Happy Reading^^
...
Jongin berlari menuju parkiran. Dia masuk ke dalam mobil tergesa dan menyalakan mesinnya. Dia injak pedal gas dengan segera. Jongin berkendara dengan pikiran yang terus tertuju pada Kyungsoo, berharap wanita itu mau membuka pintu saat dia sampai di sana. Beberapa menit kemudian Jongin pun menepikan mobilnya dan bergegas keluar mobil. Dia berjalan mendekati rumah Kyungsoo dan berhenti di depan gerbang. Jongin berusaha membuka gerbang itu, tapi dikunci. Jongin berteriak memanggil tapi tak ada sahutan. Dia mencoba menghubungi Kyungsoo tapi tak aktif. Dia menjambak rambutnya sendiri merasa frustrasi.
"Kyungsoo! Kumohon buka gerbangnya! Kita perlu bicara!" teriaknya.
Tak ada sahutan sama sekali. Jongin tatap jendela yang ada di lantai atas rumah Kyungsoo yang lampunya menyala, dan dia menghela nafas saat melihat lampu itu yang kini sudah dipadamkan oleh pemiliknya. Oke, mungkin lain kali saja Jongin ajak bicara Kyungsoo. Mungkin sekarang wanita itu lelah dan butuh tidur. Jongin berbalik berjalan menuju mobilnya dan masuk ke dalamnya.
Di balik jendela sebenarnya Kyungsoo tidak tidur. Dia menatap kepergian Jongin dengan mata sendu. Mengenai hubungan mereka dapat berkonflik juga pada ayahnya. Dan jika ayahnya tau mereka hanya bersandiwara, Kyungsoo tidak mau ayahnya itu yang mungkin saja bisa masuk rumah sakit.
Kyungsoo tutup gorden dan berjalan menuju ranjangnya. Dia berbaring di sana dan mencoba memejamkan matanya walaupun dia yakin dirinya tidak akan bisa tidur.
...
Jongin duduk berhadapan dengan kedua orangtuanya yang menatapnya mengintimidasi menuntut penjelasan.
"Jadi?" interupsi Tn. Kim.
Jongin mendongak dan berdehem. "Ya, kami hanya berpura-pura menjalin hubungan. Maafkan aku. Dan, jangan salahkan Kyungsoo, dia tidak bersalah, aku yang memintanya"
Tn. Kim menghela nafas dan memijat pelipis. "Jadi kapan kau akan menikah, huh? Kau tidak malu dengan usia?"
Jongin hanya bisa menunduk.
"Kau tau betapa Ibu menyukai wanita itu? Ibu sangat senang saat mengetahui kau memiliki kekasih. Dan Kyungsoo adalah wanita yang sesuai dengan keinginan Ibu untuk menjadi istrimu, dan Ibu kecewa padahal ternyata itu hanyalah sandiwara?"
"Maafkan aku, ini salahku"
"Jika bisa, jadikanlah Kyungsoo kekasihmu. Ibu sangat ingin dia menjadi menantuku"
'Aku juga berharap begitu, Bu' batin Jongin ikut berharap.
...
Sekarang adalah akhir pekan, dan Jongin tentu ada di mansion di hari libur ini. Jongin terus memikirkan Kyungsoo yang terus mengabaikan panggilannya. Dikirimi pesan pun tidak kunjung dibalas oleh wanita itu. Jongin sudah bertekad akan mengatakannya secepatnya. Dia memikirkan suasana seperti apa yang kira-kira akan terasa begitu romantis. Jika bisa Jongin ingin membuat Kyungsoo menangis di saat dia menyatakan perasaannya, sungguh dia ingin membuat Kyungsoo bahagia.
Jongin mendial nomor seseorang dan mengatakan sesuatu pada orang yang ia telepon. Dia menutup panggilan dan memperlihatkan senyumannya membayangkan wajah Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not An 'One Night Stand' [END]
FanfictionSaling tertarik saat malam 'itu' mereka lewati bersama-sama sebagai orang asing. Entah tertarik pada tubuh masing-masing serta sentuhan yang memabukkan, kita tidak tau. ___ Warning! 21+ Harap bijak dalam membaca!