9

7.6K 67 0
                                    

Jayden memandang wajah Adrian yg pucat dan masih menggunakan alat bantuan pernafasan. Tangan Adrian digenggamnya,

"Adik janji, adik akan hapuskan dia dari muka bumi ni."
kata Jayden, dia mengesat air matanya. Dia bangun dan mengucup dahi Adrian sebelum keluar dari bilik itu.

------------ ------------

Hari berganti hari, Jayden tidak berputus asa mencari 3 orang pembunuh upahan Tony J.

Naura datang menghampirinya, Naura mengambil gambar salah seorang daripada pembunuh upahan itu, dia mengerutkan dahinya,

"Ni...macam pernah nampak."
kata Naura. Jayden menoleh,

"Kat mana?"
tanya Jayden,

"Kalau tak silap, dia ni pemilik restaurant tidak jauh dari kedai bunga saya."
kata Naura,

"Betul ke ? "
tanya Jayden, Naura mengangguk,

"Ya, memang dia ni. Kalau awak nak cari dia, awak pergi ke restaurant cina yg tak jauh dari kedai bunga saya tu. "
kata Naura,

"Thanks coachh!"
ucap Jayden lalu memeluk Naura dengan erat.

"Welcome. "
balas Naura. Naura tersenyum melihat wajah Jayden yg senyum kegembiraan itu.

-------- -------------- -----------

Jayden masuk ke restaurant yg disebut oleh Naura kepadanya tempoh lalu.

" Welcome to our restaurant sir, may i have your order?"
tanya pelayan perempuan yg berbangsa cina itu kepada Jayden,

"Erm... can i get Cheval Blanc 1947 wine? "
kata Jayden, perempuan itu mengangguk,

"Wait a second sir."
Jayden mengangguk, perempuan itu berlalu pergi. Tidak lama selepas itu, perempuan itu kembali bersama menu yg diminta oleh Jayden.

"Thanks"
ucap Jayden, perempuan itu mengangguk.

Sedang Jayden menikmati minumannya itu, dia terlihat pembunuh upahan yg dicarinya itu. Dia tersenyum. Dia mengeluarkan telefonnya, dia mengirimkan pesanan untuk Naura mengatakan bahwa dia tidak akan pulang malam ni.

------------------

"Mdm, tadi saya ada nampak Tuan Muda dekat restaurant yg tak jauh dari kedai bunga kita ni."
kata Bella kepada Naura,
Naura tersenyum,

"No wonderlah dia ckap dia tak balik malam ni. -Naura."

"Oh. "
jawab Naura sepatah,

"Aik, oh je Mdm jawab. "
kata Bella,

"Yerlah, habistu ?"
tanya Naura,

"Mdm dengan Tuan Muda kan couple, takkan lah oh je jawab. "
kata Bella, Naura tertawa,

"Mana ada lah saya couple dengan dia!"
katanya,

"Ye ker?"
tanya Bella,

"Macam-macamlah awak ni! "
katanya lagi,

"Yerlah tu Mdm. "
kata Bella, Naura hanya tertawa, walaupun hakikatnya sebaliknya.

--------- ----------
Sudah seminggu berlalu, Jayden masih tiap-tiap hari datang ke restaurant itu.

Jam sudah menunjukkan angka 12 malam, Jayden masih lagi berada di restaurant itu.

"Mdm Suzie, he still dont want to go back."
kata Anne kepada Suzie yg sedang memerhatikan Jayden dari jauh.

"He look so charming ..."-Suzie

"It's okay. Biar saya yg berjaga disini. Kamu semua boleh balik dulu."
kata Suzie, Anne kemudiannya mengangguk lalu meminta diri bersama pekerja-pekerja yg lain.

Suzie datang menghampiri meja Jayden,

"Kedai kami dah nak tutup."
kata Suzie, Jayden memandang Suzie, dia tersenyum, dia berdiri, tangannya merangkul erat pinggang Suzie, dia berbisik di telinga Suzie,

"I...still want to... stay here and ... see you every second beauty..."

Wajah Suzie kemerahan, hatinya berbunga-bunga dipuji oleh Jayden,

"Err... "

Jayden mengangkat tubuh Suzie ke atas meja, Jayden membuka butang kemejanya menampakkan keseksiannya.

"If you dont mind, can i... taste you?"
kata Jayden dengan nada suaranyg romantik, Suzie yg sudah jatuh hati pada Jayden itu tersipu malu.

"We shouldnt do it here. Why dont we go to my house?"
tanya Suzie tanpa berfikir panjang, Jayden tersenyum,

"You tak takut dengan saya?"
tanya Jayden, Suzie menggeleng,

"Dah seminggu lebih you datang sini, i dah kenal you, nak takut apa? Lagipun, you org baik kan? "
kata Suzie,

"I want to seduce you my beautiful princess..."
kata Jayden sambil menyelakkan sedikit skirt hitam paras lutut Suzie.
Suzie turun dari meja itu, dia menarik Jayden. Mereka berdua berjalan menuju ke kereta Suzie.

----------
Di rumah Suzie,

"Hmphhh... ahhh ahhhh.... ahhhh..."

Jayden mendayung batangnya maju mundur, Suzie mengetap bibirnya menahan nikmatnya. Meja kerja Suzie didalam biliknya itu menjadi tempat mereka melunaskan nafsu berahi mereka.

"Ahhhh... ahhhhh.... fasstterrr... ahhh... immcumm...."

racau Suzie, dia memegang erat lengan sasa Jayden, tubuhnya mengeletar, dia mencapai klimaksnya sekali lagi. Batang Jayden dibasahi air berahi Suzie, Suzie memagut bibir Jayden, dia mengucupnya rakus, sambil Jayden meramas gunung Suzie sambil mendayung batangnya.

"Ahhhh...ahhhh... goood....yeahhh! hmphhhh..."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



























------------------

"Tuan Besar, Tuan Besar rasa Tuan Muda Jayden mampu tak selamatkan semula keluarga kita ni?"
tanya Dunstan, Tuan Besar Seth Hermensyah tertawa,

"Dia akan selamatkan keluarga ni. Saya percaya dia boleh."
kata Tuan Besar Seth Hermensyah,

"Dia akan bunuh Tony J macam mana Tony J bunuh Zephan. "
kata Tuan Besar Seth Hermensyah.

----------

" Ahhh... ahhh... ahhhh... ohhhh...  ermphhhh.... niceee babyyyy...hurmphhh..."

air mani Jayden membasahi pussy Suzie, air berahi mereka mengalir pada meja kerja Suzie. Jayden mengeselkan batangnya pada bibir pussy Suzie yg kelihatan merah itu.

"Ahhh... hmphh... "

Suzie memeluk Jayden,

"I nak you jadi boyfriend i boleh?"
tanya Suzie, Jayden tertawa kecil,

"We are now right?"
kata Jayden,

"I nak balik. Esok kita jumpa lagi okay?"
kata Jayden sambil menyarung pakaiannya,

"You janji eh?"
kata Suzie, Jayden mengangguk, dia mengucup dahi Suzie,

"Bye baby..."
kata Jayden.

JAYDEN HERMENSYAH [COMPLETED]Where stories live. Discover now