Prolog

4.8K 483 35
                                    

"Truth or dare?" Tanya kak Heeseung dengan alis yang naik turun. Menggelikan.

"Dare" Jawabku percaya diri.

"Ok, kalau begitu kau harus mendapatkan Sunghoon" Seringaian lebar kak Heeseung berikan padaku.

"Nggak! Aku nggak mau!" Tolakku mentah-mentah. Bagaimana mungkin aku akan mendapatkan kak Sunghoon, ia saja seperti kulkas berjalan. Sangat dingin.

"Tidak ada penolakan Ji-na! Bagaimanapun caranya kau harus mendapatkan Sunghoon, luluhkan hatinya. Bukankah itu sangat mudah?" Ucapnya dengan nada mengejek.

"Ok, aku terima tantangan Kak Heeseung. Tapi setelah aku mendapatkan Sunghoon kakak harus membelikanku handphone keluaran terbaru." Aku berujar dengan nada remeh. Mana mungkin kak Heeseung akan membelikanku handphone mahal itu.

"Call. Aku akan membelikannya untukmu. Tapi kau harus mendapatkan Park Sunghoon si muka tembok itu." Kak Heeseung berujar dengan menekan kalimat terakhirnya dan setelahnya meninggalkanku yang masih cengo karena ucapannya itu.

ᴅᴀʀᴇ || ᴘᴀʀᴋ ꜱᴜɴɢʜᴏᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang