Prolog

512 43 7
                                    

Velia dan Misa sedang berada di Starbuck dekat sekolah mereka dengan masih memakai seragam sekolah.

Memang anak sultan. Kelas 12 SMA tapi nongkrongnya di Starbuck.

Sembari menunggu pesanan mereka, Velia menghela nafasnya berat. Hal itu tentu saja disadari oleh Misa.

"Lo kenapa? Lagi ada masalah?" Tanya Misa.

Velia menggeleng pelan, "Bukan masalah sih. Tapi, gimana ya? Tiba-tiba gua pengen ngerasain pacaran sebelum lulus SMA," jawab Velia.

Misa malah tertawa mendengar jawaban Velia, "Ya kalo mau pacaran tinggal pacaran aja kali? Bukannya lo udah punya pacar ya? Siapa namanya anak kuliahan yang sering jemput lo itu? Kak Gama ya?"

"Iya bener Kak Gama. Tapi, dia bukan pacar gua, Misa. Dia tuh anaknya temen bokap gua dan gua curiga kalo gua bakalan dijodohin sama dia," jawab Velia sambil kembali menghela nafasnya.

Misa lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Ya gak kaget sih. Keluarga kita 'kan emang mirip sama keluarga yang ada di drama-drama Korea,"

"Saling menjodohkan anaknya untuk menjaga bisnis tetap stabil," ucap Velia dan Misa secara bersamaan saking seringnya kami membahas hal ini.

"Tapi, kenapa gua cepet banget sih dijodohinnya? Kenapa lo belum?" Tanya Velia kepada Misa tak terima.

"Ya gak tau? Mungkin juga sebentar lagi karena biasanya ortu kita emang kompak. Inget gak? Waktu bokap lo beliin lo kuda poni, seminggu kemudian gua juga dapet kuda poni? Mungkin, gua juga sebentar lagi bakal dijodohin," jawab Misa menebak.

"Makanya itu! Gua pengen ngerasain pacaran sebelum dijodohin. Jujur nih, gua rada males sama Kak Gama. Nganggep gua kayak anak kecil banget," keluh Velia.

Misa kembali tertawa, "Ya jelaslah nganggep lo kayak anak kecil. Dia udah kuliah anjir–"

Kalimat Misa terhenti saat mendengar nama dipanggil oleh barista Starbuck.

"Nah, pesanan kita tuh. Masih mau disini atau pulang aja?" Tanya Misa sambil berdiri dari sofa.

"Pulang aja lah. Capek otak gua mikiran soal perjodohan," jawab Velia yang ikut berdiri.

Setelah mereka mengambil pesanannya, Velia dan Misa langsung berjalan ke arah pintu keluar.

Jalan mereka terhenti saat ada seseorang yang juga memasuki Starbuck, berpapasan dengan mereka dan bertegoran dengan Misa.

"Eh, Jodi," tegor Misa.

"Oy," balasnya temannya Misa yang bernama Jodi itu.

"Ngapain lo?" Tanya Misa basa-basi.

"Kerja disini gua. Balik lo?" Jodi balik ternyata sambil melepaskan jaketnya dan memasukkannya ke tas.

"Iya nih. Duluan ya," panit Misa yang dibalas anggukan oleh Jodi.

Velia yang sedari tadi diam dan memperhatikan interaksi antara Misa dan Jodi menjadi kepo.

"Siapa tadi?" Tanya Velia saat mereka sedang berjalan ke arah parkiran.

"Jodi, temen sekelas gua," jawab Misa sambil mencari mobilnya.

"Ganteng! Manly banget! Kenalin dong sama gua dong," pinta Velia.

Misa langsung menengok ke arah Velia dengan tatapan bingung, "Lo serius? Dia beda loh sama kita,"

"Beda maksudnya?" Velia bingung.

"Ya beda. Lo denger 'kan? Dia kerja di Starbuck. Yang artinya, he is not rich," jelas Misa.

Sekarang, malah Velia yang tertawa, "Ya terus? Gua peduli gitu? Yang penting dia ganteng dan sumpah.. gua suka banget sama gayanya!"

Misa malah semakin menatap Velia dengan tatapan aneh.

"Lo serius mau gua kenalin sama dia?" Tanya Misa lagi yang dibalas dengan anggukan semangat oleh Velia.

Misa lalu tersenyum, "Oke. Kayaknya bakalan seru nih. Gua gak pernah denger Jodi pernah pacaran soalnya anaknya sibuk sekolah sama kerja sih. Di kelas juga gua gak seberapa deket sama dia. Tapi, semuanya bisa diatur kok," jelas Misa.

Velia dan Misa berpisah saat supir mereka sudah mengeluarkan mobil dari parkiran.

Di dalam mobil, Velia kembali memikirkan bagaimana gantengnya wajah Jodi.

Sumpah! Jodi ganteng banget!

Tiba-tiba, hape Velia bergetar. Ada pesan masuk dari Misa.

Misa IPS 2

👤 Jodi Prakarsa

Tuh kontaknya Jodi. Nanti gua kenalin lo sama dia. Lo simpen aja dulu kontaknya.
Read 16:31

Hahaha thank  u Misa sayangku!❤️
Read 16:32

Y
Sent 16:34

Sepanjang perjalanan pulang, Velia sibuk tersenyum sendiri membayangkan Jodi yang sedari tadi memang menarik perhatian pikirannya.

Velia tau bahwa dirinya cantik dan hal itu juga yang membuatnya percaya diri jika Jodi pasti juga mau berkenalan dengannya.

Ah... Velia jadi tidak sabar.






-----------------------------------------------------------

Hello!

Kembali dengan cerita baru.

Maaf untuk yang menunggu cerita Love, School. Sepertinya tidak bisa aku lanjutkan karena menurutku, konsep cerita ini lebih matang dibandingkan cerita Love, School.

Jadi, aku harap kalian suka dengan cerita baruku!

Enjoy, Love!❤️

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang