Chapter 30
PPOV
Mama meninggalkan ku yang duduk terdiam dikursi meja makan. Aku masih mencerna setiap perkataan mama barusan. Aku menyeka air mataku yang mulai menetes. Aku meminum kembali hot chocolate ku yang sudah mulai dingin. Kemudian aku beranjak dari tempat dudukku menyusul mama yang akan masuk kekamarnya.
"Mah..." Teriakku pada mama. Mama pun menghentikan langkahnya, kemudian dia berbalik ke arah ku.
"Kenapa sayang? Kamu mau tidur sama mama??" Tanya mama padaku. Aku menggeleng pelan.
"Ngak mah. Prilly mau pulang kerumah sekarang. Mas Ali pasti butuh Prilly." Jelasku pada mama.
"Apa?? Jam segini kamu mau pulang?" Tanya mama kembali. Aku mengangguk lagi. Mama shock, karena sekarang pukul 01.35 pagi.
"Iya mah. Dirumah ngak ada siapa2 mah. Prilly juga ngak bakalan bisa tidur disini, kalau Prilly belum lihat keadaan mas Ali. Boleh ya mah??" Pinta ku pada mama. Mama tampak berfikir sejenak. Mama pun menghela nafasnya.
"Yawdah. Tapi diantar ya sama pak Bimo. Soalnya Pak Aji sama bi Ijah malam ini ijin pulang." Kata mama. Pak Aji, supir pribadi mama dan bi Ijah adalah istrinya.
"Iya mah. Prilly ganti baju dulu ya mah." Kata ku padanya.
"Iya sayang... mama telponin pak Bimo dulu biar kesini terus siapin mobilnya." Sambung mama. Aku mengangguk kemudian langsung pergi kekamarku.
Aku mengganti pakaian ku dengan dress flower biru laut selutut dan jaket jeans blue wash. Rambutku aku kucir kuda. Aku mengambil dompet dan smartphone milik mas Ali. Aku tidak membawa apapun saat aku kerumah mama. Semua barang2ku masih tertinggal di villa milik mama di puncak. Aku mendengar mama berteriak memanggil ku dari lantai bawah. Sepertinya pak Bimo sudah menungguku. Aku langsung bergegas turun. Rasanya aku ingin berlari, untungnya aku masih ingat kalau aku sedang hamil.
"Pak Bimo nya sudah nunggu tuh." Kata mama.
"Iya mah. Prilly pulang dulu ya mah. Mama baik2 dirumah. Nanti Prilly kabari mama kalau udah sampai dirumah." Kataku pada mama. Mama tersenyum.
"Iya sayang... besok pagi papa juga sudah pulang ko." Jawab mama.
"Syukurlah kalo gitu. Prilly pamit dulu ya mah." Pamitku pada mama.
"Ati2 ya sayang. Jangan kesel2 lagi sama menantu mama, kasihan kan." Sambung mama. Aku tersenyum dan mengangguk.
"Iya mama. Pulang dulu ya mah." kataku kembali. Aku mencium pipi kanan dan pipi kiri mama. Kemudian aku memeluknya. Mama pun membalas pelukan ku.
"Assalamualaikum mah." Pamitku lagi sambil mencium tangan mama.
"Walaikumsalam sayang." Balas mama.
Aku langsung bergegas keluar menuju mobil Toyota Fortuner putih milik mama yang sudah menungguku didepan rumah. Sesaat setelah aku masuk, pak Bimo langsung melajukan mobilnya keluar dari rumah mama. Aku memintanya untuk melajukan mobil Fortuner mama dengan cepat. Aku ingin segera sampai kerumah ku dan mas Ali.
Mobil Fortuner mama melaju dengan mulus, karena jalanan masih terlihat lenggang. Jelas saja saat ini masih pagi buta. Tentunya tidak butuh waktu yang lama untuk sampai dikomplek perumahanku. Sesampainya didepan gerbang pintu rumahku, aku melihat mas Reza menghampiri mobil Fortuner yang aku tumpangi. Aku membuka jendela mobil mama.
"Eh ibu..." Kata mas Reza, salah satu penjaga dirumahku.
"Mas reza, saya boleh masuk?" Tanyaku sambil tersenyum.
"Oh iya bu. Sebentar." Kata mas Reza kembali. Dia membukakan pintu gerbang untuk kami.
"Makasih ya mas." Ucapku pada mas Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Cinta
FanfictionCinta itu seperti coklat, Rasa manisnya yang selalu melekat, Membuat kita kecanduan setiap saat. Cinta itu juga seperti kopi, Berawal dari rasa manis sesaat, Kemudian meninggalkan pahit yang teramat. Cinta juga bisa seperti pasir, Saat kita menggeng...