Happy Reading^^
...
Matahari baru saja memperlihatkan bentuknya di atas sana. Cahayanya masuk sampai ke kamar sang wanita yang setia memeluk guling kesayangannya. Dia bergerak terganggu lantaran sinar matahari yang tepat mengenai kelopak matanya yang tertutup itu. Dia sedikit mengucek matanya dan membukanya perlahan walaupun agak enggan.
"Augh..! Kenapa harus ada matahari di dunia ini!" teriaknya bak orang gila.
"Jika tidak ada matahari kau pikir akan ada manusia?" wanita itu terkesiap mendengar suara familiar di kamarnya, dan saat dia menoleh dia mendapati kakak perempuannya itu yang tengah membersihkan beberapa bungkus camilan ulah dirinya.
"Dasar idiot. Bangun dan mandi. Aku membawa sesuatu untukmu sarapan" lanjut kakak perempuannya.
Wanita itu mendudukkan dirinya, tak lama kemudian dia mengacak rambutnya sendiri. "Argh..! Kenapa aku juga harus memiliki Eonnie sepertimu!" teriaknya lagi membuat kakak perempuannya itu langsung menatapnya dengan mata melotot galak.
Kakak perempuannya lantas berjalan cepat menuju ranjang dan langsung menjambak rambut adiknya dari belakang. "Kau pikir selama orangtua kita tidak ada di Korea siapa yang mengurusmu, hah?!" bentaknya marah.
"Akh..! Ini.. Sangat menyakitkan" ringisnya. "Lagipula aku sudah dewasa! Dan aku bisa mengurus diriku sendiri!" belanya.
Kakak perempuananya reflek mendengus. "Mengurus dirimu sendiri? Hei.. Lihatlah, bahkan kamarmu akan terlihat seperti kandang sapi jika tidak ada aku yang datang setiap paginya. Aku bahkan harus meninggalkan suamiku hanya karena dirimu. Ish!" lantas melepaskan jambakannya dari kepala adik satu-satunya itu dan mulai membereskan kamar yang mirip seperti bumi yang baru saja terkena gempa.
"Aw.." ringis wanita itu sambil mengusap lembut kepalanya. "Aku heran kenapa Chanyeol mau melamar wanita sepertimu? Wanita yang mirip seperti singa"
Kakak perempuannya lantas kembali dibuat mendidih. "Karena dia mencintaiku! Kami saling mencintai! Dan apa? Haha.. Singa? Dan kau, seperti kerbau kalau tidur"
Wanita itu tidak terlalu mendengar perkataan kakak perempuannya karena rasa mual dan pusing yang menyerang tubuhnya.
"Dan Kyungsoo, kau seharusnya memanggil suamiku dengan sebutan Oppa. Dia kakak iparmu jika boleh aku ingatkan"
Kyungsoo menutup mulutnya dan langsung berlari menuju kamar mandi. Berjongkok di hadapan kloset memuntahkan yang sekiranya ingin ia muntahkan yang sebenarnya hanya keluar cairan bening.
Kakak perempuannya menghela nafas jengah. Sudah tidak aneh adiknya seperti itu. Belakangan ini adiknya sering muntah di pagi hari dan dia tau apa penyebabnya.
Kyungsoo keluar dari kamar mandi dengan langkah sempoyongan.
"Mabuk lagi?" tanya kakaknya.
"Kau tau aku" jawab Kyungsoo seadanya.
Dia berjalan keluar kamar menuju dapur diikuti kakaknya di belakangnya. Kyungsoo mengambil segelas air lalu duduk di kursi makan dan lekas meneguk air putih itu. Kakak perempuannya bergerak membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu berniat mengalihkannya ke dalam mangkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not An 'One Night Stand' [END]
FanficSaling tertarik saat malam 'itu' mereka lewati bersama-sama sebagai orang asing. Entah tertarik pada tubuh masing-masing serta sentuhan yang memabukkan, kita tidak tau. ___ Warning! 21+ Harap bijak dalam membaca!