Happy Reading^^
...
Wanita itu keluar dari taksi yang baru saja mengantarnya ke sebuah bangunan yang cukup besar. Dia melangkah dengan percaya diri, tubuh yang ramping bak biola Spanyol, pinggulnya yang ia gerakkan ketika berjalan memberi kesan seksi. Dia sudah cukup umur untuk memasuki bangunan tersebut sehingga tidak akan mungkin baginya jika ada seorang petugas yang akan menghadangnya.
Malam ini dia cukup merasa stres dengan semua masalah yang ia jalani, jadi dia memilih untuk menenangkan dirinya di sebuah Club Malam. Mungkin akan menyenangkan minum beberapa teguk whiskey sampai mabuk, menari gila di lantai dansa, dan.. Merayu seorang pria? Dia tersenyum miring menyadari rupa dirinya yang tidak terlalu jelek, atau jauh dari kata jelek? Mata yang bersinar, bibir hatinya yang membuat hampir semua pria ingin mengecupnya bahkan menghisapnya rakus, ukuran bokong dan payudara yang pas dengan ukuran tubuhnya.
Dia melangkah masuk ke dalam bangunan tersebut. Saat dia tiba di dalamnya, dia langsung disuguhkan suara musik yang memekakkan telinga, bau alkohol yang menguar di area hidungnya, serta para jalang yang melintas mencari mangsa. Menjijikkan, batinnya.
Dia mulai berjalan ke tengah-tengah lantai dansa membuat hampir semua pria menatapnya lapar akan tubuhnya, tapi dia sama sekali tidak keberatan dengan tatapan para pria hidung belang mengenai dirinya, atau tubuhnya? Justru dia bangga jika menjadi pusat perhatian seperti ini.
Dia memilih duduk terlebih dahulu untuk sekedar minum sebelum bergabung untuk menari gila di lantai dansa dengan orang-orang yang tak kalah gila.
Dia duduk berhadapan dengan seorang bartender pria yang juga melirik sesekali ke arah payudaranya yang cukup terekspos. Dia berdehem, membuat bartender tersebut terkesiap dan salah tingkah.
"Aku ingin whiskey dengan kadar alkohol yang lumayan" pintanya.
"Ah.. Tentu" sang bartender pun segera menyiapkan minuman untuk sang dewi Athena.
Selagi menunggu pesanannya tiba, wanita itu hanya diam dengan siku tangan yang ia letakkan di meja counter bar dan tangan yang menangkup wajahnya. Entah mengapa sedari tadi dirinya merasa diperhatikan oleh seseorang, tapi dia tidak mau jika harus menengok kanan-kiri, itu akan merusak imagenya yang nanti dirinya akan terlihat seperti orang bodoh.
Dan saat dia melirik ke sebelah kirinya dia mendapati seorang pria berperawakan tinggi nan tegap dengan kemeja putih yang bagian atasnya dibiarkan terbuka serta celana bahan yang membalut dari ujung kaki hingga pinggangnya itu tengah menatapnya intens, terkesan jika pria itu adalah pekerja kantor dari penampilannya. Wanita itu menyeringai dalam hati mensyukuri bahwa pria yang menatapnya itu lumayan tampan, atau sangat tampan? Lihatlah, kulitnya yang tan entah mengapa membuat wanita itu sedikit bergairah. Dia mengangkat kaki kirinya dan meletakkannya di atas kaki kanannya berhasil memperlihatkan paha kanan bagian dalamnya, juga berhasil membuat sang pria sedikit melebarkan matanya.
"Silakan, Nona" ucap bartender menyerahkan minuman yang dipesan wanita itu.
Wanita itu pun langsung menyambar gelas di hadapannya dan langsung meminumannya dalam sekali tegukan, merasakan rasa manis bercampur asam dan sedikit pahit yang membakar tenggorokannya. Wanita itu mengeluarkan sedikit erangan ketika berhasil menelannya. Dia kembali melirik ke samping kirinya dimana sang pria tampan masih bertahan menatapnya dengan sesekali meneguk minumannya juga. Oh! Lihatlah jakun itu, bergerak seiring minuman yang berusaha masuk ke tenggorokan sang empu. Dia ingin bermain-main dengan pria itu. Sedikit menggoda pria yang sedari tadi menatapnya tak apa, 'kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not An 'One Night Stand' [END]
FanfictionSaling tertarik saat malam 'itu' mereka lewati bersama-sama sebagai orang asing. Entah tertarik pada tubuh masing-masing serta sentuhan yang memabukkan, kita tidak tau. ___ Warning! 21+ Harap bijak dalam membaca!