First Step

175 33 23
                                    

Jodi Prakarsa

Veliaa
Read 19:31

Iyaa
Read 19:35

Ini Jodi Prakarsa IPS 2
Read 19:36

Haha iya udh tau
Kan bisa liat dr display namenya
Read 19:40

Oh iya iya
Lupa
Read 19:41

Haha iya
Read 19:45

Velia lagi apa?
Read 19:46

Lagi baca komik
Kalo lo?
Sent 19:48

Velia memperlihatkan chatnya dengan Jodi kepada

Sekarang, Velia dan Misa berada di Singapur. Tepatnya di Da Paolo Gastronomia, salah satu kafe yang berada di dekat Marina Bay.

Sejak hari kamis dan jumat, sekolah mereka sedang libur tanggal merah yang bertepatan dengan besoknya hari sabtu. Jadi, mereka mendapatkan long weekend. Bertepatan dengan hari ini akan ada UTS atau ujian tengah semester, Velia dan Misa berencana untuk menyegarkan pikiran sebelum ujian.

Anak sultan menyegarkan pikiran aja ke Singapur ya.

Velia lalu menyerahkan hapenya agar Misa bisa membaca chatnya dengan Jodi.

"Ini chat kapan?" Tanya Misa yang sedang membaca roomchat Velia dan Jodi.

"Kapan ya? Sekitar 4 hari yang lalu kayaknya. Pas malamnya waktu siangnya gua sama dia ketemu di mall," jawab Velia sambil berpikir.

"Jadi, sampai sekarang dia gak bales atau read chat lo sama sekali?" Tanya Misa lagi.

Velia kembali mengangguk.

Misa mengembalikan hape Velia dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dia tuh.. gimana ya? Gua gak pernah denger dia deket atau pacaran selama sekelas sama dia. Jadi, gua juga bingung mau ngerespon. Satu yang pasti, dia sibuk kerja. Mungkin, dia gak ada waktu buat chatting sama lo," kata Misa memberikan penjelasan.

"Memangnya, keluarga Jodi gak mampu banget sampai dia harus kerja keras?" Tanya Velia ingin tahu.

Misa menggeleng, "Enggak juga sih. Waktu itu, anak kelas pernah main truth or dare dan kalo gak salah, ada yang nanya Jodi kenapa dia kerja padahal udah dapat beasiswa. Katanya, gajinya ditabung buat kuliah. Jodi juga sempet jawab kalo ortunya malah udah nyuruh dia berhenti kerja," jawab Misa sambil mengingat-ngingat.

Pandangan Velia menjadi kosong seketika. Dia lalu melihat di mejanya. Terdapat sebuah Frappe Red Velvet beserta cheesecake dan juga iPhone keluaran terbaru miliknya.

Semuanya dibeli dengan uang yang banyak dan mungkin bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna.

Entah mengapa, mengenal Jodi membuatnya selalu berpikir jika uang yang dia hamburkan pasti bisa dibelikan hal-hal yang lebih bermanfaat.

"Dia pinter gak di kelas?" Tanya Velia.

Misa mengangguk sambil menyeruput Cappucinonya, "Jodi tuh sebenarnya pinter. Cerdas malah. Selalu masuk ranking 3 besar di kelas. Tapi, setelah dia kerja, jadi sering tidur di kelas gitu. Sering ditegor guru juga karena hal itu," jawab Misa.

Velia mendesah lega setelah mendengar jawaban Misa "Kalo dia pinter, seenggaknya kesempatan dia jadi lebih besar untuk bisa dapet beasiswa,"

"Jodi pinter kok. Mungkin, dia bisa aja lolos ujian masuk universitas, tapi yang jadi beban itu gimana dia bayarnya nanti," ujar Misa.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang