01

2.9K 470 63
                                    

Haiiiii👋

Siapa yang kangen The Wrong Choice update dua kali seminggu?

Aku bakal balik dari hiatus gaiss, urusan rl ku sudah rampung jadi aku bakal update dan publish ulang ff ini.
Tujuannya biar kalian inget jalan ceritanya haha.

Buat yang baru baca, welcome.

Buat yang nungguin chap 10 + epilogue,  bolehlah dibaca lagi sembari mengingat jalan ceritanya.

Satu hari akan ada 3 chapter yang aku re-publish. Jadi buat yang belum vote dan comment, boleh tinggalkan jejaknya lagi ya....

Ayo bakar semangatt kaliann🔥🔥🔥

Happy reading🧡
.

.

.

.

.

.

.

Setelah mencari tahu informasi mengenai laki-laki bernama Kwon Soonyoung yang kau temui tempo hari, kau bertekad untuk mendekatinya. Bagaimanapun lelaki itu adalah kunci untuk menguak alasan kakakmu bunuh diri, meskipun kau masih belum tahu dia orang yang seperti apa.

Dalam menjalankan rencanamu, kau di dukung oleh fakta bahwa nyatanya keluarga majikan tempat ibu dan kakakmu bekerja dulu adalah keluarga Kwon Soonyoung. Sehingga kau tak perlu repot-repot menyamar. Cukup gantikan posisi kakakmu sebagai asisten rumah tangga, maka kau akan tahu kebenaran yang sesungguhnya.

"Kau serius ingin menggantikan posisi kakakmu dan melepas pekerjaan mu saat ini?" Tanya ayah yang masih mengekorimu kemanapun.

"Iya ayah, lagipula pekerjaan kakak dan ibu dulu gajinya sangat tinggi hanya untuk sekedar menjadi asisten rumah tangga. Bahkan lebih besar daripada gajiku. Jadi aku akan mencobanya." Balasmu

Ayah nampak sangat khawatir. Ia meremas tangannya sendiri.

"Ayah khawatir kau akan-"

"Ayah. Aku ini wanita yang kuat. Aku akan bertahan. Ayah percaya padaku kan? Dulu saat aku sekolah dasar, aku pernah membuat siswa smp mimisan, ayah ingat tidak kejadian itu? Jadi ayah tidak perlu meragukanku ya?"

Kau tersenyum sembari mengusap lengan ayah pelan. Perkataanmu hanya dibalas helaan napas pelan. Wajar ia begitu khawatir, mengingat pekerjaan itu membuat ia kehilangan dua wanita yang disayanginya dalam hidup. Sekarang hanya kau yang ia milikki.

"Aku akan sering mengunjungi ayah di rumah. Tapi aku akan tetap tinggal di apartement kakak."

"Kenapa tidak di rumah saja? Agar jika kau pulang kerja nanti, ayah bisa buatkan makan malam untukmu. Lagipula, apartement itu menyimpan memori buruk untukmu, sayang. Bukankah lebih baik di rumah bersama ayah?"

Kau menggeleng pelan.

"Aku tak ingin kejadian itu menjadi trauma untukku. Jadi aku tidak akan menghindar, aku akan menghadapi rasa takutku. Lagipula tak sedikit juga memori indah yang kakak buat bersamaku di apartement itu. Aku yakin satu memori buruk itu akan tergantikan oleh banyaknya memori indah bersama kakak."

Ayahmu lagi-lagi menghela napasnya. Ia seperti sudah menyerah untuk menahanmu yang begitu keras kepala.

"Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu  Yah. Takut membuat Nyonya Kwon menunggu lama."

Setelah memberikan satu kecupan di pipi ayahmu, kau bergegas pergi ke kediaman keluarga Kwon. Kau menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit menggunakan bus. Hingga akhirnya kau telah sampai di kediaman keluarga Kwon yang dari luar saja terlihat begitu mewah. Tak bohong, jika nyalimu sedikit menciut dari hanya karena melihat rumah mewahnya saja.

The Wrong Choice [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang