Kita memang lahir dalam keadaan tak tahu apa-apa (bodoh),
namun salah besar jika kita mati dalam keadaan tidak tahu apa-apa (bodoh)
-Ahmad Rifa'i Rif'an-"Yaa Allaah, kenapa begini? Aku daftar kesana kemari tapi tetep gak keterima." Aku mengacak-acak rambutku dihadapan laptop yang sejak pagi Aku utak-atik.
Aku kembali diperlihatkan kegagalan hasil tes masuk PTNku, padahal ini yang terakhir. Tes ini harapanku satu-satunya. Semuanya sudah aku coba. Mulai dari SNMPTN, SPANPTKIN, SBMPTN yang ngeluarin modal, hingga PBSB beasiswa khusus santri pun Aku ikuti. Namun nihil!!! Semuanya sia-sia. Padahal segini sih otakku gak kentel-kentel amat agak encer dikit tinggal tambahin garem, penyedap, pemanis jadi deh otak-otak goreng ala Rara. Ishhh!! Apa sih. Tuhkaaan jadi ngawur.
"Yaa Allaah Rara pengen kuliaaaaaaaah,,,!!!" Tanpa sadar Aku berteriak di dalam kamar. Ups!!! Aku kebablasan.
"Ra, kenapa?" Seorang pemuda bersarung tiba-tiba ada di sampingku, kak Wahyu. Kakak yang kemarin kuceritakan Ia sedang mondok gak gahu dimama itu. Saat ini Ia lagi ada di rumah. Entah kenapa dia tiba-tiba pulang. Mungkin Ia sudah tak punya stok beras di pondoknya. Hihii...
"Rara Gagal lagi A." Jawabku lesu.
"Kamu pengen banget kuliah?"
"Pengen atuh A. Pengen bangett banget banget banget bangeeeetttt pokoknya." Mendengar jawabanku ini, A wahyu malah tersenyum. Seolah bahagia dengan penderitaanku saat ini. "Temen-temen Rara semuanya udah resmi jadi calon maba. Sedangkan Rara A? Belum jelas mau kemana. Daftar kuliah gak keterima dimanapun." Keluhku.
"Apa Aku bilang Ra. Udah mondok aja. Ngafal Al-Qur'an gih. Nanti kalo kamu udah hafal Al-Qur'an, kamu mau kuliah kemana pun pasti keterima. GRATIS pula. Yaqin deh!" Ucap Wahyu.
Mendengar nasihat A wahyu kali ini membuatku sedikit berfikir. Tingg!!! Lampu kepalaku kembali bersinar. Cahaya kehidupan seolah kembali hadir dalam gelapnya hidupku akhir-akhir menit ini. Haha,, iya baru beberapa menit hidupku terasa gelap setelah melihat pengumuman kegagalanku. Benar juga apa yang dikatakan A Wahyu. Sekarang kan zamannya beasiswa tahfizh. Kenapa aku gak coba aja?
"Tapi A,, otakku kan kurang encer. Kentel kayak tajin." Kataku, mengingat Aku adalah tipe orang yang susah dalam mengahafal.
"Haha, Ra, Ra. Kamu itu ada-ada aja. Al-Qur'an itu hadir untuk memudahkan bukan untuk menyulitkan. Dalam Al-Qur'an juga kan sudah jelas 'Wa laqod yassarnal Qur'aana li dzikri fa hal mimmuddakir'." Ucap A wahyu sambil mengacak-acak rambutku. Ishhh! Rambutku tambah kusut deh. Belum disisir nih 2 hari. Upz! Keceplosan lagi.
"Nih! Pake kerudung, hafalin ayat ini dalam waktu 2 menit!" A Wahyu memakaikan ku kerudung dan menyodorkan Al-Qur'an padaku. Gilaaa,, A Wahyu itu benar-benar kelewatan. Aku disuruh ngafal tiba-tiba. "Punya abdas¹ kan?" Lanjutnya.
"Punya!"
Aku berusaha keras menghafalkan ayat itu. Tau ayat apa? Aku diberi ayat... Gak tau lah yang awalnya Laisal birro itu looohhh surat Al-baqarah. Panjang dan Rieut² banget. Aku terus memaksa otakku untuk bisa. Saat itu kembali ku keluarkan motto hidupku 'sabisa-bisa, kudu bisa, pasti bisa, pirrrraku teu bisa'. Maaf kan Aku duhaiii otakku, kali ini aku harus memaksamu.
"Udah kan? Mudah banget kan? Pasti mudah lah." A Wahyu mengambil alih Al-Qur'an dari genggamanku. Aku hanya bisa cengo dengan semua ini. Bismillaah bisa!
"Bismillaah.." kata A Wahyu.
"Bismillaahirrahmaanirrahiim... Laisal Birra Antuwalluu wujuuhakum qibalal masyriqi wal maghribi walaakinnal birro man Aamana billaahi wal yaumil Aakhiri wal malaaaikati wal kitaabi wan Nabiyyiiin..." Aku melafalkan apa yang ku hafalkan dua menit terakhir tadi. Dan nyatanyaaa.. Aku mampuuuuu...!! Woww!!! Aku Hebat.
"Naahhh itu kamu bisa Ra. Jadi selama ini kamu itu males Ra bukan karena otak kamu yang kentel kayak adonan donat. Allaah itu menciptakan otak kita sama. Gak ada yang bodoh. Semu sama. Cuma tergantung bagaimana kita mengolahnya seperti apa."
Aku terdiam.
"Jadi ya mondok? Nanti Aku cariin pondok yang bagus buat kamu." Ucapnya seraya pergi meninggalkan ku.
Benar juga apa yang dikatakannya tadi. Sebenernya Aku itu gak bodoh. Karena memang gak ada yang bodoh di dunia ini. Yang ada hanyalah pemalas seperti Aku. Kenapa gak dari dulu Aku tahu ini? Kenapa gak dari dulu Aku sadar? Yaa Allaah maafkan hamba yang lalai bersyukur atas ni'mat-Mu...
__________________________________________________
¹Wudhu
²pusingGimana temen??? Udah keliatan alurnya? Belom ya? Gapapa lah, masih ada part yang lain kok. Ikuti aja alurnya, happy Reading!!! Jangan lupa tinggalkan jejak. Hihihihi....
Salam manis,
Rara
