Chapter 13
PPOV
Sinar matahari pagi yang terik mulai masuk ke sela2 kamar bungalow. Suara burung camar terdengar sangat dekat. Badan ku terasa berat, seperti ada yang menindihku. Ku buka mataku perlahan, tangan kekar suamiku memelukku dengan possessive. Kaki kanannya menindih salah satu kakiku. Tubuh kami bersentuhan tanpa penghalang apapun, tak ada benang sehelai pun di antara tubuh kami. Dan Ada rasa nyeri di sekitar area sensitifku. Ku lihat wajah suami ku yang sedang tertidur, terlihat tampan. Wajah ini yang selalu membuatku tersenyum saat bangun di pagi hari. Ku coba mengangkat tangannya agar dia tak terbangun.
"Awww... " rintih ku menahan nyeri saat aku mencoba bangun. Suamiku pun terbangun.
"Pagi sayang..." Tanya nya padaku.
"Pagi juga sayang..." Jawab ku dengan sedikit menahan sakit.
"Kamu kenapa sayang? Sakit ya?" Tanya nya kembali. Aku pun mengangguk. Dia pun bangun, dan tersenyum melihat ku mengangguk. Kemudian membantuku untuk duduk bersandar di ranjang.
"Nanti juga sembuh ko. Ngak papa." Katanya sambil mengelus kepalaku, kemudian mencium keningku. "Makasih ya sayang." Lanjutnya kembali, kemudian dia mencium bibirku dengan lembut. Aku pegang tengkuknya, ku lumat bibirnya yang lembut.
"Morning kiss." Katanya kembali. Sumpah ya demi apa, aku benar2 merasa lemas seketika. Aku pun tersipu malu melihatnya. Dan Mungkin sekarang pipi chubby ku blushing. Dia pun terkekeh.
"Mau mandi?" Tanyanya kembali. Aku pun hanya mengangguk. Entahlah, senyum dan tatapan maut suami ku pagi ni serasa membius ku, speechless. Dia pun tersenyum kembali. "Bentar ya!" Lanjutnya kembali.
Kulihat suamiku Ali mengambil celana pendeknya yang berada di lantai, kemudian dia pun memakainya. Aku kira dia akan mengambilkan baju ku juga tapi ternyata aku salah. Setelah itu dia berjalan kearah ku dan tiba2 dia menggendongku yang sedang berselimut bed cover di tubuhku.
Oh my God...
"Mas Ali turunin... turunin sayang... turunin aku..." Teriak ku. Tawanya pecah seketika. Dia mengindahkan teriakanku. Sepertinya dia akan membawaku ke kamar mandi.
"Mas turuniiiin... pleasee..." pinta ku memelas. Dia pun tersenyum kemudian mencium bibirku kembali. Oh God, my heart beats fast now. Ku dengar bunyi pintu yang menutup, ternyata aku sudah sampai di kamar mandi. Ciuman mas Ali membuatku tak bisa melihat tadi.
Breeeeeeegg...
Ups sorry guys...
Pintunya dah di tutup sama mas Ali. Authornya aja ngak bisa lihat mereka berdua lagi ngapain di kamar mandi. Kayaknya sih mau mandi bareng, hahaha...
Yawdah lah ya, mereka kan juga butuh privasi :DAPOV
Matahari bersinar terik hari ini. Langit pun terlihat cerah, secerah hati gue dan wajah ganteng gue, hahaha...
Hari ini gue, istri gue, kak Boy dan kak Sheril, akan memulai tour kami. One Day Honeymoon Private Tour, dimana kami dan salah satu guide akan melakukan activitas2 yang 'Must Do' ketika kita mengunjungi Pulau Bora Bora. Antara lain, Lagoon Tour, Stingray Feeding, snorkling di coral garden, Shark feeding, dan juga yang tidak ketinggalan Private motu picnic.
Oia, soal Kak Boy dan Kak Sheril, ternyata gue dan istri gue Prilly baru tau, kalo mereka itu sudah menikah. Gue kira, mereka kayak orang2 bule gitu. Tau kan maksud gue yang kaya orang luar gitu kan? Ternyata Mereka baru menikah satu bulan yang lalu, dan menurut cerita kak Boy, kak Adi sudah mempersiapkan ini lama, dan memang sengaja berbarengan dengan bulan madu mereka.
Thank You my beloved Brother in law.
Gue lihat hari ini istri gue Prilly, tak seperti biasanya. Dia terlihat sedikit pendiam kali ini. Padahal biasanya, beeeh... kalian tau sendiri kan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Cinta
FanfictionCinta itu seperti coklat, Rasa manisnya yang selalu melekat, Membuat kita kecanduan setiap saat. Cinta itu juga seperti kopi, Berawal dari rasa manis sesaat, Kemudian meninggalkan pahit yang teramat. Cinta juga bisa seperti pasir, Saat kita menggeng...