiba dia dipeluk oleh seseorang dari belakang. Dia meronta,
tubuhnya dicempung dan diletakkan di atas meja solek, lelaki itu meragut bibirnya, dia menendang lelaki itu,"Wow! Impressive!"
puji lelaki itu lalu membuka suis lampu di dalam bilik itu. Dia terkejut, wajah kacak bersama senyuman manis terukir di wajah lelaki itu membuatkan dia tergagap.
YOU ARE READING
JAYDEN HERMENSYAH [COMPLETED]
Roman d'amour" Voglio te, solo te. Sempre tu, non importa cosa, Mdm Naura." - Jayden Hermensyah.